Demi Susu Anak - Part 12

Start from the beginning
                                    

Lumatan demi lumatan antara bibirku dan Banyu semakin intens aku sampai kehilangan kesadaran bahwa kini kami sedang bercinta ditempat terbuka, bahkan tanpa ku sadari kini pakaian telah jatuh ketanah dan Banyu semakin giat menggumuli badan berototku, puting kiri dan kananku disikat habis olehnya hingga aku hanya dapat mengerang-erang dengan mata terpejam.

Tak hanya sampai disitu Banyu mulai turun kebawah dan mencium bulge yang sudah menggembung dibawah sana, bahkan dia melakukan gigitan-gigitan kecil pada batang kejantananku, lalu tiba-tiba penisku sudah keluar dari sarangnya dan Banyu langsung mengemut penisku dengan rakusnya.

Aku benar-benar hanyut diperlakukan seperti itu oleh Banyu, dan tak lama setelah itu penisku mulai berkedut-kedut hingga menembakkan banyak sekali peju kedalam mulut Banyu dan langsung ditelan olehnya, aku tak menyangka Banyu akan melakukan itu lalu ia bangkit sambil tersenyum,
"Pejuh kamu rasanya enak bang" sautnya sambil kembali menciumi bibirku,
Aku dapat merasakan sisa-sisa pejuku yang masih tertinggal didalam rongga mulutnya, dan ini adalah untuk pertama kalinya aku merasakan pejuku sendiri.

Sambil tetap berciuman Banyu menarik tanganku dan meletakkannya tepat dibatang kejantanannya yang sangat aku rindukan, aku segera berlutut dan berusaha melepaskan pentungan daging tersebut dari balik celana jeans belel yang dikenakan oleh Banyu, begitu keluar dari sarangnya aku langsung disuguhkan pemandangan indah sebuah maha karya ilahi panjang, keras berurat dengan kepala penis besar berwarna keunguan, aroma kejantanan Banyu menyeruak masuk kedalam hidungku hingga aku mabuk kepayang.

Tanpa membuang-buang waktu segera aku lahap penis besar tersebut hingga Banyu mengerang dengan sangat jantan seperti sapi perah. Saking semangatnya air liurku bercucuran menikmati penis besar Banyu, hentakan-hentakan yang diberikan oleh Banyu seolah sedang memperkosa mulutku menusuk tenggorokanku dan hampir membuatku muntah, aku sempat menghentikan paha Banyu sebentar untuk mengambil nafas dan langsung melanjutkan mengoral pentungan daging berurat ini.

Disaat aku sedang asik mengoral penis Banyu tiba-tiba dia berhenti dan menatapku dengan tatapan sendu, sambil tersenyum dia berkata,
"Bang aku masukin yah" pintanya,
Aku yang juga merindukan itu langsung saja berdiri melepas celanaku hingga lutut kemudian berbalik badan mengahadap pohon besar yang menjadi saksi persenggamaan kami siang ini.

Awalnya Banyu menggesek-gesekkan ujung penisnya kemulut anusku dan sedikit-sedikit mendorong kepala penisnya untuk memasuki liang pembuanganku, namun disaat akan masuk Banyu mengeluarkannya lagi dan dia melakukan itu beberapa kali hingga aku tak tahan lagi dan spontan berkata,
"Banyu please masukin kontolmu aku pengen dimasukin Banyu please.." aku memohon disodomi olehnya, akupun sampai tak percaya aku mengucapkan kata-kata murahan itu tapi sungguh aku menginginkanya sekarang juga.

Banyu yang tau aku sudah sangat terangsang seolah mempermainkan egoku,
"Apa bang tadi ngomong apa aku gak dengar?" Sambungnya,
"Banyu aku mohon entotin aku, aku ingin diperkosa sama kamu please, aku merindukan kontol jantanmu bersarang dipantatku" jawabku dengan memelas.
"Yaudah kalau kamu maunya gitu, hehe" jawabnya sumringah.

Dan tanpa aba-aba Banyu langsung merojok anusku tanpa pelumas dan sontak itu membuatku kaget hingga mulutku ternganga menghadap keatas mataku memutih dan keringat mengucur deras dari badanku.
Banyu sangat bersemengat menyodomi anusku dengan beringas, ia bahkan menjambak rambutku dengan kuat dan memukul pantatku dengan keras, tapi anehnya aku sangat menyukai perbuatan Banyu tersebut.

Precum mulai mengucur deras dari lubang penisku, Banyu terus menghentakkan kejantannya dilubang anusku menusuk-nusuk prostatku hingga tiba-tiba aku mengeluarkan cairan deras dari penisku, awalnya ku pikir itu peju ternyata kencing, yah kencing ini pertama kalinya aku disodomi sampai keluar kencing!

Banyu yang menyadari itu tertawa melihatnya,
"Kamu ke enakan yah aku perkosa sampai terkencing-kencing? Aku suka liatnya" kata Banyu sambil tetap menyodokkan penisnya dengan kuat seolah tidak merasa lelah sama sekali, keringan makin deras mengucur dari badan kami berdua terik matahari siang itu memanggang kulit dua insan yang sedang memadu kasih dialam terbuka. Aku sangat menikamati persenggamaan ini rojokan-rojokan Banyu diprostatku mampu membuatku melayang.

Banyu menjilati keringat yang membasahi punggung kekarku hingga keleher dan telingaku,
"Bang balik badan hisap kontolku" perintah Banyu,
Akupun segera mencabut penis Banyu dari anusku dan tanpa rasa jijik sama sekali aku langsung melahap penis besar tersesebut kedalam mulutku,

"Aaaaaarrrrrggggghhh.... Anjjiiiiiiiiinnnggg..." Teriak Banyu dengan mata terpejam sambil terus menjambak rambutku kuat hingga dia menembakkan banyak sekali peju segar kedalam rongga mulutku,
Crrooooooooooootttt...
Gleg gleg sluuurrpppp...
Aku menelan dan menikmati sari pati kejantanan Banyu kedalam tubuhku,
Rasannya sangat luar biasa tak dapat diungkapkan dengan kata-kata, Banyu pun duduk disampingku dan kami saling berciuman mesrah lalu tiba-tiba Banyu membisikkan sesuatu ditelingaku,
"Bang aku cinta sama kamu, kamu mau ga jadi pacarku? Kita bisa bercinta setiap hari kapanpun kamu mau" sambil menjilat telinga dan leherku, bahkan tangannya juga bermain mengocok penisku yang masih berdiri tegak,

Belum sempat aku menjawab pertanyaan Banyu tersebut tiba-tiba Hp ku berdering, dari Bang Andro aku pun spontan menganngkat telpon tersebut,
"Dimana kamu? Cepat kerumahku sekarang!"
Dan telpon tersebut langsung mati.

To be continued...

Demi Susu Anak (TAMAT)Where stories live. Discover now