Attack 3 End

279 33 22
                                    

"Apa yang kalian lakukan? Kenapa begitu la—Astaga!" Myungsoo menutup mulutnya, kejut. Matanya mengerjap-ngerjap ketika melihat Woohyun masuk dan duduk di kursi depan. Lee Sungyeol dan Kim Sunggyu duduk menghimpitnya. Sementara Sungjong mendapat bagian untuk menyetir.

"Bagaimana?"

Lee Sungyeol bertepuk tangan dalam hati. Myungsoo begitu terkesima dengan hasil karyanya, itu berarti usahanya berhasil.

"Benarkah ini Nam Hwajangnim?" Myungsoo melongok ke jog depan hingga dagunya menyentuh ujung sandaran kursi. Melihat secara saksama. Ia kemudian menyentuh model baru rambut Woohyun. "Wow, kemana perginya Paman berpenampilan kuno itu?"

"Petugas Kim, sebaiknya kau duduk dengan baik." Woohyun berdesis seraya menepis jemari Myungsoo yang masih menyentuh rambut barunya.

"Oh. Oke." Myungsoo kembali duduk, melipat tangannya dan menggulum kedua bibir layaknya anak berusia lima tahun yang di hardik gurunya.

"Myungsoo, jangan lupa sekenarionya," ucap Sunggyu mengingatkan.

"Siap."

"Jangan meminum alkohol," sambung Sungyeol.

"Paham."

"Setelah misi selesai, kita berkencan, Oke?" celetuk Sungyeol mengerling genit.

"Oke—Hah?"

Tawa meledak dari mulut mereka. Nam Woohyun menggeleng-gelengkan kepala.

Skenario macam apa lagi yang mereka rahasiakan darinya?

***

Kondisi ballroom saat itu sudah dipenuhi para tamu undangan. Kim Sunggyu berjaga dibagian penerimaan tamu. Dari posisinya ia bisa melihat Direktur Seo dan putrinya berjalan menyambut beberapa tamu yang pernah menjadi rekan bisnis mereka.Matanya kemudian bergulir mengamati orang-orang sekitar. Siapa tahu ada yang menarik perhatiannya. Dan tepat seperti yang diperkirakannya. Sunggyu menemukan Lee Sungyeol yang sibuk mengunyah satu persatu jenis kue di salah satu meja. Ya ampun...

Namun, pandangannya segera terenggut pada seseorang yang barusan melintas di depannya. Pria berpostur tubuh tegap dengan jas cokelatnya berjalan ke tengah ballroom menyelinap diantara lautan manusia. Ia mengenakan eyeliner yang cukup tebal di kelopak matanya. Sunggyu segera menghubungi Sungyeol secara sembunyi-sembunyi.

Sungyeol menekan earzoomnya. Suara Sunggyu terdengar jelas.

"Sudah selesai mencicipi kuenya?"

"Belum, sedikit lagi. Masih ada satu kue yang belum menjemah lidahku."

"Sebaiknya kau cepat kebelakang. Awasi pria berjas cokelat itu dari layar monitor, brengsek."

"Oke, oke. Tak perlu marah-marah."

Sungyeol melempar pandangannya kepada pria berjas coklat itu, mengamatinya lumayan lama.

"Apa yang membuatmu begitu yakin, Sunggyu-ssi?"

"Eyelinernya terlalu tebal."

"Huh?"

"Kubilang eyelinernya tebal!"

"Lalu??"

"Aku tidak suka."

"@#$%%^*)0-??!!!!"

"Ah, ah, ah ada satu lagi. Kau awasi pria pendek berjas putih juga."

"Apakah yang ini dengan alasan yang sama? Eyeliner?"

Sunggyu menggeleng. "Tidak. Tapi dia memakai cross piercing yang mirip dengan punyaku."

"Dan kau tidak menyukainya?"

Você leu todos os capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Sep 14, 2018 ⏰

Adicione esta história à sua Biblioteca e seja notificado quando novos capítulos chegarem!

THE COP(LAK)Onde histórias criam vida. Descubra agora