To Be My Boyfriend

3 0 0
                                    

Seorang gadis tengah sibuk menata barang-barang didalam rumah. Gadis itu dan keluarganya baru saja pindah kerumah itu tadi . Ia keluar rumah, lalu berjalan menuju mobil keluarga yang terparkir dihalaman rumah baru mereka. Ia mengeluarkan kotak karton yang lumayan besar dari bagasi. Dengan sedikit kesulitan ia mengangkat kotak itu. Ketika akan melewati gerbang rumahnya, langkahnya terhambat. Ujung roknya tersangkut di kaitan pagar.

"otteokhae?" gumam gadis itu.

Ia panik. Jika ia menarik paksa roknya, roknya robek adalah risiko yang akan ia dapat.

"sini kubantu." Kata seorang pria.

Pria itu berlutut dengan satu kaki menjadi tumpuan. Beberapa detik kemudian, ujung rok gadis itu berhasil lepas. Gadis itu langsung mundur selangkah. Ia tidak nyaman jika ada seorang pria asing berlutut dibawah rok selututnya. Percayalah, semua gadis mengkhawatirkan hal itu.

"apa kau takut aku mengintipmu?" kata pria itu yang membaca reaksi gadis itu.

"siapa yang tahu, itu bisa saja terjadi."

"aku melihatnya sedikit."

"kau...!?" mata gadis itu membulat.

"hahaha, aku hanya bercanda. Namaku kim jongin, kau bisa memanggilku Kai."

Kai setengah membungkuk. Gadis itu refleks membalas tanda penghormatan yang diberikan laki-laki itu. "aku park sooyoung, teman-temaanku biasa memanggilku Joy."

Kesan pertama yang Joy dapat dari laki-laki itu ada pada senyumannya. Tidak bisa disebut ramah, tapi tidak juga disebut sinis. Joy tidak membenci senyuman itu, tapi ia juga tidak mengakui ia menyukai senyuman itu. Ia hanya bisa meyakinkan dirinya bahwa ia bisa menerima senyuman itu. Menarik.

***

Dua tahun kemudian....

Tap tap tap

Derap langkah kaki Joy menggema di sebuah ruangan. Ia menerobos masuk keruangan tersebut.

"oppa, ayo bangun!" teriak Joy sambil mengguncang tubuh Kai yang terbungkus oleh selimut.

"..." Kai tak bergeming.

"oppa, ayo cepat ba....aaaaaa." belum selesai Joy menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba ia menjerit dan segera menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya ketika ia menarik selimut yang membungkus pria itu.

Kebiasaan Kai tak pernah berubah. pria itu bertelanjang dada dan hanya memakai boxer saat tidur. Saat pertama kali Joy membangunkan pria itu setahun yang lalu, pria itu masih memakai baju tidurnya dengan lengkap. Pada pagi berikutnya, pria itu tidak memakai piama, tapi memakai celana pendek dan kaos tanpa lengan. Yang benar saja, ini keterlaluan. Apakah pria itu sengaja? Agar Joy tidak datang lagi ke kamarnya. Besok apa lagi? Apa pria itu akan tidur tanpa benang sehelaipun?

Mata Kai terbuka lebar saat mendengar lengkingan suara Joy.

"ada apa? Apakah ada kebakaran? Dimana-dimana?" racau Kai sambil mengamati sekitar kamarnya.

"kenapa kau tidak memakai baju?" kata Joy yang masih menutupi wajahnya.

"oh, ini. Aku nyaman seperti ini. wae?"

"kau janji akan menemaniku ke festival musik hari ini. Ayolah, kau cepat siap-siap. Nanti Kita bisa terlambat."

"oia aku lupa, tapi aku masih mengantuk. Aku ingin tidur lagi. Hoaaaam."

"oppa, ireona! Jangan seperti ini padaku." Karena kesal Joy nekad menatap tetangganya itu. Ia mengerucutkan mulutnya.

"baiklah-baiklah, aku akan menemanimu. Kau bisa keluar sekarang, atau kau ingin menemaniku mandi?" Kai melempar smirk kepada Joy. Gadis itu tampak menggemaskan dengan ekspresi seperti itu, membuat Kai tertarik untuk menggodanya.

To Be My BoyfriendWhere stories live. Discover now