NO. 001
AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH:
GOLONGAN YANG SELAMAT
(al Firqah an-Najiyah)
وإنَّ هذه الملَّةَ ستفترِق علَى َثلاَث وسبعين ثنتان وسبعونَ فى النارِ وواحدٌة فى الجَنة وهي " : قَالَ ر سو ُ ل اللهِ
الجَماعةُ" (رواه أبودا ود)
Maknanya: "...dan sesungguhnya ummat ini akan terpecah menjadi 73 golongan, 72 di antaranya di
neraka dan hanya satu yang di surga yaitu al-Jama'ah". (H.R. Abu Dawud)
Akal adalah syahid (saksi dan bukti) akan kebenaran syara'. Inilah sebenarnya yang
dilakukan oleh ulama tauhid atau ulama al-kalam (teologi). Yang mereka lakukan adalah
taufiq (pemaduan) antara kebenaran syara' dengan kebenaran akal, mengikuti jejak nabi
Ibrahim -seperti dikisahkan al-Quran- ketika membantah raja Namrud dan kaumnya,
di mana beliau menundukkan mereka dengan dalil akal. Fungsi akal dalam agama adalah
sebagai saksi bagi kebenaran syara' bukan sebagai peletak dasar bagi agama itu sendiri.
Berbeda dengan para filosof yang berbicara tentang Allah, malaikat dan banyak hal
lainnya yang hanya berdasarkan penalaran akal semata. Mereka menjadikan akal sebagai
dasar agama tanpa memandang ajaran yang dibawa para nabi.
Tuduhan kaum Musyabbihah; kaum yang sama sekali tidak memfungsikan akal
dalam agama, terhadap Ahlussunnah sebagai 'Aqlaniyyun (kaum yang hanya
mengutamakan akal) atau sebagai kaum Mu'tazilah atau Afrakh al-Mu'tazilah (anak bibitan
kaum Mu'tazilah) dengan alasan karena lebih mengedepankan akal, adalah tuduhan yang
salah alamat. Ini tidak ubahnya seperti seperti kata pepatah arab "Qabihul Kalam
Silahulliam" (kata-kata yang jelek adalah senjata para pengecut). Secara singkat namun
komprehensif, kita ketengahkan bahasan tentang Ahlissunnah sebagai al-Firqah an-
Najiyah (golongan yang selamat), asal-usulnya, dasar-dasar ajaran dan sistematikanya.
PEMBAHASAN
Sejarah mencatat bahwa di kalangan umat Islam dari mulai abad-abad permulaan
(mulai dari masa khalifah sayyidina Ali ibn Abi Thalib) sampai sekarang terdapat banyak
firqah (golongan) dalam masalah aqidah yang faham satu dengan lainnya sangat berbeda
bahkan saling bertentangan. Ini fakta yang tak dapat dibantah. Bahkan dengan tegas dan
gamblang Rasulullah telah menjelaskan bahwa umatnya akan pecah menjadi 73
golongan. Semua ini tentunya dengan kehendak Allah dengan berbagai hikmah
tersendiri, walaupun tidak kita ketahui secara pasti. Dia-lah yang Maha Mengetahui segala
sesuatu.
Namun Rasulullah juga telah menjelaskan jalan selamat yang harus kita tempuh
agar tidak terjerumus dalam kesesatan. Yaitu dengan mengikuti apa yang diyakini oleh al-