-PROLOG_

147 19 2
                                    




"Halo?"

"Oh, Halo. Jordan ya ini?"

Jordan mengernyit bingung. Suara perempuan di seberang sana sama sekali tidak familiar di telinganya yang sering terbelai berbagai macam jenis suara kaum hawa. Ia juga memastikan kalua rentetan nomor itu tidak tertera dalam kontak ponselnya. Lantas, cewek yang mana ini?

"Eh, iya. Siapa ya?"

"Tasya. Gue Tasya yang dulu se-SMP sama lo."

Sebelum kembali menjawab suara di ujung sana, Jordan terdiam sebentar. Mencari 'Tasya SMP' dalam folder kenalan wanita di kepalanya. Pasalnya, Jordan yang terkenal sebagai seorang pecinta wanita seperti lagu Irwansyah ini punya banyak kenalan dengan nama pasaran seperti Tasya.

Tasya...

Tasya SMP...

Eh, Tasya SMP?!!

Jordan buru-buru menjawab dengan suara yang sudah berubah sok akrab, "Oh, iya Sya. Dah lama banget nih kita nggak main."

Ingatan tentang si 'Tasya SMP' ini menari-nari indah dengan taburan bunga dan backsound syalalala~ di kepala Jordan, seakan mengatakan sebuah ikan besar baru saja mengunjungi lautnya. Tasya, Tasya Veronina teman SMPnya yang terkenal sebagai dewi SMP dulu dan mereka sekelas di tahun terakhirnya.

"Iya nih, Dan. Sebenernya gue nelfon juga mau ngajak main nih."

Buset?! Belum-belum kok udah ajak main aja!

"Eh, apaan tuh?" Jordan semangat kan jadinya.

"Ini, gue mau adain party nih. Birthday party gitu lah, sweet seventeen hehe. Gue udah undang temen-temen SMA gue yang sekarang tapi kok masih banyak space jadi ya gue undangin aja temen-temen SMP gue yang sekelas terakhir dulu," jawan Tasya menerangkan.

"Oh, kirain," Lah kok Jordan jadi nggak semangat gini, "Okedeh. PC-in aja venue sama waktu ya, Sya."

"Oke, thanks ya Dan. See you there."

"Thanks juga, Sya. see you."

Jordan menghela napas setelah sambungan telefon terputus. Yah, meskipun tidak jadi 'main' versi Jordan, main versi Tasya juga nggak masalah, hehe.

******

Jordan memasuki sebuah pelataran rumput luas yang sudah dihiasi dengan lampu, balon, bunga dan pernak-pernik yang didominasi warna merah muda, putih, dan emas. Jordan meringis tertahan memandangi pesta yang sangat bukan dia.

Biasanya Jordan hanya akan mendatangi pesta yang diadakan di club atau resort pokoknya temanya ajeb-ajeb aja. Sementara pesta Tasya ini benar-benar definisi pesta ulang tahun yang didatangi Jordan ketika masih SD sepertinya.

Cowok yang hari ini terpaksa mengenakan setelan jas yang sangat formal berwarna biru tua itu memasuki pelataran dan menyapa beberapa teman lamanya. Jordan sebenarnya tidak terlalu dekat dengan teman-teman sekelasnya dulu. Ia lebih senang bermain dengan sahabat karibnya yang kebanyakan berbeda kelas.

Jordan berjalan menghampiri sang ratu semalam hari ini, Tasya. Tidak diragukan lagi, gadis itu tampak sempurna dengan balutan gaun putih dan sentuhan emas lembut yang menjuntai menutupi kakinya. Waduh, kalau begini bentuknya, Jordan juga rela deh kalau disuruh datang ke pestanya Tasya walau temanya barbie sekali pun.

"Happy Birthday, Sya."

Kotak berukuran tanggung yang disiapkan Jordan seadanya sudah berpindah tangan ke pemilik seharusnya. Tasya menerimanya dengan tersenyum senang.

"Thanks ya, Dan. Makasih udah dateng. Gue denger gosipnya lo nggak dateng ke pesta beginian."

Hehe, tau aja. Tapi buat kamu apa sih yang nggak."Santai aja kali."

Head Over Heels [JK]Where stories live. Discover now