When I'm With You - 7

346 5 1
                                    

Chapter 7 : Fall

Entah kenapa Ara merasa bersemangat banget begitu masuk ke kelas pagi ini.

Suasana pagi di mana hampir semua siswa masih ngantuk dan sebagian lagi mengerjakan PR menyambutnya. Dengan semangat yang tidak pudar Ara melangkah masuk dan berseru dari depan kelas, "Pagi semuanya!!"

Wajah-wajah menoleh, buku-buku PR disembunyikan buru-buru, dan pulpen-pulpen berhamburan. Semua menghadap ke depan untuk mencari sumber suara, seketika kelas sunyi senyap. 

Ara tertawa dalam hati. Pasti satu kelas kirain gurunya yang ngomong tadi, pikirnya geli. Memang hanya segelintir guru yang masuk sebelum bel dan menyapa murid dengan seperti itu, tapi siswa-siswa 9A tampaknya cukup waspada kali ini.

Seketika semua menggerutu.

"Aah sialan si Ara, gue kirain siapa yang masuk! Ngagetin aja sih,"

"Hahaha oh si Ara toh ternyataa.."

"Lebay banget nyambutnya! Sampe kaget gue."

"Raa, sini!!"

Sahutan terakhir berasal dari Krista, teman sebangku Ara sekaligus ketua kelas 9A. Dengan senyum masih terplester di wajahnya,  ia menghampiri Krista yang sedang melambaikan tangan sambil salah satu tangannya sibuk menulis sesuatu. 

"Pagi, Kris!" 

"Pagi Ra,"  sang ketua kelas kembali sibuk mengerjakan apa yang barusan dikerjakannya. "Ceria banget sih hari ini. Kenapa tuh?"

Ara tidak tahu mengapa wajahnya memerah seketika. Ia duduk di bangkunya dan menopangkan dagu, "Nggak kenapa-napa."

"Eh, masa sih?"

"Iyaa, serius! Gak percaya banget sih Kristaaa.." 

Krista dapat mendeteksi nada suara Ara, dan sudah jelas banget kalo Ara lagi seneng. Gak biasanya. Padahal baru kemarin ia dihukum dan dikeluarkan dari kelas. 

"Ya udah, terserah Ara aja."

Nadanya sengaja dibuat ketus karena Krista tahu Ara paling nggak suka dijutekkin. Pasti sebentar lagi Ara bakal protes.

"Ih Krista kenapa sih? Iya deh, aku ngaku. Bukan 'gak kenapa-kenapa' sih sebenernya..."

Krista tertegun. Tadi sebenarnya ia hanya bermaksud bercanda, bukan ingin memaksa Ara. Ia gak menduga kalau sebenernya memang ada hal lain yang tersembunyi....

Sekalian ah, jadi penasaran nih gue, batin Krista.

"Tuh kan bener! Jadi ada apa dong?" ia berhenti sebentar untuk memijat tangannya yang capai dan menghadap Ara. Alisnya terangkat.

 "Duuh, sebenernya gak ada apa-apa Ta, cuman-"

"Udah jujur aja sama aku Ra. Aku bisa kok jaga rahasia. " 

Pokoknya gue harus cari tahu ada apaan.  Sekali Krista udah membulatkan tekadnya, gak akan ada yang bisa halangin. Huh.

Senyum percaya diri Krista nyaris meluluhkan hati Ara. Nyaris, kalau saja tidak dipotong oleh seseorang.

"Pagi Ra,"

Suara yang dalam dan terkesan agak tidak cocok namun berkesan familiar baginya mengagetkan Ara. Dengan cepat tubuhnya membalik untuk berhadapan dengan seorang cowok tinggi berambut cepak, berlesung pipi, bermata kecoklatan, postur tubuh yang indah, jari-jari yang panjang, bersepatu converse...

"Ehem."

Sialan, gue ngelamun. Dehaman bingung Krista menyadarkan Ara dari lamunannya tentang... ehem. Tentang cowok di hadapannya ini.  Dengan malu ia memandang ke arah lain, ke arah manapun selain Krista, namun sial pandangannya jatuh ke..

When I'm With You [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang