One night, in the bedroom

80 0 0
                                    

Eileen : "Cleo apakah kau sudah punya ide untuk jurnal ku kali ini?"
Cleo : " Eum...sepertinya cerita tentang busana seorang puteri, bagus."
Myne : " Menurutku tentang sejarah      Mozart seorang musisi klasik legendaris yang sangat terkenal."
Eileen : " Oh tidak! Semua itu sangat membosankan!"
Myne : " Kau kan suka berpetualang, kenapa tidak?"
Cleo : " Kedengarannya bagus !"
Eileen : " Berpetualang? Tapi dimana?"
Cleo : " Itu Terserahmu, Eileen! (Sambil menutup wajahnya dengan selimut, lalu tidur)
Myne : "Kau kan punya ide-ide cemerlang!" (Sambil menutup wajahnya dengan selimut juga)
Eileen : "Baiklah!" (Juga tidur)

Keesokan paginya,
Cleo akan pergi ke London untuk beasiswa sekolah designer. Ibu dan Ayahnya ikut mengantarkannya ke London, sementara Eileen dan Myne tetap di rumah. Mereka tak ke sekolah karena hari itu adalah hari libur. Eileen dan Myne sebenarnya saling bersifat dingin. Ya, Myne lebih dekat dengan sang kakak yaitu Cleo.

Di sofa,
Myne : " Eileen, apakah kau punya ide untuk hari ini?"
Eileen : " Tidak banyak."
Myne : " Apa saja?"
Eileen : " Berpetualang di sekitar desa, menulis jurnal, dan mencari sesuatu yang baru."
Myne : " Apa tidak ada yang tentang musik?"
Eileen : " Tak sebanyak yang kau inginkan! Bermain biola dan gitarmu, itu saja."
Myne : " Ya aku tau itu hobi ku, tapi hari ini aku sedang tidak ingin menyentuh keduanya, eumm lebih tepatnya aku lagi bosan."
Eileen : " Apa ya? Bagaimana jika kita pergi ke toko buku saja?"
Myne : " Hei Eileen! Kau kira toko buku dekat dari rumah kita? Itu sangat jauh bukan? Kita bisa dimarahin Ayah dan Ibu!"
Eileen : " Myne, apa kau tidak tahu, di desa kita sudah ada dibuka toko buku baru, hanya sekitar 300 meter berjalan kaki dari rumah kita."
Myne : " Kau yakin buku-buku disana bagus? Apa standar toko buku di desa sama dengan toko buku kota?"
Eileen : " Aku tidak tahu juga, Myne. Aku dengar dari tetangga kita kali isi dari toko buku itu adalah buku-buku sumbangan dari para penulis lokal yang hobi menulis cerita fantasi."
Myne : " Fantasi? Zaman sekarang kau masih percaya dengan hal seperti itu? Hahahaha ya ampun Eileen kau sungguh bodoh, ups maafkan aku 'Kak' Eileen." (Sambil nyengir)
Eileen : " Myne!  (Pandangan sinis) Kau ini tidak pernah sopan denganku ya! Kan tidak ada salahnya jika kita kesana, siapatau ada buku yang bagus dan bisa mengisi waktu kosong hingga Ayah dan Ibu kita pulang."
Myne : " Maaf Eileen, aku kan hanya bercanda hehehe. Ya sudah kalau begitu, aku mau ikut denganmu ke toko buku itu. Sekarang kita ganti baju dahulu."
Eileen : " Yaampun Myne, hanya ke sana saja tidak perlu berpakaian seperti ke pesta. Kau ini berlebihan sekali. Lagi pula, tidak akan ada pangeran tampan yang akan melihat kita."
Myne : " Eileen Kakakku yang cantik, aku tidak ingin terlihat jelek dengan gaun ku yang lusuh ini, kau tau? Ya memang tidak akan ada pangeran di desa ini, tetapi aku dan Cleo terkenal dengan penampilan kami yang trendy di desa ini, aku tidak ingin gelar itu menjadi luntur."
Eileen : " Astaga Myne, hanya karena itu saja ya? Ya sudah kalau begitu kau saja yang ganti baju, aku akan tunggu di ruang tamu. Jangan terlalu lama!"
Myne : " Baiklah Kakakku yang kuno. Hehehehe." (Nyengir lalu pergi ke kamar berganti baju)

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 27, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Secret KingdomWhere stories live. Discover now