is

195 32 3
                                    

-Chaera POV-


Hari ini, entah mengapa, Mingyu tiba-tiba mengajakku untuk pergi ke club malam. Bagiku yang sangat asing dengan dunia hiburan malam seperti itu, tentu saja kaget. Pasalnya baru kali ini Mingyu berani mengajakku ke sisi lain dirinya.

"Aku akan menjemputmu jam 8" balasnya

Aku mengangguk sebelum turun dari mobilnya.

Sejak penolakanku pada lamarannya, Mingyu tak lagi ku pandang sebagai sosok yang sama. Aku tau bahwa usia kami berdua memang sudah matang untuk menikah, tapi entah mengapa aku masih meragukannya.

Tapi aku berusaha untuk berpikir positif bahwa ajakan Mingyu kali ini adalah untuk memperbaiki kesalahannya. Ia memilih club malam mungkin karna ia malu jika harus meminta maaf dalam keadaan sepenuhnya sadar, maka dari itu ia membutuhkan sedikit alkohol. Ya, mungkin saja seperti itu.

Setelah meminta ijin pada kedua orang tuaku, yang anehnya justru menyetujuinya, aku pun pergi bersama Mingyu ke tempat yang ia maksud.

Jika ditanya perihal gaya berbusanaku saat ini, sejujurnya style ku terlalu tertutup untuk orang yang berniat pergi ke club malam. Ripped jeans dengan kaus putih serta jaket crop top. Sementara Mingyu, ia terlihat sangat boyfriendable dengan balutan busana serupa denganmu. Meskipun gaya berbusananya seperti itu, tapi aku sangat yakin bahwa ia sudah hapal seluk beluk tempat itu.

"Mingyu-ya, aku tak mau kau mabuk" ucapku menahan tangannya sebelum benar-benar diganggu oleh kebisingan musik di dalam sana.

Mingyu tersenyum lembut.

"Tak akan, sayang. Toleransi alkoholku tinggi. Ayo"

Mingyu menggenggam tanganku dan mengajakku untuk masuk.

Hal pertama yang bisa ku lihat adalah keramaian orang yang tengah melepas stress sedang menari mengikuti irama musik. Penari striptis dengan pakaian sexy itu yang lebih lebih membuatku terkejut.

Ku alihkan pandanganku ke Mingyu yang ternyata juga tengah memandangiku.

"Kau... jangan lihat ke arah sana!" ancamku

Ia hanya tertawa kemudian menuntunku untuk duduk di kuris bar.

"Kau tenang saja, meskipun aku melihatnya, aku tak akan tertarik. Karena kau yang sudah menghipnotisku agar aku hanya tertarik padamu" ucapnya dengan nada rendah.

Sejujurnya aku tak bisa mendengarnya dengan jelas karena suara musik di dalam sini benar-benar akan memecahkan gendang telinga. Sangat bising.

"Tolong satu vodka dan... satu jus jeruk" pinta Mingyu pada bartender yang ada disana.

Selama menunggu minumannya dihidangkan, Mingyu tak henti-hentinya menatapmu. Ia bahkan memangku wajahnya dengan tangan dan menjadikan sikunya sebagai tumpuan.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" Tanyaku

"Tidak. Aku hanya heran, apa yang sudah kau lakukan padaku hingga aku sangat sangat mencintaimu seperti ini? Aku sudah benar-benar tergila-gila padamu" ucapnya

"Kau mabuk ya?" Tukasku

Ia lagi-lagi hanya tertawa.
"Bagaimana mungkin aku mabuk? Aku bahkan belum minum setetes alkohol pun sejak tadi."

"Tapi bicaramu sudah mulai melantur"

Mingyu menghela napas kemudian menyentuh rambutku dan menyapirkan helaiannya ke belakang telingaku.

"Tapi itu kenyataan, sayang. Kau mebuatku gila. Sampai-sampai rasanya aku tak akan bisa hidup tanpamu" balasnya

"Cih... masih sempat merayuku. Dasar perayu ulung" ucapku berusaha menahan senyum.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 17, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Conflictual Where stories live. Discover now