Hope 4

5.2K 273 1
                                    

"Meninggal?" ucap Layla kaget. Layla mundur beberapa langkah hingga menubruk pintu, ia jatuh terduduk. Tanpa ia sadari, air matanya telah jatuh membasahi pipi putihnya yang memucat.

Rax berjongkok didepan Layla, tangannya mengusap air mata yang jatuh "Tenanglah putri..." ucapnya "Kuyakinkan kalau Leon masih hidup, pasti!"

"Bagaimana kamu bisa yakin begitu?" tanya Layla

"Kamu pernah baca sejarah vampire bukan?" tanya Rax

"Sepertinya... Apa hubungannya dengan Leon?"

"Leon..." Rax menghempaskan punggungnya didinding dan kemudian duduk disamping Layla. "Mau kuceritakan sesuatu tentang Leon?"

"Ya! Tentu saja" ucap Layla

Raxier menghela napasnya , kemudian mulai bercerita

"Sepuluh tahun yang lalu, saat kamu dan Leon dipisahkan, Leon diambil oleh keluarga Phantonime, sementara kamu disini, keluarga Razerious" ucap Rax "Keluarga Phantonime sangat dekat dan merupakan sahabat kedua orangtuamu yang berasal dari keluarga Antrodioux" Lanjutnya kemudian menatap langit malam yang penuh bintang.

"Keluarga Phantonime mengasuh dan memaksa Leon untuk belajar banyak hal, seperti sejarah, berkekahi,berpedang, ilmu bela diri, ilmu pengobatan dan banyak lainnya"

"Akan tetapi, ada seseorang yang iri terhadap Leon" sambung Rax, Layla mendengarkan dengan semangat "Namanya Vincent, mungkin kamu mengenalnya?" tanya Rax, tetapi tidak ada jawaban dari Layla.

"Vincent adalah anak tertua kelurga Phantonine, sang penerus keluarga Phantonime, ia sangat kesal terhadap Leon yang lebih diutamakan"

"Ehm... Stop! Aku mulai bingung sekarang, aku dari keluarga Antrodioux? Kenapa aku tidak tau? Aku hanya kenal Leon sebagai saudara kembarku dan..." Layla menunduk melihat lantai putih kebiruan yang ditimpa sinar bulan. "Ingatanku hanya saat kami dipisahkan dipantai"

"Oh ya? Nanti kuselidiki hal itu, sekarang Putri Eve tidur aja dulu, bukankah besok sekolah?"

"Tapi ceritanya...."

"Itu akan saya lanjutkan kapan-kapan" ucap Rax kemudian berdiri akan pergi.

"Tunggu dulu!" ucap Layla menahan tangan Raxier "Kamu tidak akan kemana-mana sebelum ceritamu selesai"

"Baru kutau kalau Putri Eve sangat keras kepala" ucap Rax "Baiklah,aku akan menceritakannya, dan kuharap kamu tidak akan ketiduran" lanjut Rax "Sampai mana kita tadi?" tanya Rax kemudian duduk ke tempat semula.

"Tentang Vincent yang benci Leon?"

"Oh! iya, Vincent memang membenci Leon hingga ingin menghilangkannya" Ucap Rax menatap bulan penuh malam ini. "Jadi, suatu malam, Vincent datang ke kamar Leon"

"Le... On..." ucap Vincent didepan pintu kamar Leon.

"Ya, Kak?" Leon yang sedang bermain ditempat tidurnya menoleh kearah Vincent.

"Kamu sedang apa? Main?" tanya Vincent yang mendekat ke tempat tidur Leon. "Sedang main apa?"

"Permainan logika" ucap Leon "Kakak tau kan aku selalu kalah dari ayah pada permainan ini" ucapnya, Vincent melihat ke peralatan bermain Leon, orang-orangan, peta buatan pada kayu, gunung, laut, dan lain sebagainya yang biasa digunakan untuk strategi perang.

"Terus, kamu sedang apa?" tanya Vincent mengambil salah satu boneka orang-orangan itu "Kulihat kau hanya menatap papan ini"

"Sedang berpikir" jawab Leon singkat

"Berpikir?" tanya Vincent, tetapi tidak mendapatkan jawaban, Vincent melihat ke arah papan, hanya ada beberapa kelompok prajurit di daerah perbatasan, di pos komando dan daerah pegunungan, sesuatu yang biasa dilihat Vincent selama bermain hal ini, tetapi ada sesuatu yang aneh disini, bahkan Vincent pun tidak mengerti, ada seseorang berada di atap istana bersama dengan raja.

The TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang