BAB 2

102K 4.1K 150
                                    

haii jumpa lagi.. hmm sebenernya aku lagi pengen konsen nyelesain yg the senator and i sama the brother's and i duluu, sebelum ke cerita yg ini .

tapi... berhubung komen dan pesan dr temen-temen yg masuk yg minta supaya cerita yg ini di lanjutin, yaa jadi aku upload lagi nih lanjutannya yang sedikit ini.

sekali lg makasih buat saran, kritik, komen dan vote-nya.

Happy Reading ~^o^~

**

Alex duduk terpekur dengan mata menerawang dan pikiran tak karuan di salah satu tempat duduk di ruang tunggu rumah sakit bersalin tersebut. Masih tidak percaya dengan apa yang baru saja di alaminya. Menemani seorang perempuan melewati masa persalinannya. Terlebih perempuan tersebut adalah mantan kekasihnya. Oh tidak .. lebih tepatnya mantan terindahnya. Alex membuang nafas dengan kasar, sesekali mengurut kepalanya yang tak pusing. Perasaannya campur aduk, antara senang, bahagia .. dan cemburu.

Namun lamunannya buyar tatkala seorang pria muda seumuran dirinya, dengan postur tinggi tegap, dan wajah rupawan yang tak kalah menarik menepuk bahunya pelan. Alex terkesiap kaget mendongakkan kepalanya menuju arah datangnya sapaan tersebut kemudian bangkit berdiri menyejajarkan bahu mereka.

“ hey, kau Alex? Kenalkan aku Andro, suami Kate! Kate sudah menceritakan semuanya padaku barusan. Dan tidak ada kata-kata lain yang dapat aku ucapkan, selain ucapan banyak terimakasih. Aku mewakili seluruh keluarga besar kami mengucapkan banyak terimakasih padamu, Alex! Entah apa jadinya jika tidak ada yang menolong Kate saat itu, atau mungkin terlambat membawanya ke rumah sakit. Untuk itu aku merasa sangat berterimakasih sekali padamu” ucap Andro amat tulus tanpa mampu membendung pancaran kebahagiaan dalam setiap ucapan dan raut di wajahnya.

Alex diam, dengan pikiran kosong menatap hampa sosok di hadapannya..

“maaf aku banyak bicara, Alex. Kau pasti jadi bingung. Tapi intinya aku mengucapkan terimakasih padamu. Hari ini adalah hari yang luar biasa, kau tau rasanya menjadi seorang ayah, sangat menakjubkan. Membuat aku tidak ingin berhenti mengoceh” ucap Andro lagi yang kemudian langsung meraih tangan Alex, mengajaknya berjabat tangan ketika dilihatnya respon Alex yang masih seperti orang bingung.

“ sama-sama Andro, aku turut berbahagia untukmu dan Kate” seru Alex memaksa untuk tersenyum.

“ kau sudah melihat putri kami? Ya Tuhan aku sangat bersyukur dia mewarisi banyak paras cantik seperti Kate. Kau harus melihatnya Alex, putri kami sangat cantik. Kau tahu, dia sangaaattt cantiikkk! Aku ingin kau melihatnya Alex.. ah tapi aku peringatkan agar kau jangan jatuh cinta pada putri kami saat melihatnya nanti. Karena dia masih terlalu kecil, demi Tuhan usianya baru satu hari, tapi dia sudah mampu membuat banyak orang jatuh cinta kepadanya.. hahahaaa” celoteh Andro lagi dengan pancaran kebahagiaan tak terkira sambil menuntun Alex mengikutinya masuk kembali ke ruang kamar perawatan Kate.

“ apa dia gila? Jelas aku sudah melihat putrinya. Apa dia lupa, aku bahkan melihat putrinya lebih dulu, di banding dia melihatnya” dengus Alex dengan sebal menatap Andro, namun tetap pasrah ketika pria di hadapannya itu membawanya kembali ke ruangan tempat Kate berada.

**

Alex menatap pemandangan dihadapannya dengan perasaanya sama luar biasa seperti yang dirasakan oleh Andro. Kate yang meski tampak sangat lelah dan masih terlihat berpeluh dengan wajah pucat terlihat menggendong putrinya dengan penuh sukacita, sembari sesekali menimang-nimangnya dengan lembut. Kate mendongak terkejut ketika dilihatnya suaminya datang kembali bersama dengan Alex.

“ Hai Alex. Terimakasih” ucap Kate pelan dan lemah, nyaris tak terdengar. Tapi Alex mampu membaca kalimat tersebut dari gerak bibirnya.

Alex menganggukan kepala, membalas tersenyum.

The Past and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang