Dibalik Senja Ada Luka

Mulai dari awal
                                    

“ Tuhan, kalo Engkau memang ada tampakkanlah Mukjizat untukku, karena sungguh aku tiada pernah melihatmu. Bahkan dirumah ini tiada pernah satupun yang mengenalkanku padaMu. Tuhan, apakah Chaca itu sangat memujaMu karena itu Engkau menemukannya pada pemuda yang lebih baik dariku, kenapa bukan aku? Apakah karena aku tidak mengenalMu?  Tuhan, tunjukilah aku jalanMu maka jangankan badai, kiamat pun takkan gontarkan imanku jika Engkau memang ada. Aku akan berdiri memanggil namaMu tanpa takut apapun walau Engkau takkan hadir didepanku, tapi setidaknya berilah aku sesuatu yang membuatku yakin adanya diriMu. Sesuatu yang membuat aku takjub seperti aku takjub akan keteduhan wajah wanita yang sudah sejak lama kukenal kini berubah menjadi wanita yang menakjubkan.”

Tak lama aku berdoa, Ibu mengetuk pintu kamarku.

Tok…tok…

“Hendra!”

“ Kenapa, Bu?” sahutku sambil membukakan pintu.

“ Lho… kamu kenapa? Habis nangis ya?”

“ Ga kok Bu, tadi kayaknya waktu aku tiduran ada debu jatuh dari atas. Kenapa bu? Tumben jam 8 malam udah pulang? Bapa aja belum pulang?”

“ Kerjaan kantor hari ini ga banyak. Kamu besok bisa ga wakilin ibu datang kerumah Chaca, soalnya ibu  besok ada Meeting jadi ga bisa datang kesana. Gimana?”

Aku pun heran sekaligus terkejut.

“ Emang dirumah Chaca ada acara apa Bu?”

“ Kata Ibunya Chaca besok ada yang mau minang Chaca, jadi kamu datang ya? Ga enak tetanggaan ga datang, besokkan hari minggu jadi ga ada kuliahkan?”

Aku pun akhirnya mengiyakan apa yang ibu suruh. Walaupun ada sekelebat rasa aneh yang luar biasa sakitnya menusuk-nusuk hatiku. Malam ini, aku pun telah yakin, bahwa Annisa Chaca telah mencuri hatiku bahkan juga otakku.

Semalaman aku tidak bisa tidur, aku hanya memikirkan Chaca. Selama ini aku belum pernah jatuh cinta, mungkin kalo kagum aku memang sering karena terpana kecantikan oleh seorang gadis yang mempunyai paras  cantik. Tapi, untuk jatuh cinta baru kali ini kurasakan.

“ Tuhan, bila ini memang cinta hapuslah dengan sekejap rasa ini. Maka besok aku akan mengakui pada dunia bahwa Engkau memang ada walau tiada pernah terlihat. Aku akan memerangi semua orang yang berkata bahwa Engkau tidak ada tapi aku mohon Tuhan hapuskanlah rasa sakit yang kini menghuni  hatiku membuatku tidak bisa tidur, membuatku ingin menitikkan air mata. Tuhan hati ini sangat sakit.”

Tiba-tiba dikeheningan malam aku mendengar ada suara jendela yang terbuka. Aku pun segera mengintip dari balik tirai kamarku. Ternyata benar Annisa yang besok akan dilamar orang membuka jendela kamarnya. Kulihat dia memakai mukena dan mulai menatap kekamarku. Aku yakin dia tidak melihatku karena dia memandang kamarku dalam jangka waktu yang lama. Bidadari secantik dia aka menjadi milik orang dalam hitungan waktu yang takkan lama lagi.

Setelah lama, dia pun menutup jendela kamarnya dan apakah perasaanku atau bukan namun kulihat wajah itu sedang sedih. Kenapa harus sedih bukankah besok adalah hari bahagianya? Annisa. Annisa. Menjauhlah Annisa dari pikiranku, hatiku, mataku dan hidupku.

Aku kesiangan. Sewaktu aku membuka jendela kamarku ternyata rumah Chaca sudah banyak orang yang datang. Aku pun bergegas untuk mandi. Setelah mandi aku pun memakai kemeja dan celana jeans seadanya.

Namun, ketika ingin melangkah keluar dadaku berdegup kencang, ada perasaan yang sakit sekali kurasakan. Tanpa pikir panjang, aku mengambil kunci motor dan mengeluarkan motor. Kubawa motor sekencang-kencangnya, entah kemana yang penting rasa sakit ini hilang, rasa yang mulai menggaluti pikiran ini hilang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 26, 2011 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dibalik Senja Ada LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang