ZADANTA - 2

25 13 16
                                    

Update lagi.




Happy reading:)

***


Sebenarnya Claeresta malas keluar kelas saat ini. Terutama ketika nanti ia harus bertemu lagi dengan Zaiden. Berhadapan dengan cowok itu hanya membuat Claeresta naik pitam. Zaiden selalu memaksa kehendak kepada Claeresta dan tak ingin dibantah. Jika Claeresta menolak, tentu Zaiden akan mengancamnya dengan rahasianya yang Zaiden ketahui.

Claeresta memasukkan buku dan peralatan tulisnya ke dalam ransel dengan gerakan lamban. Kegiatan belajar-mengajar di kelasnya baru sudah selesai sejak 10 menit yang lalu. Teman-teman kelas Claeresta sudah mulai meninggalkan kelas.

"Res, lo pulang sama siapa?" tanya Kinan menghampiri Claeresta.

"Sama Zaiden." jawab Claeresta.

"Tiap hari sama dia ye. Setdah, mantap. Tapi hati-hati Res, dia cowok yang.. yah lo tau lah gimana." ucap Feran ikut menghampiri Claeresta.

"Iya gue ngerti."

“Huh. Gara-gara dia nih, kita gak jadi ke kantin tadi. Perut gue kroncongan woi nahan laper dari tadi.” gerutu Feran tidak terima.

Pasalnya, karena ada adegan drama adu jotos yang diperankan Zaiden di lorong kelas IPS saat istirahat tadi, mereka harus kembali lagi ke kelas tanpa mengisi perut kosong mereka.

Feran sendiri sejak tadi selama pelajaran tidak fokus karena merasakan perutnya yang keroncongan. Bibirnya juga tidak henti melontarkan sumpah serapah untuk Zaiden.

“Sama gue juga.” Kinan menimpali ucapan Feran.

“Sukanya bikin keributan tuh anak. Gak bosen apa?!” Feran masih tetap menggerutu kesal.

"Lo juga aneh Res, kenapa lo mau sih iyain permintaannya Zaiden?" tanya Feran heran.

Pertanyaan Feran membuat Claeresta langsung gelagapan. Cewek itu bingung harus menjawab apa kepada temannya. Tidak mungkin jika Claeresta memberitahukan alasan sebenarnya. Feran dan Kinan menatap Claeresta menunggu jawaban. Membuat Claeresta menjadi semakin gugup.

"Itu... Gue-- "

Belum sempat Claeresta melanjutkan kalimatnya, suara deringan ponsel Kinan tiba-tiba menyela. Buru-buru Kinan mengangkat telfon yang masuk itu. Claeresta menghela nafas lega. Cewek itu benar-benar kebingungan tadi. Tangannya mengepal dan sedikit bergetar. Beruntung, tangannya bisa ia sembunyikan di bawah meja.

Kinan terlihat memutuskan panggilan dan menatap kedua temannya.

"Ehm Fer, Res. Gue balik duluan ya, udah dijemput." ujar Kinan.

“Oke, hati-hati ye.”

"Iya. Hati-hati Nan." Claeresta tersenyum ke arah Kinan. Kinan balik tersenyum. Melambaikan tangannya sebentar ke arah dua temannya, dan berjalan keluar kelas.

"Lo ke parkiran juga kan, Res? Barengan yuk." ajak Feran.

"Haa? Ohh.. Ya ya ayo." Jawab Claeresta terlihat tidak fokus. Dengan segera Claeresta bangkit dari kursinya dan keluar kelas bersama Feran.

***

Suasana parkiran tampak mulai sepi. Hanya tersisa beberapa kendaraan yang masih terparkir rapi. Claeresta berjalan ke arah mobil Sport yang menjadi satu-satunya kendaraan yang terparkir sembarangan. Semua warga SMANJAYA sudah hafal dengan pemilik mobil itu.

Siapa lagi kalau bukan Zaiden Wirya Kuncoro. Murid yang hobi membuat masalah di sekolah. Tetapi wajahnya yang termasuk kategori tampan itu membuatnya menjadi salah satu siswa most wanted di SMANJAYA. 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 19, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ZADANTAWhere stories live. Discover now