Epilogue - 3

2.5K 323 2
                                    

Daniel cemberut.

Hyunjoo tertawa lebar melihat pamannya begitu.

“Jadi, Aunty Queen yanng memberikan sweater merah jambu ini pada Paman. Paman sangat cocok pakai itu, seperti Mini Mouse,” simpul Hyunjoo ketika dia mendapati pamannya yang maskulin mengenakan baju berwarna terang. Gadis kecil itu sempat terkejut karena tidak biasanya sang paman berkenan memakai barang-barang berwarna merah jambu.

Daniel yang duduk di depan Hyunjoo semakin mengerucutkan bibir saat keponakan kesayangannya menggodanya. “Paman terpaksa memakai ini,” keluh Daniel.

Pria itu kebagian untuk mengajak Hyunjoo jalan-jalan sore setiap hari Selasa karena orangtua si gadis sedang sibuk. Entah apa yang dilakukan Sehun dan Nara, Daniel tidak ingin tahu. Kali ini Daniel mengajak ke gerai es krim dan kue kesukaan Hyunjoo. Sebenarnya, toko itu menjadi tempat kecannya dulu dengan Nara, tapi ya sudahlahdia harus menerima kenyataan kalau cinta pertamanya bertepuk sebelah tangan, berakhir menyedihkan.

“Kalau begitu, lepas saja,” usul Hyunjoo sambil memakan kuenya yang sudah dipotong kecil-kecil oleh Daniel.

“Aunty nanti sedih, dia sudah jauh-jauh membawakan ini dari Tokyo,” balas Kang Daniel, dia tersenyum mengingat lagi bagaimana si wanita memberikan sweater itu kemarin malam.

“Ah, jadi Paman sudah menyukai aunty,” si kecil Hyunjo terkekeh.

Paras Daniel bersemburat merah, dia membuang muka sewaktu Hyunjoo menunjuk wajahnya. Pria itu pura-pura sibuk memandangi boneka Unicorn yang sangat besar sebagai hiasan gerai es krim favorit Hyunjoo.

“Warna wajah Paman jadi merah muda sama dengan sweaternya,” celetuk si gadis yang kini mengenakan terusan selutut biru muda. Surai lurus Hyunjoo bergerak lincah ketika ia bertepuk tangan senang menggoda pamannya.

“Ya, Hyunjoo. Siapa yang mengajari bilang suka-suka begitu?” tanya Daniel melotot, tangannya berkacak pinggang.

“Daddy dan Mommy!” jawab Hyunjoo memerlihtkan giginya yang berlubang.

Daniel memutar bola mata. “Dasar mereka berdua selalu begitu, selama enam tahun merecoki kehidupan percintaanku,” gumam si pria pelan agar tidak didengar Hyunjoo.

“Mom berkata begini, Paman Niel harus punya kekasih agar Mom tidak menyesal lagi sudah menolak Paman. Tapi, Hyunjoo tidak tahu apa artinya. Memangnya menyesal itu apa, Paman?” tanya si gadis polos.

Daniel tersenyum karena ekspresi Hyunjoo. Ia mencubit pipi Hyunjoo sebelum menjawab, “Paman selalu bahagia jika dekat dengan Hyunjoo. Paman tidak pernah merasa sedih karena ibumu menolak paman,” timpal Daniel.

Hyunjoo mengatupkan senyumnya, ekspresi cantiknya yang lucu berubah menjadi serius. “Aunty datang,” bisik si gadis. Telunjuknya mengarah pada wanita muda bersurai sebahu yang sangat cantik tengah memasuki gerai itu. Ia memberikan kode pada Daniel untuk merapikan surai pamannya.

“Rambut paman mencuat ke sana dan sini

Paman ke kamar mandi dulu, ya,” Daniel memotong penjelasan keponakannya. Ia segera kabur ke toilet hanya untuk mengecek lagi penampilannya.

“Ke mana Paman Daniel, Sayang?” tanya si wanita. Ia duduk di sebelah Hyunjoo.

“Paman Niel sedang ke toilet membenarkan rambutnya yang kusut karena akan bertemu aunty,” jawab Hyunjoo jujur. Gadis kecil pun menarik napas untuk melanjutkan ucapannya, “Mom dan Dad pernah bilang kalau Paman Niel sangat menyukai Aunty Queen,” bisik Hyunjoo penuh rahasia.

Si wanita mengerjapkan mata beberapa kali, kemudian tersenyum pada keponakannya yang memang menggemaskan itu. “Benarkah, eum, Hyunjoo. Why you call me Aunty Queen?” tanya wanita yang membalut tubuhnya elegan dengan mini dress hitam.

Hyunjoo menahan senyum malu-malunya. “Because Uncle Niel always call you The Queen. Uncle Daniel said that you must to be his queen someday―as soon as possible. It’s secret, but I think you should to know, Aunty,” si gadis menjelaskan dengan Bahasa Inggris yang lancar.

Si wanita tertawa. “Really? Your uncle already become the king of my heart, please tell him about that, Sweatheart,” tutupnya tanpa berusaha menyembunyikan hatinya yang berbunga-bunga.

Hyunjoo memang begitu ia dapat membuat orang-orang di sekitarnya bahagia atas kepolosannya. Salah satu sifat menarik Nara yang diturunkan pada putri cantiknya itu.

–oOo-

Twitter dan instagram: twelveblossom

[Sehun Fanfiction] Dear Husband - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang