Fate

115 2 0
                                    

Menangis meraungpun aku tak dapat merubah nasib yang telah di gariskan tuhan. Aku tak berdaya jika harus di hadapkan dengan takdir. Aku benci takdir tapi bagaimanapun inilah jalanku , jalan yang tuhan berikan padaku.

Mengapa Takdir membawaku bertemu dengannya ?

Belahan jiwaku yang mengkhianati cinta suciku. Dia merubah segalanya terutama Takdirku. Dia membuatku terbang kelangit menari bersama burung dan awan , menyentuh warna warni pelangi dan merasakan sapaan angin yang menerpa wajahku selanjutnya dia membuat aku jatuh dan merasakan tertusuk ribuan ranting yang tertancap di tubuhku. Sakit sakit sekali.

Kini ...

Aku melihat dia , Alvaro Dwiputra tertawa tanpa beban , tanpa rasa bersalah, harusnya dia melihat aku di sini yang sakit luar maupun dalam Al. Aku menatap dia dengan mata sendu , jika bukan atas dasar Persahabatan Aku tak mungkin berdiri disini menopang luka yang sangat dalam. Melihat beliau dengan gadis lain yang lebih cantik dariku membuat dadaku seperti teriris bukan lagi luka.

Astaga sebahagiakah dia tanpaku ?

Dia melihatku, Gawat . Aku harus memasang topeng 'Bahagia' di depan pasangan pengantin baru ini.

"Jenny .. Terima Kasih" Tatapan matanya sama seperti dulu , masih tatap yang membuatku terbang.

Al jangan lihat aku seperti itu , tolong.

"Haha ... Youre welcome Al" aku menjabat tangan Al saat tangan kekarnya terulur di depanku, dan pengantin wanitanya -Ilana- Tersenyum bahagia kearahku.

Aku iri Ilana , harusnya aku yang menempati posisi itu Ilana bukan kau. Harusnya aku yang tersenyum bahagia seperti itu bukan sengsara seperti ini.

"Aku kesana dulu ya Jen"

Aku membalasnya dengan senyuman dan anggukan. Dengan anggun Al menggenggam tangan istrinya lalu melewatiku yang masih sakit. Tapi sebelum pergi jauh dia membisikkan

"Maafkan aku Jenny" bisiknya tepat di telingaku

Aku takkan bisa memaafkanmu Al , Gak akan! kamu yang membuat janji dan kau juga yang ingkar . Aku.. aku terluka Al.. Aku sakit Al.. Apakah kamu dengar jeritan perihku Al?.

&&&&&&&&&

Flashback

Melihat awan bersama Alvaro adalah hobby baru untukku dan aku sangat menyukai hobby baruku itu. Kami sering membayangkan awan dengan benda , binatang , buah atau lainnya terkadang kami juga berdebat masalah itu haahaha.

"Al... Liat awan itu , mirip Love ya"

aku menunjuk salah satu awan yang sangat lucu di mataku. Al dengan tatapan bingung menatapku lalu tangan kekarnya menyentil jidatku.

"Bisa aja imajinasinya udah jelas itu lingkaran ga ada mirip miripnya sama Love juga "

Aku menatap Al sebal , anak ini bikin aku pengen gigit ih

"Gak Varo liat dong liat ..Ah kamu meh buta sii "

Al menggerakkkan tangan kekarnya ke pinggulku dan mulai menggelitikkiku

"Ampun Veroo. Hahaha"

Dia menghentikannya menarik tangan kekarnya dari pinggulku.

Lalu suasana menjadi hening kami terlalu sibuk dengan pikiran kami masing-masing.

"Jenn.."

"Hm?"

"Aku akan membawakan awan cinta yang ada di imaginasimu kepada kamu , asalkan kamu ada buat aku selamanya Jen. Aku sayang sama kamu."

Inilah yang kutunggu Al. Aku menunggu sejak lama. Aku juga sayang kamu Al, pake banget malah.

"Al-"

"Jenn, Aku harap kamu bisa nunggu ya. Aku gak mau kamu jawab sekarang , Aku udah dijodohin sama mamah Jenn. Aku ga bisa milih kamu buat jadi pendamping hidupku selamanya dan jadi ibu dari anakku."

Aku mulai menangis , menangis hal yang seharusnya aku sudah tau.

Al dan diriku beda kasta. Al begitu kaya dan aku begitu miskin. Al pasti akan bersanding dengan wanita yanv sederajat dengannya bukan aku.

"Aku janji Jenn aku bakalan lari dari pernikahan itu. Aku akan sama kamu lalu bahagia Jenn. Jangan nagis ya"

Tangan kekar miliknya mengahapus air mataku, lalu dia mendekatkan wajahnya dengan perlahan ku tutup mataku merasakan ciuman lembut milik Al-mungkin untuk terakhir kalinya-

Al .. aku harap kamu tidak menyesal dan mengingakari janji itu Al.

&&&&&&&&&

Takdir ..Sekarang kau harus bawa diriku pergi dari dirinya.

Takdir aku ingin kau mengakhiri semua yang berhubungan dengan Alvaro.

Takdir .....

Terima kasih juga telah membawaku bertemu dengan Al yanv membuatku terluka dan bahagia.

Alvaro .. Selamat tinggal

Takdir... Aku akan mengakhirnya

Tuhan... Aku akan kembali padamu

StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang