Chapter 35 - Fam?

401 60 4
                                    

Sesampainya di dorm, Vanessa segera menceritakan soal mengapa ia terlambat sampai di dorm.

"Ah, untungnya kau baik-baik saja. Kami kira kau diculik atau dirampok di jalanan," ucap Sieun khawatir. "Heol, memangnya hal seperti itu bisa terjadi?" ucap Vanessa setengah tertawa. "Selama tinggal disini aku sudah hampir dirampok dua kali," sanggah Hani. Vanessa langsung terdiam, "Ne, lain kali aku akan mengabari," ucapnya patuh.

Akhirnya mereka duduk melingkar untuk menikmati snack yang dibeli Vanessa, sembari membicarakan betapa mereka tidak sabar untuk segera pergi latihan ke Amerika.

Namun, ada dua orang yang tidak terlihat bahagia.

"Sayang sekali Minyoung eonni dan Yoona eonni tidak bisa ikut," ucap Haneul dengan sedih. "Tidak apa-apa, lagian aku juga memang mau mengundurkan diri," jawab Minyoung dengan santai.

"Mwo?"
"What?"
"Hah?"

Minyoung sedikit tertawa mendengar reaksi terkejut namun berbeda versi. Ia hanya tersenyum tipis menanggapi keterkejutan tersebut.

"Waeyo eonni?" tanya Vanessa. Ada jeda sebentar sebelum Minyoung melontarkan jawabannya, "Bisa dibilang... aku sudah lelah? Aku sudah menjadi trainee sejak aku SD dan aku rasa menjadi idol bukan jalan satu-satunya bagiku."

"Oh, apa berarti eonni sudah punya hal untuk dilakukan setelah keluar?" tanya Haneul. Minyoung mengangguk, "Nan haewe kallae*,"  ucapnya yang membuat yang lain mengangguk-angguk, "salah satu keluarga ku guru musik di sekolah musikal di London, aku sudah menyiapkan untuk pindah kesana." Semuanya terdiam, mengangguk-angguk seakan paham dengan keputusan Minyoung dan menghormatinya.
*Aku akan ke luar negeri.

"Setidaknya kau memilih apa yang kau inginkan, semoga sukses ya," ucap Sanghee dengan senyum. "Gomawo eonni," ucap Minyoung, balas tersenyum.

"Ah, sebenarnya aku bingung mau menyampaikan bagaimana,"  ucap Yoona, "tapi sepertinya ini waktu yang tepat," ucapnya kemudian mengangkat lengan bajunya, memperlihatkan ada semacam perban yang terbalut. "Penyakitku bertambah parah dan aku harus melanjutkan pengobatan secara intensif di rumah sakit untuk tiga bulan kedepan,"  jelas Yoona, membuat semua orang speechless, "aku tidak bisa hidup jika tidak menerima pengobatan, dan tidak mungkin juga menjadi seorang idol jika aku pasien rawat jalan. Karena itu, aku menyerah dengan impianku."

"Kenapa kau tidak memberitahuku tentang ini?" ucap Sanghee setengah mengomel. "Ini kan sedang memberi tahu," ucap Yoona, tersenyum jahil.

Yoona tidak pernah menceritakan secara detail soal penyakitnya kepada siapapun, namun semuanya tahu kalau Yoona memiliki penyakit yang menyusahkannya. Hanya Sanghee yang tampaknya tahu sesuatu.

Beberapa dari mereka mulai berkaca-kaca, beberapa menengadah agar tidak ada air mata yang jatuh.

"Chaa*, kalau begitu artinya kita harus menikmati malam ini dengan baik!" ucap Vanessa berusaha memperbaiki suasana. "Benar," timpal Minyoung kemudian mengambil gelas kosong, "hei tuangkan lagi jus nya untukku," ucapnya pada Haneul yang hampir menangis. Perlahan, suasana kembali seperti semula dan mereka kembali pada candaan sembari bercerita satu sama lain.
*Naah.

"Ketika aku memberitahu ibuku, dia langsung berteriak dan menangis. Sumpah, aku sedang memakai earphone dan telingaku serasa terbakar," ucap Sieun yang mengundang gelak tawa yang sebenarnya bukan karena ceritanya, tapi karena raut wajah Sieun yang benar-benar menggambarkan penderitaannya.

"Heol, aku lupa mengabari orang tuaku," ucap Vanessa tiba-tiba dengan wajah panik, "ah nanti saja bisa," ucapnya kembali santai. "Eonni bagaimana? Sudah memberitau bumo-nim*?" tanya Hani pada Sanghee. Setelah ditanya begitu, Sanghee hanya diam,  membuat yang lain ikut terdiam.
*Orang tua.

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Mar 14, 2023 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

IDOL [On Going]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora