Kotak Lost and Found

35 0 0
                                    

Gresna sedang sibuk dengan buku - bukunya. Setelah bel pulang selesai berbunyi, ia baru datang ke kelas dari ruang guru setelah membantu gurunya mengumpulkan tugas teman - temannya. Buku demi buku ia masukkan dalam tas sampai akhirnya ia menyadari kehadiran seorang pria di depannya.

Sudah seminggu dia bersikap seperti itu padanya. Setiap bel pulang sekolah, dia selalu datang tepat waktu ke kelas Gresna. Bermaksud untuk mengajak nya ke suatu tempat. Karena cibir teman temannya, Gresna selalu enggan menerima ajakannya. Alasannya, karena ia mendengar bahwa Gigil adalah pria aneh. Temannya pernah bercerita kepadanya bahwa Gigil pernah menggigit jempol Pak Rekso guru seninya, hanya karena ia tidak ingin gambarnya dilihat oleh gurunya. Setelah insiden itu terjadi, Pak Rekso dipindahkan ke sekolah lain.

"Orang gila kayak gitu mending dijauhin." kata salah satu temannya waktu itu.

Sampai saat itu Gresna memandang Gigil jelek. Dan, ketika Gigil mengajak nya seperti itu, Gresna menjadi manusia paling malang di dunia. Rasanya ia ingin menangis, mengingat kini teman-temannya mulai membicarakannya dekat dengan pria aneh itu. Namun lambat laun, ia sudah bosan dengan omongan - omongan itu. Dan juga ajakan pria ini.

"Maafkan saya." kata Gigil datar.

Setelah mengatakan itu, ia lalu meletakkan sebatang coklat dihadapan Gresna. Meninggalkannya sambil melangkah pergi tanpa menunggu jawaban darinya. Gresna hanya memandang bingung. "Keanehan apalagi yang akan dibuatnya? " Pikir Gresna.

Gresna perlahan mengambil coklat itu. Pelan - pelan ia membuka bungkus kertas coklat nya dan mendapati coklat itu dibungkus rapi dengan kertas kado. Gresna mendengus lucu. Untuk apa membungkusnya dengan kado jika si penerimanya sudah tahu apa isinya. Lalu Gresna menggelengkan kepalanya. Mungkin ini sudah saatnya dia menyerah. Menyerah untuk menerima ajakannya.

Sambil memasukkan coklat itu ke dalam tas, Gresna berjalan keluar. Namun, langkahnya berhenti ketika ia melihat Gigil sudah ada didepan pintu. Ia langsung meraih tangan Gresna dan berjalan cepat tanpa menoleh. Sesaat, Gresna melihatnya tersenyum. Ia seakan tahu bahwa kali ini Gresna akan menerima ajakannya.

"Eh, apa apaan sih ini! Lepasin gue!" kata Gresna kesal.

Gigil tidak menjawab. Jalannya tetap tidak berubah sampai di akhir lorong, lalu menuruni tangga. Barulah ketika sampai di lobby, Gigil melambatkan langkahnya. Berhenti pada sebuah kotak etalase yang di gantung di depannya. Gresna memegang lututnya yang kecapaian. Napasnya tersengal-sengal sambil mengumpat.

"Ngapain sih kita kesini?" lalu Gresna mendongak melihat Gigil yang sedang terpaku pada kotak etalase. Pada kotak itu tertulis "Lost and Found". "Mau ngapain kita disini sih Gil?" Gresna mengulang pertanyaannya.

"Saya mau jadi detektif." Kata Gigil antusias. Matanya tetap menatap pada kotak itu.

Kebingungan kini melanda pikiran Gresna. Ia tidak heran kalau Gigil adalah pria yang aneh. Tapi kalau dia juga ikut terlibat, bukankah ia malah jadi orang aneh juga. Gresna lalu menggeleng cepat. Ia tidak mau terlibat dengan keanehan yang dibuat Gigil. Ia harus pulang.

Belum sempat Gresna meminta izin Gigil untuk pulang. Gigil hilang. Gresna celingak celinguk mencari Gigil namun tidak ada. Ia mengernyitkan dahi. Bisa-bisanya Gigil meninggalkannya tanpa bilang dulu. Ya sudah lah lagi pula kini dia sudah tidak ada. Gresna kini bisa bebas pulang.

"Gresna!" Panggil Gigil dari kejauhan. Ia datang bersama seorang satpam di belakangnya.

Apalagi sekarang? Gresna memandangnya lesu. Ia sudah masa bodoh dengan apa yang dilakukan Gigil nanti. Selama ia tidak membahayakan hidupnya, Gresna mungkin bisa mengikuti kemauannya.

Gigil dan Segala Keanehan Yang AdaWhere stories live. Discover now