DIC LVX ~666~

1.2K 8 13
                                    

DIC LVX ~666~ 

Apa yang kuinginkan? 

Apa yang telah kulakukan? 

Kenapa aku ini? 

Pikiranku... Aku tak bisa lagi mengenali diriku sendiri. 

Perasaan apa ini?! 

Aku bingung! Aku kacau!! 

Aku tidak tahu apa yang ada dipikiranku saat ini. 

Aku ingin mendengarnya, 

Aku ingin mendengarnya sekali lagi... 

'Suara cahaya dari sang pembawa cahaya'! 

 -o0o- 

"Baru saja ditemukan sesosok mayat laki-laki berusia 23 tahun. Diduga kuat mayat tersebut merupakan korban pembunuhan Lucifer karena ditemukannya tulisan angka 666 disamping tubuh korban yang sepertinya ditulis oleh pelaku menggunakan darah korban. Masyarakat semakin risau dengan adanya teror pembunuhan berantai yang menyebut dirinya tersebut sebagai Lucifer. Polisi saat ini..." 

Gadis itu menyeringai. Ia tersenyum puas. Dipandanginya sosok mayat laki-laki itu dari layar laptopnya. Cahaya dari laptop itu menciptakan cahaya yang remang-remang dalam ruangan gelap yang cukup luas itu. 

Tanpa gadis itu sadari, pintu yang berada dibalik punggungnya sedikit terbuka, cukup untuk memberikan kesempatan orang yang berada dibalik pintu itu memperhatikan dirinya. 

Gadis itu mengetukkan jari-jemarinya dipermukaan lengan sofa yang empuk itu. Senyumnya yang terlihat cukup membuat merinding dan tatapannya yang tajam masih tetap bertahan diwajahnya. Angin dingin masuk melalui celah pintu membuat gadis itu sadar akan kehadiran orang yang mulai menghampirinya itu. 

"Ada perlu apa?" Tanya gadis itu tanpa berbalik sedikitpun. Kini orang itu berdiri tepat dibelakang sofa yang diduduki sang gadis. Masih belum mengucapkan sepatah katapun. 

Terdengar jelas sang gadis mendengus kesal tak mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang diajukannya. 

Orang itu mengulurkan tangan, menggapai tombol kecil yang berada dilengan kiri sofa itu dan menekannya. Detik itu juga cahayapun menyinari ruangan itu. 

Pemuda berambut pirang itu terlihat sangat serasi mengenakan setelan jas dan celana panjang hitam yang membalut kulitnya yang putih mulus. Bibirnya yang kecil menyunggingkan senyum tipis yang menawan. 

"Sudah kukatakan berulang kali jangan gelap-gelapan ditempat seperti ini!" Ucap pemuda itu. 

"Kau tahu kan, kegelapan selalu membuatku nyaman." Jawab gadis itu seraya menutup laptopnya. Pemuda itu terdiam. 

"Kau datang hanya untuk mengatakan itu?" Kini gadis itu menoleh, menatap heran pemuda yang lumayan tampan itu. 

"Tidak juga!" Jawabnya seraya tersenyum nakal. 

"Lalu?" 

Pemuda itu terdiam sesaat kemudian menundukkan kepala, mengayunkan tangan kanan didepan tubuhnya seolah-olah dia adalah seorang pengawal yang sedang memberi hormat pada seorang putri kerajaan. 

Melihat tindakan pemuda itu gadis yang mengenakan baju santai yang agak minim berwarna kuning itu mendengus kesal. 

"Hentikan ledekanmu itu Destra! Aku tak suka! Sikap formalmu itu sungguh menjijikkan buatku!!" Kesal gadis itu. 

Pemuda itu mengangkat kepalanya kemudian menatap sang gadis lalu mendesah. 

"Lucy, orang tuamu telah menugaskanku untuk menjadi pelayan pribadi serta bodyguardmu. Aku dipercayakan untuk mengurus segala kebutuhanmu dan memastikan agar kau tetap aman. Lagi pula..." 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 04, 2011 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

DIC LVX ~666~Where stories live. Discover now