Kehilangan dan Tak Punya Pilihan

6 0 0
                                    


Sepertinya, pilihan terbaik adalah meninggalkan markas Crimson Moon, namun ke mana mereka harus pergi? Walaupun mencaritahu lebih banyak informasi tentang Altana adalah langkah pertama, Haruhiro dan yang lainnya tidak tahu dari manakah mereka harus memulai. Mereka juga tidak tahu siapakah yang bisa dimintai bantuan. Kelompok Renji, Kikkawa, Manato, bahkan Raghill dan Mogzo tak tahu sudah pergi ke mana. Sepertinya semuanya sudah berpisah untuk menapaki jalannya masing-masing.


Haruhiro, Ranta, Shihoru, dan Yume berdiri di luar markas Crimson Moon dalam keadaan linglung selama beberapa waktu.


Shihoru lah yang pertama kali berbicara untuk memecah keheningan."... .Apa yang harus kita lakukan sekarang?"


Mengapa bertanya? Justru aku lah orang yang harus bertanya padamu, Haruhiro ingin menyelatuk seperti itu, namun atas dasar kesopanan terhadap gadis, dia pun membalas pertanyaan itu,


"Pertanyaan bagus. Apa yang harus kita lakukan sekarang..."


"Apa ... yang harus kita lakukan?" Ulangnya.


"Kalian ..." Ranta menghela napas berat."Kalian harus lebih... yahhh kalian tahu... lebih mandiri atau semacamnya. Sekarang bukan waktunya untuk bertanya tentang apa yang harus dilakukan...."


"Kalau begitu, apakah kau punya ide?" Kata Haruhiro.


"Aku sedang berpikir keras tentang itu."


Yume terkikik."B'rarti, kamu juga ndak punya ide."


Ranta menggosok bagian bawah hidungnya dengan jari."Sialnya, aku masih belum punya ide."


Ini sungguh menyebalkan, Haruhiro hanya bisa berpikir seperti itu. Mungkin Raghill benar; mungkin mereka hanyalah ampas yang tak berguna. Mereka adalah empat ampas yang tidak bisa membuat keputusan atau melakukan suatu hal pun secara mandiri. Bahkan sejak awal, mereka belum tentu bisa bekerjasama, dan yang mereka lakukan saat ini hanyalah terpaku di depan markas Crimson Moon bersama-sama. Jika dibandingkan dengan yang lain, mungkin ini adalah pilihan terburuk.


"Mogzo sangat beruntung," kata Ranta, dan dalam hati, Haruhiro setuju dengannya. "Raghill tampak seperti semacam tempat berteduh baginya, lagipula dia adalah seorang veteran. Mogzo bisa tinggal di tempatnya dengan gratis. Bahkan mungkin, dia akan mendapatkan kemudahan karena telah bergabung dengan Party veteran yang tahu berbagai hal. Mengapa dia dipilih? Akulah yang seharusnya mereka ambil. Aku sungguh lebih berguna daripada dia. Serius."


"Ndak tau deh," kata Yume dengan ramah, dan Haruhiro menimpali, "Aku meragukannya."


Ranta menuding pada mereka berdua secara bergiliran. "Kalian berkata begitu karena kalian tidak pernah tahu tentang apa yang mampu aku lakukan! Jangan lupa ini: Aku adalah seorang pria yang penuh bakat! Aku sudah terkenal bahwa aku memiliki potensi tersembunyi sejak lahir!"


"Potensimu tidak akan tersembunyi jika kau terkenal," Kata Haruhiro.


"Tidak sopan! Kau akan kelelahan jika menganalisis semua kelebihanku secara mendetail."


"Aku malah lelah karena mendengar ocehanmu."


"Kau sama sekali tidak punya stamina, Haruhiro. Tidak berguna sama sekali. Buruk sekali, buruk, buruk, buruk."


"Hanya perkataan macam itu yang bisa keluar dari mulut seorang pria berambut berantakan."


"Jangan sebut rambutku berantakan!"


"Hei, bukankah rambut berantakan juga merupakan hal yang bisa kau banggakan?"


"Sungguh? Apakah rambut berantakan sekeren itu? Aku tidak benar-benar percaya padamu..."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 27, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Hai to Gensou no GrimgarWhere stories live. Discover now