Sah

1.7K 53 0
                                    

3 Syawal 1440....

Hari ini, Jum'at pagi udara sejuk hadir dengan santun menyergap lalu memeluk raga demi raga manusia-manusia yang sudah mulai berdandan cantik-ganteng di salah satu rumah di Perumahan Griya Sejahtera, Sidoarjo utara. HP Fatimah mendengking-dengking saat si empunya sibuk mempersiapkan segala sesuatunya untuk persiapan akad Nikah, pagi ini. Meski hapenya terus berontak namun Fatimah mengabaikannya karena ia sedang didandani penata rias. Di rumah Fatimah tampak sibuk sejak kemarin. Semua dipersiapkan, terop, dekor, kuade, janur, dan bunga hias bermekaran di seantero rumah. Di beranda, di ruang tengah, di pagar, dan di dalam kamar. Semua segar dan mewangi.

Fatimah bergaun putih dengan bawahan batik cokelat motif putih. kerudungnya berhias melati membalut wajahnya. Jubah yang dikenakannya sungguh makin mengukuhkan dara 22 tahun itu sebagai bidadari yang terpaksa harus turun dari khayangan dan bermalam di bumi. Itu semua lantaran seledang suteranya disembunyikan seorang pemuda tampan bernama Alikhlas di bilik hatinya. Tak lama lagi Mas Ali yang tak lain adalah dosennya sendiri itu akan mengembalikan selendang suteranya lalu menjadikan Fatimah teman lahir dan batinnya untuk selamanya.

Tak hanya Fatimah, Uwak (bapaknya), Kak Khadijah dan keluarganya yang sudah rapi. Si Fatihah, suaminya, adiknya, dan kedua orangtuanya pun ikut sibuk. Terkhusus Fatihah ia sibuk menyetrika beberapa potong kemeja dan celana Uwak, lalu dimasukkan ke lemari Uwak. Sementara itu disiapkan pula kemeja, dan celana serta peci di Kasur Uwak sebagai baju yang akan dikenakan Uwak. Selesai mandi Uwak langsung berdandan juga. Yang mendandani adalah ponakannya, Fatihah. Kemeja ditata, rambut disisir, lalu dipakaian peci. Bercermin mematut-matutkan diri si Uwak. Bibirnya tersungging, dia bahagia tak terkira. Sebentar lagi Fatimah akan dihalalkan Ali. Pagi ini keluarga shohibul hajah menggunakan seragam batik warna merah marun. Dengan bawahan gelap.

Fatimah tampak cantik dan anggun. Mata, bibir, pipi, dan semua dari diri Fatimah sungguh mempesona. Sekujur tubuhnya tak ada yang luput dari wangi parfume Annasui Fo Fancy. Harum menyeruak. Usai berdandan, Fatimah mengamit HP yang tergeletak di kasurnya. Rupanya Ali dari seberang mengabarkan bahwa dia sangat gugup. Namun Fatimah menyemangati agar calon suaminya itu menjalani semuanya dengan santai saja.

"Kita akan halal sebentar lagi, Mas," tulisnya dalam pesan singkat.

Ali membalas emot senyum. "Mas telepon saja ya," balas seberang. Fatimah mengiyai.

"Maaf, Dik. Tadi aku telepon berkali-kali." Ali duduk di ambang kasur. Dia sudah berdandan rapi dan ganteng pagi ini. Busanya adalah putih. Kemeja putih, peci putih dan bawahan cokelat. Ali yang asli Semarang itu bersama keluarga besarnya yang menginap di hotel dekat rumah Fatimah di Sidoarjo utara.

"Iya Mas, apa kabar Mas? Berdoa yuk mas. Semoga dimudahkan." Fatimah tersenyum. Dia pun duduk di ambang kasur di kamarnya yang bertabur mawar dan melati.

"Adik kemana saja? Aku deg-degan, Dik." ucapnya di seberang.

"Tidak perlu risau Mas. Aku dandan, Mas. Weslah, Mas. Jangan risau. Tugasmu sederhana kok."

"Apa? Jangan jorok loh ya."

"Nggak. Aku loh serius kok malah dikatain jorok sih."

"Iya apa, Dik?"

"Tugasmu adalah mencintai orang yang sama berkali-kali selamanya. Itu saja. Tugasku juga begitu. Tugas kita itu aja kan. Hee... Mas, bila nanti kita halal tolong bimbing aku ya, Mas."

"Bismillah, Dik. Kita harus saling nasihat menasihati, Dik. Aku pasti juga akan menyusahkanmu. Kita saling berusaha saja yang terbaik. Manusia tempat salah dan dosa, Dik."

"Oiya Mas. Apa yang Mas Ali paling benci dari aku jika nanti aku sudah menjadi istri, Mas. Tolong jawab jujur?"

"Maaf, Dik. Tidak ada. Cuma, aku akan tarik cintaku jika kamu menjadi orang lain. Jadilah kamu yang sama seperti saat kamu saat ini. Kamu yang penyabar, perhatian, dan sederhana. Jadilah air bagi apiku yang suatu ketika hendak membakar rumah tangga kita. Padamkan api itu, ademkan rumah tangga kita ya, Dik."

Surga Terakhir [tamat]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora