2. His Plan and Her Decision

1.3K 116 6
                                    

Sebuah mobil sport mewah berhenti diparkiran sebuah butik besar. Hujan yang turun tidak menghentikan niat si pengemudi untuk turun dari dalam mobilnya dan menerjang hujan demi masuk kedalam butik tersebut.

Ditangannya tergenggam satu rangkaian bunga mawar putih yang sekarang juga menjadi sedikit basah seperti sipemilik. Ditangannya yang lain tergantung sebuah kantung kertas kecil dari toko perhiasan ternama di Korea.

"Tuan Jung selamat datang" ucap salah satu karyawan butik ketika melihat laki-laki itu masuk. Untung saja dia bisa berlari cepat sehingga penampilannya saat ini tidak terlalu berantakan dan masih mencerminkan seorang pengusaha muda sukses.

"Apa Shinhye ada?" tanya Yonghwa langsung tanpa perlu repot-repot menanggapi sambutan dari pegawai butik tadi.

"Ahh.. nona saat ini sedang pergi makan siang bersama ayahnya. Mungkin sebentar lagi pulang" jawab karyawan tersebut, diseragamnya tersemat nametag dengan tulisan Ahn Chanmi.

"Aku akan menunggunya saja disini.. kau bisa ambilkan aku handuk kering? Sekalian air putih ne.." ucap Yonghwa menyuruh Chanmi untuk menolongnya. Chanmi mengangguk dan kemudian pergi kebelakang untuk mengambil apa yang diperintahkan oleh Yonghwa tadi.

Sepeninggal Chanmi, Yonghwa duduk disebuah sofa panjang sambil terus membenarkan setelan jasnya yang basah dan meletakkan barang bawaannya.

Dia harus berhasil untuk berbicara dengan Shinhye hari ini. Kemarin malam dia tidak bisa tidur sama sekali dan otaknya berpikir keras untuk merencakan cara membuat Shinhye kembali lagi bersamanya. Membuat Shinhye mau mendengarkan penjelasannya. Dan rencananya itu tak lain adalah membawa mawar putih kesukaan Shinhye dan perhiasan branded kesukaan Shinhye. Dia terlihat justru hendak menyogok Shinhye agar kembali padanya, bukan mencoba untuk memenangkan hatinya. Tapi apapun itu, untuk saat ini hanya hal tersebut yang terlintas dipikirannya.

Belum saja Chanmi datang membawakan handuk dan air untuk Yonghwa, Shinhye sudah masuk kedalam butik dengan payung yang sudah dikuncupkan ditangannya. Yonghwa berdiri mau menyapanya, tapi dengan cepat designer muda itu buka suara.

"Mau apa kau disini?" Tanyanya sinis. Matanya menatap Yonghwa tajam. Yonghwa sadar kalau mata gadis itu sedikit bengkak. Diam-diam dia sedikit bersyukur menyadari hal itu. Sedikit banyak pasti tadi malam Shinhye menangisinya. Mungkin gadis itu menyesali keputusannya, pikir Yonghwa. Seulas senyum tipis tersungging diwajah tampannya.

"Aku ingin menemuimu. Ingin minta maaf. Ingin menjelaskan semuanya. Ingin memperbaiki hubungan kita. Ingin.." belum sempat Yonghwa melanjutkan kata-katanya, Shinhye sudah kembali buka suara.

"Ingin bilang kalau kau tidak bersalah kan? Oh Tuhan, Yonghwa.. dengarkan aku, aku sedang tak ingin bertengkar lagi denganmu seperti semalam. Aku lelah. Kau harus paham itu. Kita sudah berakhir. Aku...." Shinhye mengambil nafas berat kemudian menghembuskannya kasar, "aku sudah menyetujui rencana ayahku untuk dijodohkan" lanjutnya. Terlihat jelas gadis itu susah payah menahan air matanya.

"APA?!! Tidak mungkin. Itu sama sekali tidak masuk akal. Bagaimana bisa?!" Yonghwa setengah berteriak. Chanmi yang datang membawa barang-barang yang diminta oleh Yonghwa kaget mendengar teriakannya. Cepat-cepat dia berbalik arah begitu melihat tanda dari Shinhye untuk pergi dulu dari tempat itu.

"Tentu saja bisa. Kau tidak tahu bagaimana jika seorang wanita sakit hati Yong. Kemarin aku ingin menceritakan tentang rencana perjodohan iti denganmu. Serta mengajakmu untuk menemui orangtuaku agar kita tidak perlu pacaran diam-diam lagi. Tapi... rencanaku gagal semuanya. Aku lebih senang kalau kau mengatakan kalau kau sudah bosan dengan hubungan kita dan putus baik-baik ketimbang aku harus memergokimu berselingkuh seperti itu" Shinhye sudah menjatuhkan airmatanya. Dia membenarkan posisi tas tangannya sedikit untuk mengurangi rasa gugup dan kesalnya. Selama ini berbicara dengan Yonghwa tidak pernah sesulit ini.

Didepannya Yonghwa dengan wajah tercengang tidak dapat berkata apa-apa. Dia merasa jadi orang paling bodoh sedunia. Otaknya sulit sekali untuk menemukan kata-kata yang pas untuk menjawab perkataan Shinhye. Padahal sejak dikantor tadi pagi sudah berkali-kali dia berlatih seluruh kalimat penjelasan tentang kejadian kemarin. 100% itu hanya salah paham. Dia sama sekali tidak berselingkuh.

Tubuhnya sekarang gemetar. Seharusnya jika kejadian kemarin tidak terjadi, hari ini dia pasti tengah bersiap-siap menemui orangtua Shinhye. Berusaha menahan gugup didepan calon mertuanya dan menjelaskan tentang hubungan mereka selama ini, tentang mengapa mereka memutuskan pacaran diam-diam. Lebih tepatnya kenapa dia selama ini ingin pacaran diam-diam.

Melihat Yonghwa yang tidak juga buka suara Shinhys akhirnya angkat bicara lagi. Dengan sisa-sisa keteguhan hati yang dimilikinya dia berusaha untuk membuat Yonghwa pergi dari hadapannya.

"Pergilah dari sini Yong. Aku lelah. Sebentar lagi jam makan siang berakhir. Client ku pasti akan segera berdatangan sebentar lagi. Aku mohon pergi dari sini. Hubungan kita benar-benar sudah selesai. Jangan lupa kau bawa pergi juga bunga dan kantung perhiasan itu. Berikan saja untuk pacarmu. Aku permisi dulu" dan dengan selesainya kalimat itu, Shinhye lalu melangkah meninggalkan Yonghwa dan langsung masuk keruang kerjanya dengan air mata diwajahnya.

***

Yonghwa diam dalam ruang kerjanya. Bunga dan perhiasan yang dibelinya sudah terletak sembarangan diatas sofa didekatnya.

Dia mengacak-acak rambutnya kasar. Sudah cukup dia menangis tadi. Kalimat Shinhye kembali bergema dikepalanya. Wajah Shinhye yang menangis kembali lagi hadir dibayangannya.

Kertas-kertas kerja yang harusnya dia selesaikan terletak begitu saja tidak tersentuh sama sekali. Dia menyandarkan tubuhnya dikursi dengan frustasi. Matanya kemudian jatuh pada foto Shinhye yang sedang tersenyum bahagia sekali diatas meja kerjanya. Diambilnya foto itu kemudian mengelusnya.

"Dulu aku susah payah untuk mendapatkanmu. Aku bahkan rela bersaing dengan sahabatku sampai kami bertengkar hanya agar bisa bersamamu. Aku akan mendapatkanmu kembali Shinhye. Pasti aku bisa bersamamu lagi. Tidak perduli walaupun kau sudah dijodohkan. Hanya aku yang bisa dan pantas bersamamu. Sampai kapanpun" dia bangkit dari tempat duduknya setelah meletakkan kembali foto tadi ketempatnya semula. Suatu rencana kemudian muncul dikepalanya begitu saja. "Anak itu pasti bisa membantuku" ucapnya, kemudian berjalan keluar dari ruangan kerjanya.

***

"Jadi kau bagaimana? Anak tuan Park menyetujui perjodohan kalian" mendengar ucapan ayahnya itu, Ok Taecyeon langsung berdiri dari tempat duduknya. Tangannya dimasukkan kedalam saku celana panjangnya. Seulas senyum terlukis diwajah tampannya.

"Appa tahukan bagaimana perasaanku dari dulu pada Shinhye, tentu saja kalau dia setuju aku juga akan setuju" ucapnya. Ayahnya yang dari tadi bersandar pada kursi kerjeanya tertawa mendengar ucapan anaknya itu.

"Kau harus berterimakasih pada appa yang sudah menjodohkanmu ini" godanya. Taecyeon tertawa. "Tentu saja, terima kasih appa" dengan nada bergurau Taecyeon menanggapi ucapan ayahnya. "Nanti malam kita akan kerumah keluarga Park, kau harus tampil tampan ne" ucap ayahnya. Taecyeon mengangguk sambil menunjukkan tanda siap dengan jempol tangannya. Setelah itu dia lalu pergi masuk kedalam kamarnya. Hatinya saat ini tengah berbumga-bunga. Bagaimana tidak, gadis yang selama ini hanys bisa dikaguminya dalam diam tiba-tiba setuju untuk dijodohkan dengannnya.

"Malam ini aku harus bisa membuatnya jatuh cinta padaku. Cukup selama ini dia menganggapku hanya anak teman bisnis appanya, senior disekolahnya, dan lebih parah lagi dia selalu saja memanggilku dokter Ok. Ahhh Park Shinhye, kenapa aku semakin jatuh cinta padamu?" Taecyeon sibuk berbicara sendiri didalam kamar. Dia kemudian melangkah menuju lemari bajunya. Kemudian dia sibuk memilih-milih baju terbaik untuk dipakainya malam ini. Misi utamanya untuk hari ini adalah : Membuat Park Shinhye terpesona.

Dan 1 hal yang pasti misis itu harus berhasil.

_____________________________________

Pagi. Moodku lagi ok banget buat update cerita ini. Siang nanti aku janji bakal update salah satu cerita yang lain, entah itu My Forever atau She is My Girl.

Terima kasih buat yang udah nyempetin untuk baca. Jangan lupa tinggalin komentar sama vote nya ya..

❤❤❤❤❤❤❤❤Ndi

To Get Her BackOnde as histórias ganham vida. Descobre agora