12th 14

1.4K 65 42
                                    

14 yang ke-12

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

14 yang ke-12

Lagi...

Ku tunggu kedatanganmu lagi, di tanggal 14 ini. Tepat di depan bandara, ditemani mega yang gelap.

Aku pun tersenyum.

Entah senyum bahagia, senyum sedih, atau bahkan senyum miris.

"Aku menjemputmu, Kim"

Ucapku, dengan wajah, tempat dan langit yang selalu sama setiap tanggal 14.

Ku tatap pesawat yang mendarat satu-persatu. Kau bilang pesawatmu akan sampai sekitar jam 10 malam, namun aku pergi ke bandara jam 8, saking tak sabarnya untuk bertemu denganmu, pangeranku.

Aku tak akan pernah lelah berjam-jam menunggu kedatanganmu. Karena aku yakin, kau pasti datang padaku.

"Lihat, dia datang lagi."

"Memangnya sekarang sudah tanggal 14 ya?"

"Iya. Seperti biasa, tanggal 14 jam 8 malam. Entah kenapa langit juga selalu seperti ini setiap tanggal 14."

Petugas bandara itu membicarakan aku. Ku biarkan saja, yang penting mereka tak mengusirku untuk menunggu Kim disini.

"Tumben tak bawa bunga" ucap sang petugas bandara itu lagi.

Ah iya dia benar! Aku lupa tak bawa bunga! Bagaimana ini?!

Aku menoleh kesana kemari mencari jawaban. Nihil! Mana ada yang jual bunga di dekat bandara, sudah malam pula.
Lalu tak sengaja aku melirik ke luar, ada pohon yang berbunga disana! Senyumku merekah, lalu ku berlari keluar.
Sesampainya di pohon bunga itu, raut wajahku langsung berubah.

Hanya ada kembang sepatu. Aihh, tak ada yang lain kah?

Mataku menyusuri luasnya halaman bandara. Di sana juga ada bunga, tapi bunga matahari. Apa bagusnya bunga matahari di malam hari? Cantik, tapi layu karena tak ada matahari.
Ya sudah deh, apa boleh buat. Aku ambil saja kembang sepatu di hadapanku ini.

Hufft..
Tak apa lah, yang penting bunga.

Aku pun celingak-celinguk, jangan sampai ada yang melihatku mencuri bunga seperti ini, apalagi petugas jaga hiiii.

Sepertinya aman.

Ku petik bunga itu satu persatu, dengan sangat perlahan dan hati-hati.

Satu... Dua... Tiga...

Ku hitung jumlah tangkai bunga yang telah kuambil. Tapi tiba-tiba...

"HEI!! SEDANG APA KAU DISITU?!!"

Sontak aku menoleh pada orang yang teriak itu. Gawat! Petugas! Petugas itu pun berlari, sepertinya hendak menangkapku. Kakiku pun reflek untuk berlari secepat mungkin, menghindari sang petugas tanpa melepas bunga yang telah ku petik.

A Little DramaWhere stories live. Discover now