"Tidak usah. Bisa bisa dia sekarat kalau aku ikut menghajarnya tadi"

Drrt

Drrt

Si manis mengerutkan keningnya bingung saat melihat nama 'Bajingan' alias Yeonjun yang tertera di layar handphonenya. Ada apa Yeonjun memanggilnya tiba tiba begini?

***


Yeonjun's office, 16.30 sore

Yeonjun mengacak rambutnya kasar saat kembali teringat akan laporan orang suruhannya tadi siang. Ia kesal, sangat. Orang suruhannya mengatakan bahwa Soobin berjalan ke belakang gedung bersama bule sialan itu.

Hell! Bukankah kemarin Soobin sendiri yang ingin menjauh dari si bule itu?

"Astaga Soobin. Sebenarnya apa yang kau pikirkan?!" ujarnya tak mengerti. Ia melirik ke arah jam, memperkirakan bahwa seharusnya, sebentar lagi Soobin akan sampai kesini.

Ceklek

"Soo—huh? Yeji?"

Ya. Perempuan itu—Yeji, berjalan masuk mendekati meja setelah menutup pintu ruangan Yeonjun sebelumnya. Sebelah alisnya naik dengan senyum miring terpatri diwajah cantiknya. "Heee. Soo? Siapa itu? Mainan barumu ya?"

Yeonjun berdecak sebal, kembali mencoba fokus pada pekerjaannya. "Bukan urusanmu. Lagipula kenapa kau disini? Urusan kita sudah selesai jadi sebaiknya kau pulang"

"Boo. Ucapanmu itu kecut sekali, Choi. Sekarang aku datang kesini sebagai teman masa kecilmu dan bukan sebagai klienmu" perempuan dengan mata sipit itu bersandar pada meja kerja si rambut hitam, tersenyum miring sembari memainkan dasi milik Yeonjun acak. "Lagipula sudah lama kita tidak bertemu. Kau yakin tidak merindukanku, hm?" lanjutnya sembari menarik dasi berwarna hitam itu agar Yeonjun mendekat.

Si mata kucing menghela nafasnya berat. Ia menepis tangan Yeji yang memegang dasinya dan menatap wanita itu malas. "Pekerjaanku sedang menumpuk, Yeji. Jangan menambah bebanku dengan kelakuanmu itu"

"Hmm. Yakin?" Yeji mulai melancarkan aksinya. Membuka kancing kemeja kerjanya satu persatu dengan gerakan yang sengaja ia buat agar terlihat sensual.

Hanya saja, yang digoda sepertinya tidak sedang dalam server yang sama. Yeonjun menatap temannya itu tak minat dan bahkan tak habis pikir kenapa Yeji begitu gencar ingin menggodanya.

Well. Entahlah hanya saja, semenjak mengenal Soobin, ia belum pernah lagi merasa tergoda dengan liuk tubuh wanita.

"Pergilah, Yeji. Aku tidak tertarik"

"Ayolah, Yeonjun. Tidak ada salahnya bersenang senang sebentar"

Yeji merangkak naik ke pangkuan si rambut hitam yang lagi lagi, dibalas Yeonjun dengan helaan nafas berat.

"Sudahku bilang, aku—"

BRAK!

Ah. Ini dia. Kesayangannya yang sebenarnya. Dengan tendangan pintunya seperti biasa.

Timingmu benar benar sesuatu sekali, Choi Soobin.

"Wah wah. Ada yang sedang bersenang senang"

'Hwang Yeji sialan'

Yeonjun menghembuskan nafasnya berat, lagi, dan menyingkirkan wanita itu dari pangkuannya. "Ini tidak seperti yang kau pikirkan"

Terlihat Soobin mengangkat sebelah alisnya, tersenyum meremehkan. "Oh ya? Same as mine, then. Ini tidak seperti yang kau pikirkan"

Sial.

Hei, Baby boy - yeonbinМесто, где живут истории. Откройте их для себя