pendekar rajawali

5.3K 26 0
                                    

Created Ebook by

fujidenkikagawa & syauqy_arr

1

"Gembel kotor! Busuk...! Pergi dari sini!"

Terdengar bentakan kasar dari sebuah kedai yang

ramai pengunjungnya. Tampak seorang laki-laki bertubuh

gemuk, dan perut buncit berdiri bertolak

pinggang. Wajahnya yang berlipat, tampak garang memerah.

Sepasang bola matanya membeliak lebar, hampir

mencuat keluar.

Tidak jauh di depannya, terlihat seorang laki-laki berusia

sekitar dua puluh tiga tahun. Tubuhnya kurus

kering, dan pakaiannya compang-camping penuh tambalan.

Rambutnya panjang terurai dan kotor. Begitu

kurusnya, sehingga tulang-tulang pipi dan iganya

menyembul, terlihat jelas. Sepasang bola matanya

cekung ke dalam, menatap sendu pada laki-laki gemuk

yang menghardiknya dengan kasar.

"Ayo! Cepat pergi...! Atau ingin kulempar ke kandang

babi!" bentak laki-laki gemuk itu.

"Beri saya sedikit makanan, Tuan Gemuk," pinta lakilaki

muda kurus itu memelas.

"Apa...?! Apa kau bilang tadi?" laki-laki gemuk itu

semakin mendelik.

"Sudah dua hari saya belum makan. Tolong..., beri..."

Plak!

Belum lagi menyelesaikan kata-katanya, satu tamparan

keras mendarat di wajah pemuda gembel itu. Dia

hanya mampu mengaduh, dan tubuhnya menggeletak di

tanah. Tamparan itu demikian keras, sehingga dari

mulutnya mengeluarkan darah. Disekanya darah di

sudut bibir dengan punggung tangannya. Sorot matanya

kini demikian tajam. Sepertinya menyimpan dendam

yang sukar untuk dikatakan. Pelahan-lahan dia bangkit

berdiri.

"Cepat pergi!" bentak laki-laki gemuk itu lagi.

Pemuda kurus kering itu hanya diam saja, dan tetap

berdiri sambil menatap tajam. Darah masih mengalir

dari sudut bibirnya. Seluruh tubuhnya agak bergetar.

"Huh! Pelit!" umpat pemuda itu.

"Hey...!"

Laki-laki gemuk itu terkejut. Tangannya pun sudah

terangkat hendak menampar lagi. Tapi pemuda gembel

itu sudah cepat berlalu meninggalkan kedai itu, hanya

saja tidak pergi terlalu jauh. Dia berhenti lalu duduk di

bawah sebatang pohon yang cukup rindang. Seperti

cukup untuk berlindung dari sengatan matahari yang

amat terik di siang ini.

Beberapa anak-anak menghampiri, dan mengejeknya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10, 2010 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

pendekar rajawaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang