Part 1

6.7K 288 11
                                    


Tiba-tiba saja ia menghilang.

''Sangat menjengkelkan" Aku menggeram sambil menghentak-hentakan kakiku. Namun tak bertahan lama, aku menghela nafas panjang. Tarik-buang, tarik lagi lalu buang.

''Sudahlah dari pada aku memikirkannya lebih baik aku tidur" Aku pun tertidur tiga jam lamanya, sampai handphoneku berbunyi menandakan tanda pesan masuk, dengan mata sayu dan masih mengumpulkan nyawa, aku berdiri mengambil handphoneku yang kutaruh di meja belajar.

''Astaga, aku lupa teman-temanku akan datang dan mengerjakan tugas fisika bersama'' ucapku dan langsung beranjak dari kasurku untuk membersihkan diri.

Di sisi lain cowok berwajah datar itu sedang duduk di ranjang milik Via sambil menopangkan dagunya dengan tangan kanannya. Setelah lima belas menit Via membersihkan diri, Via keluar dan terkejut saat cowok wajah datar itu berada di ranjangnya. Baru saja ia mau berbicara tetapi dipotong oleh cowok berwajah datar itu.

''Kenapa kau baru mandi, Viana Clarra Putri Atmaja? Kulihat temanmu sedang diperjalanan menuju rumahmu!" tukasnya. Membuatku seketika mengerinyitkan dahiku.

''Dari mana kau tau namaku?'' tanyaku.

''Hei, kau ini lupa heum? Aku adalah makhluk halus dan aku tau semua tentangmu'' jawabnya santai.

''Oke, memang sulit dipercaya. Lalu siapa namamu? Apa tujuanmu datang kesini dan terus mengikutiku?" tak perduli rambut basah Via yang terus mengeluarkan air karena belum mengering, Via bertolak pinggang menatap Ralden kesal.

''Aku tidak bisa menjawabnya sekarang, namaku Ralden, dan apa boleh aku menjadi temanmu?" Cowok bernama Ralden bangkit berdiri, ralat. Melayang.

''Baiklah, tapi silahkan kau pergi aku mau pakai baju" Via mengusir Ralden.

''Iya cantik" Sambil memicingkan sebelah matanya, Ralden menghilang.

''Cihh, ada apa dengannya?" batinku. Dari luar terdengar suara klakson mobil.

''Ah, itu pasti mereka, Aura dan Kayla" batinku senang, setelah memakai baju. Aku bergegas turun kebawah untuk menemui teman-temanku.

''Hai Via '' sapa mereka riang. Mereka memang sudah ku anggap sebagai saudara sendiri karena mereka selalu ada didekatku.

''Hai juga '' jawabku senang.

''Ayo kita kerjakan, oh ya. Jangan lupa siapkan cemilan okeh'' ucap Kayla. Memang dia temanku yang paling suka nyemil, tapi anehnya dia gak gendut-gendut, dia bilang, dia selalu jaga apa yang dia makan. Lalu bukankah cemilan itu juga termasuk banyak kalori?

''Iyaa bawel, kalo soal makanan aja pasti nomor satu" tukasku ketus. Aku memperhatikan Aura, ada yang aneh. Dia terlihat lebih pendiam sekarang dan suka senyum-senyum sendiri dikelas.

''Hei Aura kenapa kamu senyum-senyum terus sedari tadi'' tanyaku dan Kayla yang berbarengan.

''Kalian ini sudah kaya anak kembar aja, aku tuh lagi suka sama cowok tau'' jawab Aura senang.

''Oh, lagi jatuh cinta nih ceritanya, sama siapa sih? Ganteng gak? Anak kelas berapa?" Aku menggodanya sambil mencolek-colek pipi Aura, dengan kesal ia menepis tanganku kasar, aku terkekeh sendiri.

''Sudahlah nanti saja ceritanya, kita selesaikan dulu tugas ini"sahut Kayla dan beranjak pergi. Eh? Ada apa dengan Kayla?

''Tumben sekali anak ini jadi bijak" kataku. Namun tak dihiraukan olehnya. Tiba tiba saja seseorang muncul di depanku dan mengagetkanku ..

maaf kalo banyak kata kata yang kurang baku . aku baru pertama kali buat cerbung . butuh saran dari kalian :)

Berbeda AlamKde žijí příběhy. Začni objevovat