Part 4

296 5 0
                                    

suasana ruangan yang hening membuat keyla merasa canggung. Dan manusia yang tadi memanggilnya 15 menit tadi duduk di seberang meja di hadapannya sedang mengotak-atik laptop hitamnya.

"ekhmm" deham keyla untuk mencairkan suasana. "pak, tadi kata syifa bapak manggil saya mau bicarakan sesuatu penting ?" tanya keyla mencoba untuk membuka pembicaraan. yang hanya dihadiahi lirikan singkat dari pak gerald dari balik laptopnya. 

tidak lama kemudian pak gerald menutup laptopnya dan memandang keyla sejenak dan menghela napas. keyla yang tidak tahu apa masalah yang tengah dihadapinya pun menatap bingung.

"keyla, tunggakan uang sekolah kamu sudah 3 bulan" ucap gerald dengan nada resah. "kalau kamu tidak bayar akhir bulan ini maka pihak sekolah akan mengambil tindakan." lanjutnya.

keyla yang terkejut dengan hal itu pun terdiam seribu kata dan menunduk. melihat hal tersebut gerald menghela napas.

"begini, besok lusa akan ada ujian dan interview untuk beasiswa dari perusahaan pramuwidjaja. kalau kamu berminat, maka persiapkan dirimu sebaik mungkin selama 3hari kedepan. pertimbangkan dengan baik keyla." ucap gerald.

"t-tapi pak, saya tidak yakin akan lulus." kata keyla dengan kepala menunduk

"keyla, itu satu-satunya option yang kamu miliki saat ini, jangan sampai itu dihancurkan dengan sifatmu yang pesimis" ucap gerald dengan nada datar.

tak terbendung, bulir-bulir air mata keyla pun turun dengan derasnya. merasa malu keyla pun segera beranjak dari kursi yang ditempatinya tadi lalu berpamitan dengan pak gerald. seharian dikelas keyla bungkam dan tidak fokus dan terus memikirkan perihal yang dibicarakannya dengan pak gerald tadi. bagaimana caranya ia bisa lulus ujian beasiswa tersebut sedangkan rata-rata nilainya tidak pernah melewati angka 6. bukannya ia datk beusaha untuk mencari pekerjaan, ia dulu pernah bekerja sebagai kasir di salah satu minimarket namun dihancurkan oleh ayahnya yang mabuk dan mengobrak-abrik tempat tersebut yang ada malah ia harus mengganti kerusakan yang dibuat ayahnya. ia juga pernah bekerja sebagai pelayan si sebuah kafe dan lagi-lagi ayahnya membuat keributan disana dan menyeretnya pulang dengan menjambak rambutnya. memikirkan hal tersebut membuat keyla kembali menangis. syifa terheran akan kelakuan keyla yang tiba-tiba mellow dan sedih tidak jelas itu pun menanyakan apa yang terjadi. namun keyla teteap memilih bungkam. 

sepulangnya keyla ke rumah ia pun langsung masuk ke kamar dan merebahkan diri di kasur kesayangannya. menatap langit-langit kosong dan kembali menimbang-nimbang beasiswa tadi. ucapan pak gerald yang menyebutkan keyla memiliki sifat pesimis kembali tergiang di telinga keyla. kesal dengan hal itu keyla melampiaskan emosinya kepada boneka teddy bear besar yang malang disampingnya. setelah ritual  uring-uringan tidak jelas tadi ia beranjak dari tempat tidur dan bertekad untuk bergadang selama 2 hari untuk mengejar pelajaran yang tertinggal agar ia lulus ujian beasiswa tersebut. namun sebelum itu ia harus mandi terlebih dahulu karena badannya sudah lengket dan mulai mengeluarkan aroma yang sembriwing.

keyla menghabiskan malamnya menghapal rumus-rumus matematika dan fisika ditemani dengan 2-3 cangkir kopi. cangkir ke-4 sudah habis diteguk dan alarmnya berbunyi menunjukkan pukul 6.45 pagi. ia segera bangkit dari tempat duduknya dan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. 

***

"tumben elo nyampe duluan" ucap syifa sambil meletakkan tasnya. "woiii, keyla !!" teriak syifa karena sapaanya tadi tidak disahut oleh keyla yang masih menangkupkan wajahnya di lipatan tangannya.

"apasihh berisik tau !!" ucap keyla  sambil mengankat kepalanya karena merasa terganggu dengan teriakan keyla.

"woyy !! muka lo kenapa ? ancur amet pagi-pagi ?" syifa terkejut  karena mata panda keyla yang kian menghitam dan muka pucat keyla yang menyeramkan.

"begadang gue semalem" ucap keyla dengan malas

"berapa ronde cuyy ?" goda syifa yang di hadiahi jitakan dari keyla

"kalo ngomong ngotak woyy. jangan ditinggal mulu di kulkas otaknya" ucap keyla dengan kesal

"yakali di kulkas, enak adem-adem gimana gitu" sahut syifa sambil terbahak yang membuat keyla memutar matanya malas.

"ehh tapi beneran, ngapain lo bergadang semalem ?" tanya syifa sambil mendekatkan wajahnya

"belajar" jawab keyla singkat

"hah ??! seorang keyla belajar ampe bergadang ??! gue ga salah denger nihh ??! alhamdulila yaolohh doa gua terkabul, seorang keyla bertobat dan mulai belajar" sahut syifa dengan hebohnya. keyla memutar matanya malas

"ehh betewe semalem kenape lo nangis-nangis, dan sekarang tiba-tiba aje lu tobat terus belajar elo kaga kesurupan setan alas kuburan samping sekolah kan ??" lanjut syifa .

"ya kaga lahh !! lagipula samping sekolah mana ada kuburan sih, ahh elo mah ada-ada aja" sahut keyla.

"gimana kaga heran coba, orang elunya tiba-tiba berubah gini. Merinding gua." Ucap syifa sambil bergidik ngeri

"hm..... jadi tuhh gini...." Keyla pun menceritakan semuanya pada syifa

"ohhh jadi gitu ceritanya..." ucap syifa. Keyla memutar bola matanya malas karena cerita panjang kali lebarnya hanya di tanggapi seperti itu.

"ehh tapi kok bisa ya pak Gerald ngubah elo ? heran gua, elu dikasi jampi-jampi apaan dahh" Tanya syifa dengan raut wajah heran. Bel pun berbunyi. Keyla hanya merespon dengan mengidikkan kedua bahunya.

***

Bel istirahat pun berbunyi syifa segera menuju ke kantin dan Keyla ? ia terlihat mengenaskan di perpustakaan. syifa sempat menawarkan untuk menemaninya di perpustakaan, bukan karena takut merepotkan namun karena jika ada syifa disana bukannya belajar malah jadi mengghibah nantinya. Ingin hati mengikuti syifa yang kini tengah menyantap bakso pak koco yang sedapnya tiada tanding namun apa daya ujiannya sudah didepan mata. Sepulang sekolah pun ia menghabiskan waktunya di kamar seperti biasa, namun kali ini agak berbeda, kali ini ia tidak rebahan di kasur kesayangannya itu melainkan duduk di meja belajarnya yang berdebu karena sudah lama tak pernah dipakai itu, berusaha untuk memfokuskan diri. Ditemani beberapa cangkir kopi, ia mempelajari materi-materi yang akan diinterview nantinya dan mereview ulang materi yang semalam telah dipelajarinya.

Disela-sela kegiatan belajarnya, telepon genggamnya yang sedang ia charge di nakas samping tempat tidur berbunyi. Keyla Mengintip siapa yang meneleponnya karena kalau itu syifa ia takkan mengangkatnya karena telepon darinya tak pernah membahas hal penting, hanya seputar gossip terbaru idolanya, tentang lika-liku hubungannya dengan ando dan ghibah tentang orang yang tidak disenanginya. Di ponsel yang berdering tersebut tertera nomor yang tidak dikenal. Keyla mencoba mengangkat telepon genggamnya yang sedari tadi bordering.

"halo?" sapa Keyla ragu-ragu.

"halo, Keyla selamat malam" sapa suara diseberang sana yang Keyla kenal. Keyla pun menjauhkan telepon genggamnya dari telinganya dan menatap sejenak nomor yang tertera tersebut sambil memutar otaknya mengingat kembali kapan ia memberikan nomer teleponnya pada orang ini.

Bersambung...

haiiiiii kalian semua yang udah setia nungguin cerita ini. maaf cerita ini sempat terbengkalai karena ada beberapa hal, termasuk hilangnya buku konsep cerita ini yang udah author susun sedemikian rupa. karena peristiwa hilang itulah author sempat hilang arah dan bingung mau gimana nerusinnya. tapi sekarang author udah mutusin buat lanjutin ceritanya dengan konsep yang baru yang pastinya konflik yang lebih rumit lagi hehe jadi tungguin aja yahh. Tapi author ga janji bakal up teratur lagi. so... bakal slow update, tapi kalau sekiranya udh rindu boleh deh mampir ke ig author buat ngingetin update hehe. IG author : vanlila_icecream



You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 04, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MR. GRUMPY & MS. CHILDISHWhere stories live. Discover now