KisahSiBangauPutih ( bu kek siansu 14 )

Mulai dari awal
                                    

Keadaansepasang suamiisteriinitidak dapat disamakan dengan keadaanpara pertapa yang sengaja mengasingkandiri dari dunia ramai, pergi bertapa de-ngan suatu pamrih tertentu. Orang pergimeninggalkan dunia ramai untuk bertapadi puncak bukit yang sunyi, di dalam guayang sederhana, hanya mengenakan cawatsaja,hanyamakan seadanya, menyiksadiri menahan haus dan lapar, tentu mempunyaisuatutujuantertentu.Tujuaninilah pamrih, dan semua pamrih, baikyang terbuka maupun terselubung, selalutentumenjangkau suatu keadaan yangmenyenangkan. Biarpun pamrih mendapat-kan keadaan yang menyenangkan ini di-perhalus dengan sebutan muluk tetap saja merupakan pamrih demi kesenangan diri. Mungkin dia akan mengatakan bahwadia bertapa untuk mencari kebahagia-an mencari kesempurnaan hidup, mencariTuhan, dan sebagainya lagi. Namun pencariannya itu sendiri membuktikan bahwa dia menginginkan sesuatu yang dianggap-nya akan mendatangkan kesenangan da-lam bentuk kedamaian, kebahagiaan, danlain sebutan lagi.

Sepasang suami isteri itu tidak men-cariapa-apa.IstanaGurunPasiritumemang milik mereka, peninggalan dariDewa Bongkok kepada muridnya, yaitukakek Kao Kok Cu. Mereka berdua me-mang senang tinggal di tempatsunyi itu,bukan untuk mencari sesuatu atau men-jadikan tempat yang sunyi itu sebagaipelarian dari dunia ramai. Sama sekalitidak.Merekamemang merasa senangtinggal di tempat yang penuh keheninganitu dan merasa berbahagia.

Akantetapi, pada hari itu,Istana Gurun Pasir tidaklah setenang biasanya.Dari dalam gedung istana tua itu kiniterdengar suaragelaktawadanpercakapanyangdiselingisuaraketawagembira.Kiranya suamiisterituaitu kedatanganseorangtamuyangsamasekali tidak pernah mereka sangka-sangka.Tamu itu bukan orang asing. Dia seoranghwesio yangbernama Tiong Khi Hwesio,usianya juga sudah tujuh puluh dua tahundan tentu saja kunjungan hwesio ini di-sambut gembira oleh kakek dan nenekitu,terutama sekali nenek itu karenahwesioini bukan lain adalah saudaratirinya sendiri, seayah berlainan ibu. Diwaktu mudanya, Tiong Khi Hwesio jugaseorang pendekar sakti yang pernah meng-gemparkan dunia kang-ouw dengan juluk annya yang mengerikan, yaitu Si JariMaut! Dia menikah dengan Syanti Dewi, puteri Kerajaan Bhutan dan sampai tuadia tinggal di kerajaan kecil itu. Setelahisterinya meninggal dunia, dia hampirgila karena duka. Akan tetapi, pertemu-annya dengan seorang pendeta tua me-nyadarkannya dan mulai saat itu, WanTek Hoat, demikian namanya, lalu menggundul rambut kepala dan mengenakanjubah, menjadi seorang hwesio yang ber-kelana.

Mereka bertiga bercakap-cakap sambilmakansederhana dengansayursegar yang dimasak sendiri oleh nenek WanCeng. Kemudian mereka bertiga keluar dari istana itu dan duduk di serambidepan sambil bercakap-cakap. Kao KokCu yang dahulu berjuluk Pendekar NagaSakti Gurun Pasir itu, biarpun usianyasudah hampir delapan puluh tahun masihnampak gagah penuh semangat. Lengankirinya yang buntung itu tidak membuatdia kelihatan mengerikan, bahkan membuatnya nampak lebih berwibawa. Wajah-nya yang tampan membayangkan kelem-butan, sinar matanya mencorong sepertimata naga namun juga membayangkankelembutan dan kesabaran. Melihat se-pintas lalu, takkan ada orang mengirabahwa kakek tua renta yang lengan kiri-nya buntung ini memiliki kesaktian yang amat hebat. Dua macam ilmu simpanan-nya, yaitu Sin-liongHok-te,pasangankuda-kuda yang membuat tubuhnyase-pertimendekam di atas tanah bagaikanseekornaga,kemudiandapatmenimbul-kantenagadahsyat yangmujijat,danIlmuSilatSin-liongCiang-hoat,jarangdapatditandingididuniapersilatan. Is-terinya,nenekWanCeng,biarpunusianyajuga sudahtuasekali,masihnampaksehat.Mukanyatidakpenuhkeriputdankulitmukaitumasihhaluskemerahansakingsehatnya,walaupungiginyatelahompongdanrambut di kepala telah putihsemua.Nenekinipunmemilikiilmusimpanan yang khas, yaitu Ban-tok-ciang,dan kalau ia sudah mengerahkan tenagamemainkan ilmu silat ini, kedua tangan-nya mengandung selaksa racun (ban-tok)yang amat dahsyat dan berbahaya bagilawan.Jugapedangnya,Ban-tok-kiam,merupakan pusaka yang mengerikan. Ada-pun tamu itu Tiong Khi Hwesio, biarpunsudah setua nenek itu, namun tubuhnyamasih tegap, jalannya masih tegak. Ju-bahnyakuningbersih,matanyatajamberkilat dan mulutnya selalu tersenyumsinis. Kakek yang pernah berjuluk Toat--beng-ci (Si Jari Maut) ini memiliki ber-bagai ilmu silat simpanan seperti Pat--mo Sin-kun, Pat-sian Sin-kun, dan memiliki ilmu sin-kang (tenaga sakti) yangdiberi nama Tenaga Inti Bumi. Juga pedangnya, Cui-beng-kiam, merupakan se-buah pedang pusaka yang ampuh sekali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2010 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KisahSiBangauPutih ( bu kek siansu 14 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang