1. Aku sudah sakit,

40 7 2
                                    

                Namaku Brunella,

hanya gadis biasa.Tak ada yang menarik dari cerita hidupku.Aku makan,bernafas,berbicara dan hal lain sama seperti kalian.Sungguh tak ada yang menarik,bukan?

Tapi,ada sesuatu yang tak kalian tahu,dan saat aku beritahu,aku mau kalian berjanji,jangan pernah kalian menatapku berbeda dari sebelum kuberitahu seperti apa diriku.

Aku sungguh tak butuh dan akan tak peduli.

"Bru," Panggil sebuah suara renta,Ia nenekku,sebut saja Eyang.

Eyang yang selalu berada di sekitarku semenjak aku kecil.Yang selalu menghibur dan menemaniku semenjak aku balita.Ia menggantikan peran kedua orangtuaku.Tapi maaf,aku sedang tak berminat menceritakan mereka untuk saat ini,tak perlu penasaran,suatu waktu kalian akan tahu,bersabarlah.

"Iya Eyang."Sahutku yang tengah duduk di teras depan rumah sembari menikmati semilir angin sore.Hari ini mendung,aku merasakannya.

Derap langkah kaki mendekatiku,mungkin Eyang.

"Bru,kamu disini,Eyang mencari kamu sedari tadi,"Ucapnya saat sampai di sebelahku dan mengambil duduk disebelahku.

"Sedang apa hmm?"Lanjutnya sembari mengelus kepalaku lembut,tenang sekali.

"Sedang duduk Eyang,"Jawabku,kudengar Eyang tertawa kecil.

"Ya sudah.Sekarang Bru harus masuk,oke.Langit sedang tak bersahabat.Eyang gak mau Bru sakit,ayo."Ucap nya sembari mencoba menuntunku,aku abai.

"Untuk apa,Bru memang sudah sakit,Eyang."Sahutku,lirih.

Aku merasakan Eyang terdiam,tangannya yang semula memegang lenganku terlepas perlahan.

"Bru.."Kudengar suaranya yang lirih.

Aku tahu bagaimana ekspresinya,ya walaupun aku tak menatapnya,dan lagipula aku tak mungkin mampu menatap bagaimana ekspresinya.

"Ya sudah,Bru masuk dulu ya Eyang."Ucapku sembari tersenyum,sebagai pesan padanya kalau aku baik-baik saja.Ya,aku baik-baik saja.

Akhirnya aku masuk,tanpa dituntun olehnya,aku berjalan dengan meraba bersama tongkatku.Ini yang kumaksud.

Aku Brunella,si gadis buta.Sungguh menyedihkan,bukan?

Tapi,kalian sudah berjanji untuk tidak menatapku berbeda saat tahu bagaimana kebenarannya.Aku sungguh tak butuh itu.Kalau kalian mau pergi dan abai terhadapku seperti orangtuaku,silahkan.

Ah lagi,aku membuat kalian mengetahui satu hal lagi yang menyedihkan tentang hidupku.



"Nyatanya bahagia tak melulu hadir dalam hidupku,

luka tak ada bosan-bosannya hadir dan menikam dengan semu,

kalau ada kesempatan,sejenak saja,kuhela nafas,

dan ku ucapkan dengan sendu,

aku jemu."


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

hai,enjoy.

BrunellaWhere stories live. Discover now