Kisah Kasih di Sekolah

4.1K 27 6
                                    

Story 1 : Cinta Dalam Hati

Aku sudah menginjakkan kakiku di sekolah ini dua tahun lalu. Sejak awal aku berharap bisa bersekolah di sini. Yah, sekolah ini adalah salah satu sekolah terbaik di kotaku.

Selama bersekolah aku tidak terlalu populer ataupun banyak teman. Aku lebih banyak diam dan teman-temanku pun dari kalangan kaum minoritas. Biasanya kami terlihat di dalam kelas, perpustakaan atau kantin itupun jarang. Karena kelompok kami lebih sering membawa bekal dari rumah.

"Giska, kita ngumpul di perpus yuk!." Merry teman sekelasku yang mengenakan kacamata tebal seperti sepatu kuda dan gayanya itu sering dijadikan bahan ejekan bagi kaum mayoritas.

Merry temanku biasanya dipanggil si cupu kacamata tebal. Dari penampilannya jelas terlihat jika dia salah satu siswa kutubuku yang beredar di sekolahan ini.

"Hem, kamu duluan aja deh. Aku masih ada urusan di lab. Bilang sama anak-anak lainnya kalo aku datangnya agak telat." Aku segera berjalan menuju ruang laboratorium yang kebetulan jaraknya tidak jauh dari kelasku.

Aku dan Merry tergabung dalam ekskul Science. Yah, ekskul ini adalah kumpulan anak-anak minoritas dengan kemampuan akademik diatas rata-rata dengan kaum mayoritas. Aku tentu saja tidak berpenampilan seperti mereka berkacamata tebal dan selalu membawa buku tebal kemanapun mereka pergi.

Aku berbeda dengan anggota lainnya. Aku hanya siswa cewek biasa yang tidak terlalu cantik dan juga tidak jelek. Aku tidak mengenakanan kacamata seperti teman-temanku di kelompok Science. Dan aku juga tidak termasuk dari kelompok yang tidak mengerti fashion. Aku dimasukkan dalam kelompok minoritas karena mungkin aku lebih sering bersama mereka jika dibandingkan dengan kelompok mayoritas lainnya yang senang menjajah kaum lemah.

Meski aku tidak terlalu cantik dan tidak terlalu menarik bagi siswa cowok lainnya. Aku memiliki postur tubuh yang lumayan tinggi badannku juga sedang tidak kurus dan juga tidak gemuk. Aku juga masih akrab dengan guru dan teman-teman lainnya yang bukan kalangan minoritas.

"Permisi bu!." Aku mengetuk pintu laboratorium yang setengah terbuka. Melangkah masuk ke dalam ruangan menemui guru praktik IPA yang sedang berbicara dengan seorang siswa laki-laki.

Dari belakang aku sepertinya mengenalinya. Postur tubuhnya tinggi dan agak bidan mungkin dia suka berolahraga.

"Ohya Giska. Silakan masuk!." Pak Juan menoleh padaku yang masih berdiri diambang pintu memintaku untuk mendekatinya.

"Aku sudah menunggumu sejak tadi." Katanya lagi menambahkan.

Aku berdiri disamping siswa cowok yang bertubuh tinggi itu. "Hei, Giska!." Dia menyapaku dengan sebuah senyuman yang sangat indah. Senyuman yang kurasa mampu menghentikan detakan jantungku kapan saja.

"Arga!." Balasku dengan wajah yang sedikit pucat disapa oleh siswa terpopuler di sekolah.

Arga adalah kapten tim basket di sekolah. Dia populer dan menjadi rebutan cewek-cewek. Selain tubuhnya yang sangat gentleman juga wajahnya yang tampan. Tidak heran jika dia jadi rebutan oleh cewek-cewek di sekolah.

Arga tidak sekelas denganku, dia di kelas XI IPA 2 sedang aku IPA 1. Kami saling kenal waktu itu mewakili sekolah kami untuk mengikuti English Debate tingkat SMU. Sejak saat itu aku dan Arga mulai mengenal dekat tetapi bukan sangat dekat.

Aku menyukai Arga dihari pertama sekolah lebih tepatnya di hari pertama mengikuti MOS (Masa Orientasi Siswa). Kebetulan saat itu kami sama-sama dihukum berlari keliling lapangan basket selama lima kali. Cukup melelahkan, tetapi kebaikan dan keramahannya padaku membuat hatiku merasakan sebuah getaran yang tidak seperti biasanya.

Kisah Kasih di SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang