The Dark Secret

966 16 4
                                    

Ketika kudengar suara tangisan anak keduaku ,aku sangat senang tetapi kebahagiannku hanya sesaat karna tiba-tiba ada sesuatu yang menusuk jantungku dan kesadaranku menghilang.

"Christina...." Jerit Ronald dengan suara tertahan. Kemudian disambarnya kedua anaknya lalu berlari tanpa melihat kebelakang. Ronald berlari dengan kecepatan cahaya. Ronald tiba di sebuah rumah mewah dia menaruh anak laki-lakinya di depan rumah tersebut dan meninggalkan sepucuk surat ,lalu dengan berat hati Ronald memandang anak laki-lakinya untuk terkahir kalinya kemudian menekan bel. Setelah memastikan anaknya sudah aman ia berlari ke rumah yang lain ,lalu menaruh anak perempuannya dengan sepucuk surat dan dengan berat hati ,ia pun mengetuk pintu dan menunggu seseorang keluar untuk membawa anaknya masuk. Setelah kedua anaknya berada di tangan yg benar ia pun berlari menjauhi rumah tersbut. Tiba-tiba dibelakangnya terdengar suara tembakkan dorr.....

Peluru tersebut pun menyarang di jantungnya dan kemudian semuanya menjadi gelap.

----

Dari kejauhan aku melihat sesosok wanita yang seumuran denganku. Dia terlihat sangat cantik & menawan sosok tersebut semakin lama semakin mendekat dan wajahnya terlihat jelas. Bola matanya berwarna merah semerah darah, rambutnya panjang bergelombang berwarna hitam pekat .Ketika dia membuka mulut, taringnya yg panjang kelihatan jelas dan dia mendekat lalu menggigit leherku dan menghisap darahku lalu berkata "Hai, lama tidak bertemu Kakak"

Ryan terbangun dengan napas memburu masih memikirkan mimpi buruk yang menghantuinya. Diraihnya jam yang ada di atas tempat tidur 'baru jam 2 pagi ' pikirnya 'Aarrgghhh dasar mimpi sialan..' Umpatnya dalam hati. Lalu dengan pelan dan dengan terseok-seok ia turun ke bawah untuk mengambil minum. Tiba-tiba bulu tengkuknya berdiri dan dia merasa sedang diawasi oleh seseorang. "Sreekk..." Terdengar suara gesekkan dan dengan refleks ia menyambar panci dan berjalan ke arah suara. "Srekk.. Srekk.." Suara tersebut terdengar semakin jelas, suara terdebut berasal dari balik semak-semak. "Meeoonggg" tiba-riba seekor kucing melompat keluar dari semak-semak tersebut bersamaan dengan desiran angin. Kucing tersebut berwarna hitam pekat dengan mata hijau kebiruan yang menatapku tajam dengan sebuah kalung menjuntai di lehernya, setelah dilihat lebih teliti, kalung tersebut sama dengan yang sedang kupakai. Lalu dengan gesit dia melompat ke luar pagar seakan tidak terjadi apa-apa.

------

Malam itu dia mendapatkan mimpi yang sama lagi dan kata-kata yang diucapkan perempuan itu sama tetapi kali ini dia menggunakan kalung yang sama dengan yang digunakan kucing tadi. Aku berusaha mengeluarkan suaraku untuk bertanya siapa dia sebenarnya dan apa yang dia maksud dengan memanggilku kakak, tetapi lidahnya terasa kelu dan kerongkonganku terasa kering dan panas. Dia terlihat seperti hendak mengatakan sesuatu yang penting tetapi sosoknya bergerak semakin menjauhiku hingga tidak terlihat lagi. Ketika kusadari suasanaa di sekitarku berubah menjadi suram dan berwarna hitam putih dan tanganku memegang sebilah pisau, samar-samar terdengar teriakan yang terdengar sangat sedih dan kesepian. Suara tersebut berasal dari sebuah ruangan. Aku berjalan mendekati ruangan tersebut, kudorong pintu ruangan tersebut yang terbuka dengan mudah. Di dalam ruangan itu ada 3 buah pintu satu berwarna putih bersih yang lain berwarna hitam kelam dan kuning tua. Pintu yang berwarna kuning tua yang paling menarik perhatianku, aku berjalan ke arah pintu itu sambil memperhatikan sekelilingku ternyata ruangan itu ada 2 bilah pedang yang dipajang di dinding pedang itu terlihat sudah tua tetapi masih tajam. Aku bergerak untuk mengambil pedang tersebut lalu kembali berjalan ke arah pintu kuning itu, ketika aku sudah sampai di depan pintu tersebut, aku merasakan dorongan yang sangat kuat untuk masuk ke dalam ruangan tersebut. Tapi pintu itu terkunci aku berusaha membukanya, mendorong pintu itu sekuat tenaga tetapi pintu itu tidak bergerak sedikitpun. Tiba-tiba sebuah suara terdengar di kepalaku tetapi suara tersebut sangat halus dan hampir tidak terdengar. Selang beberapa menit suara tersebut terdengar lagi, kali ini suaranya lebih jernih dan jelas "Buka pintu itu dengan Pedangmu"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 13, 2012 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Dark SecretWhere stories live. Discover now