Kihyun X You

4.4K 98 16
                                    


banyak yang minta sequel cerita Kihyun di batch kedua~ inilah diaaa~ hope you like this guys! Love Kihyun! /disate/



Kau memperhatikan bagaimana semangatnya Hyungi ketika ia memainkan tuts piano bersama Kihyun. Kau tidak pernah membayangkan kejadian seperti yang ada di hadapanmu saat ini benar-benar terjadi. Mengingat bagaimana dengan bahagianya Hyungi meminta Kihyun mengajarinya satu lagu untuk ujian pianonya bulan depan. Kau tersenyum melihat senyuman Kihyun merekah melihat bagaimana hebatnya anak lelakinya dengan cakap bermain piano.

Setelah selesai mencoba satu lagu berkali-kali demi mendapatkan hasil yang sempurna, Kihyun memeluk Hyungi dan mengecup ujung kepalanya. Hyungi membalas pelukan Kihyun dan dengan samar kau mendengar, "Appa jangan pergi lagi ya."

Seperti mendengar petir di siang bolong. Tiba-tiba bulu tengkuk lehermu berdiri. Ucapan Hyungi sering kau dengar, tentang keinginannya bertemu ayahnya sendiri dan keinginannya untuk bermain piano bersama. Dan kini kau yakin kenginan terbesarnya adalah untuk tidak berpisah dengan Kihyun.

Kihyun mencubit hidung Hyungi, "Appa akan terus bersamamu. Sampai kapanpun."

---***---

Kau menatap Hyungi yang sudah bergelung dengan selimutnya. Mengecup keningnya sebelum memutuskan untuk keluar dari kamar Hyungi dan menutup pintunya dengan pelan. Kau sedikit terlonjak mendapati Kihyun sudah ada di dekatmu. Ia menyunggingkan senyuman khasnya. Kau sangat merindukannya. Andai kau bisa menuruti egomu untuk memeluknya, pasti kau tidak akan melepaskan pelukan itu hingga beberapa saat.

Kihyun mengangkat tangannya dan menarik tanganmu pelan. Ia mengarahkanmu ke piano yang ada di sudut ruang televisi apartemen kecilmu. Piano yang tadi digunakan oleh Hyungi dan Kihyun untuk berlatih. Ia mengisyaratkanmu untuk berdiri di sisi piano dan ia mengambil tempat di bangku piano. Ia mulai menaruh jemarinya di atas tuts piano dan memainkan sebuah lagu. Dari beberapa melodi pertama, kau sudah tahu itu lagu kesukaanmu, A Thousand Years.

Kau kembali teringat kejadian enam tahun lalu saat Kihyun memainkan lagu tersebut. Namun bukan untukmu. Kau merasakan setiap nada yang masuk ke dalam telingamu langsung terproses di dalam hatimu. Kesan yang berbeda dari kejadian yang dulu. Kali ini kau merasa sangat bahagia mendengarnya. Kau tentu bahagia karena kali ini Kihyun memainkannya untukmu, bukan untuk Park Jimin.

Pada nada terakhir, Kihyun langsung menatapmu. Ia berdiri dari duduknya dan mendekat padamu. Ia sekilas mengecup bibirmu dan kembali mengarahkan pandangan ke arahmu, "Terimakasih sudah menjadi ibu yang baik untuk anak kita. Terimakasih untuk tidak menolakku datang kembali padamu. Selama ini aku hidup dalam penyesalan. Dengan bodohnya aku membiarkan perempuan terbaik dalam hidupku pergi begitu saja. Ya, aku adalah pria paling bodoh di dunia. Membiarkan kau hidup sendiri membesarkan seorang anak yang luar biasa seperti Hyungi."

Kau merasakan matamu memanas. Setiap kata yang diucapkan oleh Kihyun membuatmu hancur berkeping-keping.

"Aku sadar, aku sangat mencintaimu."

Setelah itu, kau membiarkan Kihyun menyatukan bibir kalian. Ditandai dengan tanganmu yang naik ke pinggangnya dan membiarnya tanganmu mengisyaratkan rasa rindu yang amat dalam. Kihyun memegang tengkukmu, ciumannya yang dalam namun perlahan membuatmu merasa sangat dilindungi dan sangat dicintai. Perlahan tanganmu naik dan memeluk lehernya. Kau membiarkan lidah Kihyun menyapa kulit bibirmu. Ini membuatmu membuka sedikit belahan bibirmu dan mempertemukan lidah kalian. Kau menutup matamu, membiarkan insting cinta kalian yang bekerja. Di sela ciuman kalian, Kihyun sempat mengatakan bahwa ia sungguh mencintaimu dan memohonmu untuk memaafkannya.

"Tidak ada yang perlu dimaafkan. Aku juga sangat mencintaimu, Kihyun-a," ucapmu cepat.

Kihyun tersenyum dan langkah kakimu dengan perlahan memberikan arah padanya letak pintu kamarmu. Tangan Kihyun yang tidak melakukan apa-apa membuka handle pintu dan dengan cepat mengubah posisi kalian hingga pintu kamarmu kembali tertutup dan kau diantara pintu dan himpitan tubuhnya. Kihyun terus menciumimu. Berpindah dari bibir, hidung, mata, kening dan turun ke telingamu, "Kau sungguh sangat sempurna."

Kau tertawa kecil mendengarnya. Tangan Kihyun turun menuju cardigan abu-abumu. Menurunkannya dan hanya tertinggal sebuah kaos rajut tipis berwarna putih serta rok sebetismu. Kau membiarkan Kihyun melakukan hal berikutnya, mengangkat kaosmu dan melemparnya ke sembarang tempat. Matanya menelusuri lekuk tubuh bagian atasmu. Kau mengangkat wajahnya dan kembali mengecup bibirnya. Rasa yang sangat ingin kau rasakan sebagai seorang istri. Demi apapun, hari ini memang ciuman pertama kalian dan kau sangat bahagia dengan kenyataan tersebut.

Kihyun menelusuri kulit perutmu dan naik ke atas. Jemarinya menyapu kulit payudaramu yang tidak tertutup bra. Dan hal berikutnya kau merasakan telapak tangan Kihyun sudah memijat payudaramu. Kau tak sengaja mengigit bibir Kihyun merasakan tangan Kihyun. Kihyun menyunggingkan senyuman.

Kemudian kau sudah merasakan bagian payudaramu tidak lagi dibalut bra. Telapak tangan Kihyun sudah sempurna bersatu dengan payudaramu. Tangan Kihyun yang lain terlingkar di pinggangmu dan menuntunmu untuk naik ke atas ranjang. Begitu kau sudah terlentang di sana, kau melihat bagaimana Kihyun melihat wajahmu seolah ia ingin memberitahumu bahwa ia sungguh mendambakanmu. Ia membuka satu persatu kancing kemejanya. Ia juga melepas celananya disaat kau dengan inisitaifmu sendiri menurunkan celana dalammu dengan membiarkan rokmu masih ada di tempatnya. Kau melihat penis Kihyun berdiri, kau sempat melihatnya saat kejadian Kihyun melakukannya dengan memaksamu beberapa tahun yang lalu. Namun, kini rasa bencimu akan kejadian itu sirna karena Kihyun berulang kali menyatakan rasa cintanya padamu.

Kihyun memposisikan tubuhnya di atasmu. Kau merasakan ujung penisnya disambut oleh vaginamu, "Can I?"

Kau menyunggingkan senyuman dan sebuah anggukan. Kihyun menurunkan tubuhnya, kembali mencium bibirmu. Kau merasakan penisnya mulai menyeruak memasuki vaginamu. Kau sedikit menggeram saat penisnya berhenti bergerak. Pelan dan pasti Kihyun mulai memajumundurkan pinggulnya. Kau mendesahkan namanya di antara ciuman kalian. Tanganmu melingkar pada lehernya. Kihyun terus menggerakkan tubuhnya disaat tangannya yang lain mengelus ujung kepalamu dan salah satu payudaramu.

Kau merasakan telunjuknya memainkan putingmu dan ini membuatmu kembali mendesahkan namanya. Kini kau tahu mulai menyadari dimana saja titik rangsangmu. Gerakan Kihyun semakin intens dan kau merasakan nafasmu seperti berirama dengan gerakannya. Cepat dan semakin cepat. Kau merasakan bagian vaginamu bergetar dan dengan bersamaan kau merasakan tubuhmu menegang. Rasa nikmat terasa di sekujur tubuhmu disaat kau merasakan cairan sperma Kihyun ikut menambah rasa nikmatmu. Kihyun menahan nafasnya dengan beberapa hentakan pada vaginamu.

Kihyun jatuh melemas dan memeluk tubuhmu. Kau menyeruakkan kepalamu di sekitar lekuk lehernya. Kau mengisi paru-parumu dengan bau tubuhnya. Bau tubuh yang sangat kau sukai mulai dari hari ini sampai seterusnya.

Kau merasakan bibir Kihyun mengecup pipi dan daun telingamu. Kau menyatukan jemarimu di balik punggung Kihyun. Memeluknya seolah tidak ingin melepaskan. Kau merasakan berat tubuh Kihyun yang menimpamu terasa sangat nyaman.

Kembali kau mendengarkan ungkapan cinta dari bibirnya, "Aku sangat mencintaimu."

Kau mengangguk di balik pelukan kalian.

"Teruslah mencintaiku. Dan anak kita, Hyungi."

Kihyun kini mengangguk, "Kalian akan selalu aku cintai."

-end-


Vote + comment yaaa guys~ love changkyun~ /digampar

Monsta X Mature Stories 21+Where stories live. Discover now