Part Five ~ Tonight

32.4K 785 54
                                    

~~ Bika ~~                       

Oh ya ampun apa ini? kenapa perutku terasa seperti digelitik?, kenapa jantungku berdebar tak beraturan?. Kenapa, kenapa, kenapa????. aku bertanya-tanya sendiri dalam hati.

"Bikaa" panggilannya hampir membuat jantungku copot. Aku baru menyadari kalau saat ini aku masih berdiri di depan kompor gas tanpa Om mayor. Oh ya ampun, aku rasa aku sudah mulai gila.

" Ya Om?" jawabku sambil berusaha menetralkan keadaanku.

"Kenapa  bengong di situ, kau tidak mau makan?"  tanya Om Mayor sambil meletakan spagethinya di atas meja makan. Akhirnya setelah keadaanku agak stabil, aku segera melangkahkan kakiku menuju meja makan, beberapa kali aku menelan ludahku bukan karena lapar, melainkan karna aku gugup padanya.

Om mayor memberikanku sepiring spagethi yang tadi dibuatnya. Hmmm masakannya benar-benar harum, aku jadi malu sendiri karna tidak bisa memasak makanan untuknya. Pokoknya, kalau nanti bik Minnah pulang aku mau minta ajarin masak. Terserah deh mau masak apa, yang penting aku bisa masak. Sekarang saatnya untuk menyantap makanan enak ini. Akupun dengan lihai mengambil garpu dan siap untuk menyantap spagheti ala chef mayor hahaha, lucu juga.

“Aaaaaa...”

“Eits, baca doa dulu Bika” tiba-tiba suara Om mayor membuatku menahan spagethi itu di depan  mulutku.

“Oh iya, hehehe “ aku nyengir kemudian membaca doa makan lalu tanpa basa-basi langsung kusantap mi yang menggugah selera ini.

****

~~Viko~~

Aku menyantap spagethi yang kubuat sambil sesekali melirik ke arah Bika, kulihat dia terlalu menikmati masakanku sampai tidak menyadari mulutnya belepotan saus spagethi. Aku tersenyum geli melihatnya yang begitu kekanakan, kadang aku tidak percaya kalau dia telah resmi menjadi istriku. Istri yang mungkin sudah terlihat cukup dewasa di luar, tapi ternyata sifatnya hampir sama dengan anak-anak. Ck, benar-benar ajaib.

“Kenyang” ucapnya lalu meneguk segelas air mineral sampai habis.

“Gimana, enak?” Tanyaku sambil mengelap mulutku.

“Wih... mantep Om!” ucapnya sambil mengacungkan kedua jempolnya kehadapanku. Aku hanya tersenyum melihatnya.

“Kemarilah!” pintaku sambil menggerakkan telunjukku kedepan wajahnya. Dia mengernyitkan keningnya bingung, kemudian berjalan mendekatiku.

“Ck, maksudku wajahmu saja yang mendekat Bika, bukan menyuruhmu untuk berjalan mendekatiku” ucapku ngekeh.

“Isss Om Mayor pun gak jelas, emangnya kenapa sih?” tanyanya kesal.

Aku sedikit mendongakkan wajahku karna saat ini posisiku sedang duduk. Kemudian dengan lembut aku menghapus sisa saus disekitar bibirnya, sebenarnya aku juga tidak mengerti kenapa melakukan hal seperti ini pada Bika. Jujur saja aku tidak berniat untuk memiliki perasaan padanya, dan sepertinya aku harus lebih mengontrol diriku.

Secret HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang