Hijab Untuk Aiko

Aiko Kariatsu

Jepang. Ya, negara itu adalah salah satu negara sub tropis yang suhunya cukup dingin. Keunikan budaya jepang merupakan salah satu hal yang sangat menarik dari negara ini. Hal ini menjadi salah satu penyebab para wisatawan menjadikannya salah satu destinasi wajib jika berkeliling dunia.

****

Juni 28, 2017. 

Pagi yang begitu hening terpecahkan oleh kerasnya suara lonceng yang berasal dari salah satu kuil yang terletak di sudut kota Yokohama. Dinginnya pagi mulai hangat dibakar cerahnya matahari yang terbit dari timur Yokohama. Sekejap heningnya malam seperti berlari dikejar hiruk pikuk aktivitas setiap orang yang berdomisili di kota nomor 2 terbesar di Jepang itu. begitu juga dengan seorang anak perempuan muslim berumur 19 tahun yang berlari cepat menuju sekolahnya. Aiko Kariatsu, Ya, itulah namanya. Dia anak tunggal dari dari pasangan Numiru Keisaki dan Pujianto. 

# Flashback On

Numiru Keisaki adalah seorang ilmuan Jepang yang pernah ditugaskan ke dataran tinggi jawa di daerah Wonogiri. Disanalah Numiru bertemu dengan Pujianto yang juga seorang ilmuan. Setelah saling kenal, Numiru yang merupakan umat budha memutuskan untuk masuk Islam dan menikah dengan Pujianto. Setelah 6 bulan tinggal di Indonesia, Numiru dan Pujianto memutuskan untuk tinggal di Jepang dan bekerja di sebuah pusat penelitian yang terletak di keramain kota Yokohama. Mereka dikaruniai seorang anak yang diberi nama Aiko Kariatsu, dia adalah anak yang cantik, pandai, namun sedikit manja. 

# Flasback Off

Hari Ini adalah hari terakhir Aiko duduk di bangku SMA, dia sangat gembira karena lulus dengan nilai sempurna. Aiko berlari kencang menuju sekolahnya yang terletak di ujung kota Yokohama. Dia sudah tidak sabar untuk melempar topi toga dan melanjutkan pendidikannya di salah satu universitas terkenal di Jepang yaitu Tokyo Institude Of Technology.  Aiko sudah berkali-kali mengutarakan kemauannya ini kepada orang tuanya. 

Hari sudah menunjukkan jam 3. Pesta perpisahan sudah usai. Wajah ceria tergambar jelas di wajah Aiko. Sesampainya di rumah, Aiko langsung bertemu kedua orang tuanya unuk mengutarakan kemauannya untuk melanjutkan pendidikannya di salah satu Universitas terkenal yang terletak di Tokyo.

"父親!!! (ayah) " sapa aiko dengan gembira.

"ああ!!! 私の美しい娘... ( oohh!!! Putriku yang cantik...) jawab ayahnya.

Tanpa berbasa basi, Aiko langsung mengutarakan kemauannya.

"父、私は東京で教育を続けたいです。 父は同意する？ (ayah, aku ingin melanjutkan pendidikanku di tokyo. ayah setuju?) Tanya Aiko kepada ayahnya.

Tiba- tiba, Ayahnya terdiam. Dengan nada keberatan, Numiru, ibunya Aiko menjawab.

"アイコ、あなたは日本であなたの教育を続けることはできません。(Aiko, kamu tidak bisa melanjutkan pendidikanmu di Jepang).

Aiko terdiam, seketika wajah cerianya berubah layaknya mendung di pegunungan. Aiko terkejut dan kembali bertanya.

"なぜママ？ アイコは初めからそれを言っていた。 なぜアイコさんは日本で教育を続けてはいけないのですか？ アイコはどこで教育を受けますか？(kenapa ibu? Aiko sudah mengatakannya dari awal. Kenapa Aiko tidak boleh melanjutkan pendidikan di jepang? Lalu kemana Aiko akan melanjutka pendidikan?)" Tanya Aiko.

Dengan Nada pelan, Ayahnya Menjawab...

"アイコ、あなたはインドネシアに戻り、おばあちゃんと一緒に暮らします。 あなたはそこであなたの教育を続けます.(Aiko, kamu akan pulang ke Indonesia dan tinggal bersama nenek. Kamu akan melanjutkan pendidikan disana.)"

Sontak Aiko tidak bisa berbicara. Dia terdiam, wajahnya menjadi pucat. Aiko yang terbiasa menuruti setiap kemauan orang tuanya tidak bisa berkata- kata dan hanya mematung. Air mata Aiko mengalir dengan sendirinya membasahi setiap likuk wajah cantiknya. Impian yang selama ini dia dambakan harus dia kubur dalam- dalam di dinginnya hati setelah kedua orang tuanya tidak mengizinkan Aiko untuk Kuliah di Tokyo. Semenjak kejadian itu terjadi, Aiko berubah menjadi pendiam, pemurung, dan hanya menghabiskan waktu liburnya sebelum dia berangkat ke Nusantara di dalam kamar. 

***

To be Continued