T I G A P U L U H D U A✔

201K 5.2K 88
                                    

Author pov#

"Nnghh"
Vinia mendesah saat bangun tidur. Iya tahu kalau veno sangan cemburu. Vinia mendapatkan tangan veno melingkar sempurna di pinggang vinia. Mereka tidak memakai sehelai benang pun karena aksi veno yang dibakar api cemburu.
Vinia menatap wajah veno dan tersenyum, sesekali vinia mengelus rambutnya dan mencium bibir veno singkat. Ya vinia akhir akhir ini menunjukan sikap manis padanya.

Veno yang merasa menda kenyal mendarat di bibirnya pun terbangun dan melihat seseorang yang ia cintai ada di hadapanya.

"Sudah bangun sayang? "
Ujar veno mencium bibir vinia sekilas dan mencium kening vinia dengan lembut.

"Maaf karna aku bersikap kasar kemarin"
Ujar veno merasa bersalah karena ia kasar pada vinia. Veno melakukan itukarena ia cemburu.

"Tak apa"
Ujar vinia tersenyum. Veno bersyukur karena memiliki istri yang pengertian seperti vinia.

"Veno"
Vinia memanggil veno. Ia baru ingat kalau mereka liburan di paris cukup lama dan meninggalkan pekerjaanya di negaranya.

"Hmm"
Ujar veno sambil menutup matanya dan tenggelam dalam dekapan vinia. Ya vinia sekarang tak memakai bra karena ulah veno. Dan sekarang veno menghangatkan tubuhnya dengan tidur di perut vinia dan menyelimuti tubuhnya. Vinia hanya terkekeh geli karena veno.

"Kapan kita kembali pulang?
Aku sangat rindu di rumah. Dan bagaimana dengan pekerjaanmu? Bukankah kau terlalu banyak libur? "
Vinia mengeluarkan semua pertanyaanya pada veno. Veno yang mendengar itu pun mendongak dan manatap istrinya.

"Hmm...apa kau ingin pulang sekarang syng? "
Ujar veno mencium leher istrinya.
Vinia menangkup pipi veno.

"Iya"
Ujar vinia dan dibalas anggukan oleh veno.

"Baiklah, sejam lagi kita berangkat"
Ujar veno dengan tegas.
Vinia membulatkan matanya sempurna. Bagaimana bisa? Vinia saja masih berada di atas kasur dan belum memakai pakaianya. Bagaimana dia akan pulang?

Vinia langsung memakai pakaianya dan berlari kecil menuju kamar mandi. Veno yang melihat itu hanya terkekeh melihat tingkah istrinya yang menggemaskan.
.
.
.
.

Vinia keluar dengan memakai pakaian yang rapi dengan menggunakan baju hitam polos di baluti dengan kemeja kebedaran berwarna putih dan hotpans.ia juga memakai sedikit make up agar tidak terlihat pucat dan menggeraikan rambutnya.
Veno yang melihat itu menatap tubuh vinia dengan intens dan menelan ludahnya. Tubuh vinia sangan menggoda baginya. Walau vinia sudah menjadi istrinya namun jantungnya tetap berdebar saat melihat vinia dengan pakaian sexy nya.

"Ayo "
Ajak vinia menarik tangan veno. Veno pun bangun dari lamunanya dan berjalan mengikuti vinia.

Mereka sekarang berada di dalam mobil. Vinia hanya diam dan memejamkan matanya. Hanya ada suara music yang berjudul lorde- team yang menemani keheningan mereka.

Mereka pun sampai di bandara.
Veno yang melihat vinia tertidur pun langsung membangunkanya.

"Sayang, kita sudah sampai"
Ujar veno mengelus pipi vinia yang lembut.

"Nghh"
Vinia mendesah pelan dan bangun.
Mereka turun dari mobil dan langsung menuju pesawat yang mereka pesan.

.
.
.
.

Mereka sekarang berada di dalam pesawat. Vinia duduk di dekat jendela pesawat sambil mendengarkan music lewat earphone nya dan memejamkan matanya. Veno yang melihat itu hanya tersenyum dan terus memegang tangan istrinya.

Salah satu pramugari pun datang membawakan mereka makanan.
"Excuse me sir, I brought food for you're, have a nice dish sir"
Ujar pramugari tersebut dengan ramah.

My Husband Is A CEO [COMPLETED] ✔✔Where stories live. Discover now