Bab 7

9 1 0
                                    

"liv aku ngantuk, aku mau tidur boleh?" *Gigna
"ohh boleh dong ayuk aku temenin...." *Olive
"temenin? Aku malu jangan... aku tidur diluar aja deh. Maksudnya di kursi" *Gigna
#Note : kamar nya Cuma 1 dan tidak tingkat"ihh biarin aku gak mau kamu sakit Gig" *Olive
"udah gakpapa kok liv..." *Gigna
"pokoknya harus gak mau tau..." *Olive
Dan akhirnya karena terpaksa aku tidur bersama Olive satu ranjang, aku malu salah tingkah bingung jadi satu karena tidur sama satu perempuan dan itu cantik banget. Dan semoga aja tidak terjadi yang macem macem, aku juga mulai rebahan dikasur dan begitu juga Olive tiduran disamping aku. Dan memeluk aku astaga.
"kamu jangan peluk dong aku malu tau Liv" *Gigna
"biarin bodo, pokoknya aku gak mau lepas..." *Olive
"iyaudah deh aku nurut" *Gigna
#tiba tiba Olive mendekatkan muka nya kedepan muka Gigna langsung mencium Gigna secara AggresiveAku yang kaget akan perlakuannya itu hanya bisa terbawa alur keindahan dunia bersama ras elf yang begitu indah nan cantik. Sambil mengelus rambutnya dan badannya aku mencium bibir tipis nya beberapa menit bersamannya. Walaupun kami terkadang menatap bersama sama dan kembali melanjutkannya sampai setengah jam. Dan dia pun tersenyum lebar begitu senangnya.

"kamu aggresive juga ya" *Gigna
"hehehe iyaa kenapa mau lebih..." *Olive
"enggak aku enggak mau...., dan itu yang terakhir aja." *Gigna
"hah kenapa? Aku sebenernya sayang sama kamu Gig" *Olive dengan muka kecewa
"Maaf aku tidak bisa, sebaiknya kita teman saja liv" *Gigna
"gak mau, aku mau nikah sama kamu." *Olive
#Note Olive makin tidak mau melepas pelukannya dan makin erat"kita biasa aja ya Liv, jangan terlalu berlebihan." *Gigna
"Gak mau pokoknya gak mau. Aku mau cium kamu lagi" *Olive

#Gigna menolak dan membuang muka nya kearah lain

"Gigna kok kenapa kamu gak mau.., katannya kamu bakal nurut" *Olive
"aku udah bilang kan gak mau liv, apa aku pergi aja? Permisi" *Gigna
"jangan aku mohon kamu jangan pergi Gigna...." *Olive
Dan aku hanya diam dan mencoba mengelus rambutnya untuk meredakan situasi. Aku yang kaget dengan maksudnya itu untuk nikah dan menjalin hubungan bahkan dia rela aku minta apa saja. Tapi aku berfikir ini dunia mimpi dan aku memang bisa saja meminta dan memanfaatkan dia toh ini dunia mimpi. Tapi tetap saja aku ini manusia memiliki empati yang tinggi dan dia perempuan. Aku juga hanya ingi hidup di Dunia Develd ini biasa biasa saja tanpa ada cinta yang menyelimuti kenangan mimpi ini. Aku ingin menikmati perjalanan menjadi petualang ini seperti manusia yang bebas akan berpetualang tanpa memikirkan cinta. Aku tau jika ada cinta pasti akan merasakan rasa sakit yang begitu sakit sekali dan itu realitan. Akhirnya aku tertidur diatas pelukan Olive dan berharap kembali ke Bumi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 20, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Dunia MimpiWhere stories live. Discover now