** 1 **

77 2 1
                                    

Keluarga kami awalnya biasa saja sampai suatu ketika , semua berubah.
Ayah ku secara tiba-tiba dapat melihat sosok-sosok yang tak kasat mata . Dia tidak menghiraukan nya karena awalnya dia hanya mengira itu arwah penasaran yang ingin menampakan diri kepada nya. Namun semakin lama ilmu yang ia miliki semakin dalam dan jelas.
Ayahku pun mulai mempelajari dan mendalami ilmu tersebut , dengan harapan supaya ia kelak bisa membantu orang yang terkena masalah dalam bidang spiritual . Ia pun mengenal seseorang yang bernama Heri , Ayah ku memanggilnya dengan sebutan Mas Heri . Walau berbeda kepercayaan , namun mereka mendalami ilmu spiritual tersebut dengan satu alasan , yaitu dapat membantu orang lain .
Ayah mempelajari banyak hal dari mas Heri , seperti bagaimana menolonh arwah penasaran , bagaimana membuka dan menutup mata batin , mengusir roh jahat dan sebagainya .
Akan tetapi Ayah sama sekali berkeinginan untuk membuka mata batin kami sekeluarga .
Kami pun tidak pernah tertarik untuk merasakan hal-hal spiritual tersebut .
Hidup kami masih berjalan seperti biasa selama ayah seorang yang mendalami hal tersebut tanpa melibatkan kami didalam nya . Namun , seringkali kami menjadi tidak tenang karena ayah sering kali menunjukan gerak gerik yang menunjukan hadir nya mahluk halus .

Ayah selalu berkata : " Kalian tidak usah takut ,karena sebenarnya Mereka lah yang takut kepada kita ".

Kata Ayah tersebut dapat membuat kami tenang sedikit , namun setelah diingat-ingat wajah hantu-hantu di film horor pada umumnya yang putih pucat , menyeramkam , dan kerap tampil dengan wajah mengerikan yang berdarah- darah.
Dan saat kami membahas hal itu ,

Ayah kembali berkata : " Tidak ada hal seperti itu ,penampilan mahluk halus sama seperti manusia pada umum nya , bagaimana tampang orang tersebut , saat meninggal akan tetap seperti itu , hanya Mereka lebih halus dari kita "

Perkataan Ayah itu membuat kami sedikit penasaran , akan tetapi kami tidak berkeinginan untuk melihat nya karena kami juga takut sebenarnya .
Ibu ku sering kali ketakutan saat sendirian didapur , akan tetapi dia selalu nampak seakan-akan dia berani didepan anak-anak nya .
Aku pernah mendengar percakapan Ayah dan Ibu saat mereka ngobrol di ruang tamu , Ibu berkata bahwa ia takut saat sendiri didapur dan sendiri dirumah , Ibu merasa diawasi dan diperhatikan.
Ayah meyakinkan Ibu bahwa itu adalah penjaga rumah kami yang tak kasat mata , mereka berbaik hati ingin menjaga rumah kami serta isi nya dari hal- hal jahat.
Ibu memahami nya namun tetap saja takut.
Dan aku pun mulai menyadari kena Ibu sering kali mengadakan acara kumpul ibu- ibu dirumah hampir setiap hari .
Karena dia takut sendirian dirumah , aku jarang berada dirumah , sedangkan adik ku sekolah sampai sore .
Ibu ku meminta agar ayah memberi tahu para mahluk dirumah agar tidak menunjukan tanda-tanda kehadiran mereka , Ayah sudah mencoba melakukan nya namun itu percuma saja.
karena sebenarnya , bukan mereka yang menunjukan keberadaan nya , melainkan kami yang menjadi lebih peka akan kehadiran mereka . Oke.. kami lama kelamaan pun terbiasa , Ibu pun sudah mulai terbiasa , dapat diketahui lewat acara yang diadakan ibu semakin berkurang dalam seminggu nya .
Ibu tidak pernah memberi tahu teman- teman perkumpulan nya akan hal yang dialami nya . Teman- Teman hanya tau ibu kebanyakan uang dan suka menghambur hamburkan uang dengan mengadakan acara hampir setiap hari dirumah nya.
Ibu pun tidak menghiraukan nya

SIX SENSEWhere stories live. Discover now