PAST

Reality-2

"Barbz?,kau berganti nomor telpon ya?,can i have it?".

Nooo,is he tryin to get me back?,impossible,Barbara,he would never do that,Selena standing next to him.

Aku menelan ludahku payah,"tentu saja" . Niall tersenyum menanggapi,dia memberikan ponselnya kepadaku. "Just in case if i need you,or you need me".

Shit.

Why that words hitting me so hard?.

Aku memaksa bibirku tersenyum,tentu saja Barbara,untuk apa kau berharap banyak,dia sudah punya Selena,kau tau itu.

"Niall?,how dare you?,are you trying to flirt on her?". Selena menatapku menjijikan,lalu beralih menatap Niall tak percaya. Aku membelalakkan mataku, "excuse me?,Selena,why phone number is such a big deal for you?".

Selena terkejut dengan jawabanku. "Shut up,why are you such a big fan of me?,you always try to be me,like wtf,i'm better than you,bitch". Selena flicks his hair,Niall menghela nafas seolah tau apa yang akan terjadi.

Aku mengepal tanganku,sebisa mungkin menahan amarahku. Walaupun ini adalah kebiasaannya di high school,but,hello!,i'm not that high school girl anymore!!.

"I'm not trying to be you!,you're an idiot!!" Aku mendorong kecil bahunya. Selena hampir memukulku,tapi Niall mencegahnya. "Selena,stop it,dont hurt her".

Ada sedikit rasa senang dan senyum kecil terukir diwajahku. Selena menatapku tajam,seolah mengatakan 'ini.belum.berakhir' . Sudahlah,aku tidak lagi ingin berlama lama disini.

Lagipula sepertinya kasir sudah hampir selesai dengan belanjaanku. Aku mengetik cepat nomorku di ponsel Niall dan mengembalikannya. "Dont let my fan aka your girlfriend have my number" ucapku sarkastik menyindir Selena yang langsung membelalakkan matanya.

Segera saja aku berbalik,mengambil semua belanjaanku dan pergi. Ya tuhan,terimakasih telah memberiku keberanian,this is the first time i made selena's face turned red like that.

I'm so proud of myself.

__________________

Helioooo.

I dont know what to say,so just hope you enjoy.

Regards,

Clayrine.