Bab Dua

220 21 1
                                    

Bab Dua

Skylynn segera menarik tanganku dan membawaku berjalan menuju Peter yang lengkap dengan kostum Peter Pan nya. Rambut oren itu tertata rapi di bawah topi runcing persis yang dipakai Peter di film Peter Pan. Dia sedang menari-nari aneh di depan sekumpulan anak-anak sambil menghentak-hentakkan kakinya dengan cepat, mungkin dia sedang melakukan tap dance?

Aku bisa merasakan kupu-kupu di dalam perutku ingin menerobos keluar saat gadis kecil ini makin membawaku semakin dekat dengan pangeran tampan yang selama 10 tahun telah kudambakan. Aku merasakan telapak tanganku sudah berkeringat dan jantungku berdetak cepat sekali seakan ingin meledak.

Jangan bilang kalau momen pertamaku dan Peter berbicara untuk yang pertama kali adalah di sebuah pesta anak-anak mengenakan kostum dua karakter Disney yang terkenal.

Tapi aku sudah terlanjur mengatakan faktanya.

"Peter Pan!" panggil Skylynn.

Peter menolehkan kepalanya ke arah suara Skylynn lalu tersenyum. Tak lama setelah itu ia mendongak dan memandangiku dari atas sampai bawah dengan tatapan aneh.

Ia kemudian beranjak ke arahku dan Skylynn dengan senyuman yang bisa membuat es di Kutub Utara meleleh dalam satu detik. Dia menjongkok di depan Skylynn, tapi mata birunya yang indah tidak bisa berhenti menatapiku. Atau mungkin aku hanya berhalusinasi?

Walaupun aku memandang ke arah lain tapi aku bisa melirik bahwa Peter benar-benar sedang memandangku! Pangeran tampanku akhirnya menyadari keberadaanku! Rasanya aku ingin pingsan oleh ketampanannya.

"Hai Skylynn, jadi kau mendapatkan teman baru... Alice." ujar Peter. Aku tidak tau apakah dia sadar kalau namaku adalah Alice atau dia sebenarnya menganggapku Alice In Wonderland.

"Peter, ini adalah..." Skylynn terlihat sedang berpikir untuk menganggapku sebagai apa malam ini, "Ini adalah kembaranku, Alice. Dia datang jauh dari Wonderland."

Peter terkikik lalu dia berdiri sambil tersenyum hangat ke arahku. Aku tak bisa melakukan apa-apa selain terus menundukkan kepalaku. Tak pernah sebelumnya aku merasakan kegugupan yang luar biasa sampai rasanya oksigen di bumi sudah hilang. Aku yakin semua kupu-kupu itu sudah terbang kemana-mana, tidak hanya di perutku, di semua organ tubuhku! Aku bisa merasakannya.

"Hai, Alice." ujarnya sambil menekan kata Alice.

"Hai Peter." balasku dengan malu. Ini canggung. Tidak seharusnya aku seperti ini.

"Nah, seperti ini dong! Aku lebih suka jika Peter bersama dengan Alice selamanya! Kalian terlihat cocok berdua!" kata Skylynn dengan semangat. Kalimatnya membuat wajahku memerah dan Peter malah tertawa lucu. "Sebenarnya aku tidak terlalu menyukai Wendy. Dia jelek." lanjut gadis kecil ini dengan bisikan.

Aku tertawa gugup saat Peter malah melakukan hal yang sebaliknya; ia tertawa cukup keras. Entahkah itu artinya karena dia setuju kalau Peter Pan bersama Alice, atau malah tidak sama sekali. Oh, ini menyedihkan.

"Skylynn!" Suara cempreng memanggil Sky dari kejauhan, membuat gadis kecil berambut pirang itu menoleh.

"Baiklah, aku akan ke sana dulu. Selamat bermesraan!" sahutnya dengan bangga kemudian Skylynn melaju ke arah kawanannya... meninggalkan aku dan Peter berdiri berdua di sini.

"Aku sudah yakin pasti kau yang datang."

Suara Peter tentu saja langsung membuatku kaget dari lamunanku. Kukira dia tidak akan mengatakan apa-apa.

"H-hah? A-apa?" Oh tidak, Alice yang bodoh! Aku gagap di depan Peter adalah hal terbodoh sepanjang sejarah kota ini.

Peter tertawa lucu kemudian menjawab, "Aku bilang aku sudah tidak heran lagi bahwa kau yang akan datang. Kau kan penggemar Alice In Wonderland." Dia tersenyun tulus dan hampir membuat kakiku meleleh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Moving Too FastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang