1

49K 2.4K 22
                                    

Sherren sudah berada di rumah sederhana miliknya, setelah melanjutkan pekerjaan nya yang sempat tertunda akhirnya sherren mengerjakan pekerjaan tersebut dengan sedikit kaku.

Sherren di kehidupan nyata hanyalah seorang mahasiswi biasa yang sibuk skripsian, tapi keadaan saat ini sangat berbeda jauh dengan yang dialami sebelumnya.

dari seorang mahasiswi berwajah pas-pasan, kini ia menjadi siswi SMA versi dirinya yang lebih glowup, sangat berbeda dengan nya yang dulu karena ia sangat jarang menjaga penampilan nya hingga wajahnya tak semulus dan secerah wajah yang sekarang ia miliki dikehidupan keduanya.

banyak perubahan yang terjadi pada dirinya sendiri dikehidupan keduanya, Tubuhnya tinggi semampai, bentuk wajah yang sempurna, kulit seputih porselen mulus tanpa cacat sedikitpun, rambutnya yang lurus dan panjang, serta tubuh yang body goals.

membuat Sherren berdecak kagum dengan tubuh nya yang sekarang, jangan heran karena tubuhnya dikehidupan sebelumnya sangat lah jauh dari kata cantik, tapi Sherren sangat sedih karena sekarang ia tak memiliki siapapun didunianya.

Sherren termenung sendiri, ia memikirkan keadaan ayah, ibu serta adik laki-lakinya.

Sherren ingat bahwa ia sedang berada di perpustakaan kota untuk mencari referensi skripsi nya, saat sedang sibuk mencari, pandangan nya tertarik kesebuah buku dengan sampul warna biru bercorak emas.

entah kenapa saat itu juga ia tertarik untuk membaca nya, saat melihat buku tersebut ternyata itu adalah sebuah novel berjudul 'Power Of Love'.

lama membaca sampai ia tak sadar bahwa waktu sudah sore, secepat mungkin Sherren menamatkan novel tersebut.

sangat klise tapi di sisi lain sangat menarik, karena dalam novel tersebut terdapat nama tokoh yang sama dengan namanya.

di novel tersebut tokoh 'Sherren' diceritakan sebagai seorang siswi yang kecantikan nya bak Dewi Yunani, Sherren juga merupakan siswi yang dikenal sebagai seorang lemah lembut dan baik hati.

namun sangat disayangkan ia seorang yatim piatu, ia juga seorang yang berkecukupan atau sederhana, jangan lupakan bahwa ia hanya seorang pelayan di cafe, menjadikan nya tak mempunyai teman satupun.

Sherren memang di kagumi oleh siswa -siswi Brawijaya, tapi mereka memilih tak berteman dengannya karena sebuah rumor yang mengatakan bahwa ia anak pembawa sial, entah siapa yang menyebarkan rumor tersebut Sherren tak tau dan tak peduli.

tapi meskipun begitu, siswa -siswi pun tak terganggu dengan Sherren atau bahkan membully Sherren, malahan mereka menyambut Sherren seperti biasa, dan menerima Sherren di sekitaran mereka.

juga merupakan perempuan yang disukai oleh salah satu tokoh figuran yang merupakan teman Antagonis.

Sherren membaca novel tersebut dengan sedikit kesal karena tokoh Sherren tak diceritakan lagi lebih lanjut, tokoh tersebut hilang begitu saja.

dan tokoh antagonis juga harus menerima ending yang sangat menguras air mata, yah antagonis memang selalu ditakdirkan tragis disetiap novel.

untuk protagonis, mereka hidup bahagia dengan pilihan mereka masing-masing.

setelah selesai membaca novel tersebut Sherren cepat-cepat membereskan buku lainnya dan menaruhnya kembali ketempat semula.

ia mengambil tas beserta laptop nya untuk segera pulang karena sang bunda sudah menelpon nya, tapi saat beberapa langkah berjalan, kepalanya pening dan sakit bagai dihantam batu berulang kali.

matanya berkunang-kunang, tubuhnya lemas dan hidung nya mengeluarkan cairan merah yaitu darah, tubuh Sherren langsung ambruk tanpa ada yang sempat menolong nya.

I'm not perfect Woman's!! {END}Where stories live. Discover now