kilasan ingatan

2.2K 158 0
                                    

Ciel masuk kekamarnya dan membaringkan dirinya ia sudah terlalu lelah hari ini. Semua gara-gara si rambut pirang itu

Flashback on

Begitu ciel duduk dikursinya seorang pemuda berambut pirang menghampirinya.

"Pagi tya, ciel hari ini cerah ya!" Seru pemuda itu "oh iya ciel kok kamu pucat"

"Ciel sedang sakit alois makanya pucat kayak zombie, soalnya kulitnya sudah terlalu putih sih jadi kalo sakit jadi pucat deh" goda tya. Mendapat death glare dari ciel tya hanya terkekeh.

"Ciel kamu ini sifat kamu selalu begitu deh ubah dikit kek" ujar pemuda yang bernama alois itu.

Flashback off

Ciel segera bangun dan pergi kekamar mandi untuk mendinginkan kepalanya.

-skip time-

Ciel keluar dari kamar mandi mengenakan baju tidurnya dengan warna yang senada dengan rambutnya. Ia mendekati tempat tidur kemudian terlelap.

"Ciel ini sebastian. Sebastian ini ciel." Vincent mengenalkan ciel kepada pemuda berambut hitam dengan irish rubrynya.

"Hai ciel" sapa pemuda itu tetapi ciel tetap bersembunyi dibalik ayahnya karena takut

"WAAH!" Ciel terbangun dari tidurnya karena mimpinya. Ciel bingung dengan apa yang dimimpikannya.

'Mungkin hanya mimpi saja' batin ciel. Ciel segera melihat jam yang menunjukan pukul 5 siang ciel segera berlari kebawah.

"Ada apa ciel?" Rachael bingung melihat putranya sudah bangun dari tergesa-gesa.

"Kenapa mom tidak membangunkanku aku tidur terlalu lama?" Ciel kesal karena ia bangun terlalu sore.

"Kenapa marah, bukannya kamu memang bangun selalu sore bahkan sampai makan malam saja tak pernah ikut" ujar seorang pemuda dari dapur yang tak lain dan tak bukan adalah sebastian, ciel bingung ada apa sebastia datang kerumahnya.

"Kau tak bingung ciel aku selalu datang kesini setiap sore karena kau tak bisa dibangunkan jadi tugasku adalah membangunkanmu setelah membantu ibumu" sebastian seperti tahu apa yang sedang dipikirkan oleh ciel.

Ciel beranjak dari tempatnya untuk duduk disofa depan tv.

"Emm.. sebastian... pertama kali kita bertemu itu saat ada pesta bukan ayah mengenalkan ku padamu?" Pertanyaan ciel membuat sebastian kaget, meskipun akhirnya mengganguk pelan.

"Dari mana kamu tau ciel?" Ciel menceritakan tentang mimpinya itu kepada sebastian.

"mungkin mimpimu adalah kilasan ingatanmu ciel" ucap rachel yang tiba-tiba muncul entah dari mana(?) Ciel hanya mengangguk.

Sebastian mengajak ciel untuk pergi ketempat langgan mereka ciel mengangguk setuju.

Tak lama kemudian mereka tiba di sebuah kafe yang namanya caffe déjà vu. Ciel bingung kenapa sebastian mengajak ciel ke sebuah kafe.

"Kafe ini langganan kita, kalau kita membuat janji pasti menunggunya disini. Begitu pula tempat favoritemu dengan tya sahabatmu selama di jepang itu." Ujar sebastian.

Jujur sebastian ingin sekali ciel segera ingat tapi ciel tidak boleh terlalu memaksakan diri bisa-bisa ia pingsan lagi.

Setelah masuk mereka pesan minuman kesukaan masing-masing, ciel pesan early grey, sedangkan sebatian memesan vanila latte.

"Kau tak pernah berubah selalu saja teh pantaslah kau kurus" goda sebastian, ciel hanya memanyunkan bibirnya kesal kepada sebastian.

-skip time-

Ciel dan sebastian pulang karena sudah puas berkeliling sebastian mengantarkan ciel sampai rumah kemudian ia pulang kerumahnya.

Author Note:

Maaf ya segini dulu lagi depresi sama tugas dari guru segung tapi diusahain bisa up dengan cevat :3 maaf ya ceritanya agak aneh. Lagi bingung soalnya.

Back To Love √Where stories live. Discover now