Liburan pt1(?)

6.2K 763 121
                                    

Siang ini semua orang tengah bersiap pergi berbelanja untuk acara liburan keluarga yang sangat dinantikan oleh semua orang. Sejak semalam mereka terus ribut mengenai apa yang akan dilakukan dan kemana mereka akan berkunjung. Setelah melalui perdebatan yang panjang, pilihan terakhir mereka jatuh pada puncak. Rion memutuskan untuk membeli sebuah vila yang cukup terkenal dengan pemandangan yang sangat indah. Kemudian bagian anak-anak yang merancang kegiatan yang akan dilakukan di sana.

"Ya udah nanti aku, Selia, sama El ke bagian daging sama sayuran. Terus nanti Echi, Enon, sama Mia ke bagian snack deh. Buat cowo-cowonya bisa bagi dua buat bawain barang belanjaannya nanti" tegas Key pada adik-adiknya yang tengah berbaris rapi di depan rumah, serempak mereka hormat bak sedang upacara.

Empat mobil sudah melaju meninggalkan rumah untuk pergi ke supermarket. Kini yang tersisa di rumah sedang berdiskusi tentang barang yang sekiranya perlu dibawa. Sebenarnya sudah banyak barang yang tersedia di vila, jadi mereka membuat sedikit catatan keperluan yang akan dibeli.

"Ini ya barang-barang yang harus kalian beli, jangan ada yang kelupaan" ucap Rion sambil memberikan catatan pada Krow dan yang lainnya. Kini tinggal tersisa Rion dan Caine di rumah, tadinya Caine ingin ikut berbelanja tapi ditolak anak-anak karena mereka ingin maminya beristirahat. Keduanya masih berdiri di depan garasi sembari menatap mobil anak-anak yang perlahan menghilang dari pandangan.

"Belum berangkat aja mereka udah seneng banget, kayaknya emang harus sering-sering liburan deh kita" lirih Caine saat melihat senyuman anak-anak sejak pagi tadi. Dirinya menatap Rion yang juga tengah tersenyum padanya.

"Iya nih, besok-besok kalo mereka males kerja kita ancem gak liburan aja kali ya" celetuk Rion sambil tertawa, tangannya menarik pinggang Caine mendekat. Kapan lagi dirinya bisa bermesraan dengan leluasa tanpa adanya gangguan para anak setan itu.

Caine yang mengerti situasipun mengikuti kemauan Rion, tangannya mengalung manja pada leher sang suami. Keduanya saling bertatapan sebelum akhirnya tatapan Rion turun pada bibir pink yang sangat menggoda itu. Dirinya kembali menatap mata Caine seolah minta ijin, yang direspon dengan anggukkan. Hanya ada kecupan singkat, tak lebih.

"Lucu banget sih, sayangnya siapa ini?" ucap Rion sembari mengecup pipi gembul itu dengan gemas. Telinganya mendengar suara tawa yang sangat lembut dari Caine, sungguh candu baginya.

"Sayangnya papi" jawab Caine sambil tertawa lebar, sedikit merasa geli karena kecupan itu. Dirinya sedikit tersentak kala merasakan tubuhnya digendong oleh Rion, reflek kakinya melingkar pada pinggang sang suami.

"Kamu udah siapin baju yang mau dibawa?" tanya Rion sembari berjalan memasuki rumah, dengan cekatan tangannya membuka pintu tanpa adanya kesulitan. Kini keduanya tengah duduk di sofa ruang keluarga dengan Caine yang berada di pangkuan Rion.

"Udah semua, baju kamu juga udah aku masukin koper" jawab Caine sembari mengelus wajah Rion, sembari mengagumi ketampanan pria miliknya itu.

"Thanks love, emang the best banget mami kita" semburat merah muda muncul pada wajah Caine saat mendengar pujian serta panggilan itu. Dirinya masih merasa malu jika panggilan tersebut diucapkan oleh Rion.

Kini Caine merapatkan tubuhnya pada Rion, kepalanya ia sandarkan pada dada sang kepala keluarga. Keduanya saling mengobrol sembari menghabiskan waktu sebelum anak-anak kembali. Rion mengusap punggung Caine dengan lembut, buatnya semakin menyamankan posisi pada dekapan hangat.

"Sayang?" panggil Rion saat tak mendengar jawaban dari Caine, ia menemukan si cantik sudah tertidur lelap di pelukannya. Dirinya tersenyum melihat pemandangan indah ini, tangannya meraih ponsel untuk mengabadikan momen tersebut. Senyumnya semakin lebar melihat hasil foto yang sangat menggemaskan. Tak lama kemudian ia memutuskan untuk memindahkan Caine ke kamar agar bisa tidur dengan nyaman.

Rion berjalan menuju lantai bawah setelah mendengar suara mobil yang memasuki garasi rumah. Anak-anak yang bertugas berbelanja makanan sudah kembali dengan beberapa box yang dibawa oleh Riji, Makoto, Funin, dan juga Gin. Disusul dengan rombongan yang bertugas membeli barang-barang lainnya.

"Mami mana pi?" tanya Mia saat tak melihat Caine di ruang keluarga.

"Lagi tidur di kamar, kalian udah pada siapin baju belum? Sama barang-barang lain? Jangan sampai ada yang ketinggalan ya, nanti sore kita berangkat" perintah Rion langsung mereka laksanakan, semuanya bergegas pergi ke kamarnya masing-masing setelah menyusun belanjaan tadi.

"Kita perlu bawa pew pew gak pih?" pertanyaan Makoto buat dirinya berpikir, ia rasa perlu membawa senjata untuk berjaga-jaga. Akhirnya mereka berdua menyiapkan beberapa senjata beserta pelurunya ke dalam dua koper.

"Bilangin yang lain kalo udah siap, kopernya taro mobil aja. Gue ke atas dulu" pamit Rion pada Mako, ia melangkahkan kakinya menuju kamar. Dirinya tersenyum ketika melihat Caine yang masih terlelap, ia menidurkan dirinya dengan posisi tengkurap sembari mengagumi paras cantik istrinya itu. Tangannya mengelus pipi yang seemakin hari semakin terlihat gembul, sesekali menekannya pelan karena merasa gemas. Merasakan adanya sentuhan di wajahnya buat Caine terbangun dari tidurnya, ia mengerjapkan matanya sembari mengumpulkan kesadaran.

"Eung?" ucapnya saat melihat Rion tengah menatapnya sambil tersenyum, tangannya bergerak untuk mengucek matanya yang langsung dicegah oleh Rion.

"Jangan, nanti matanya merah" lirihnya sambil memegang tangan Caine, sesekali ia kecup punggung tangan itu. Butuh waktu sekitar dua menit bagi Caine untuk sepenuhnya sadar dari tidurnya.

"Jam berapa sekarang? Anak-anak udah pada pulang belanja?" tanya Caine sembari mendudukkan dirinya, sontak Rion ikut duduk menghadap Caine sembari merapihkan rambut merah yang sedikit berantakan.

"Udah, malah lagi pada mindahin koper ke mobil tuh" jawaban Rion buat Caine terkejut, sudah berapa lama dirinya tertidur.

"Kok gak bangunin aku sih?" seru Caine sembari bersiap untuk beranjak dari kasur. Belum sempat kakinya menapak lantai, tangannya sudah di tahan oleh Rion.

"Biar aku yang pindahin barang, kamu siap-siap aja ya cantik" kalimat itu ia akhiri dengan sebuah kecupan di pipi Caine, buat wajah itu berubah menjadi merah.

Setelahnya Rion bergegas untuk memindahkan koper berisi baju miliknya dan juga sang istri ke dalam bagasi mobilnya. Tentu saja mereka akan satu mobil, meski sebelumnya tak disetujui oleh anak-anak. Rion melangkah kembali ke kamar untuk bersiap, bisa ia lihat Caine sudah berganti pakaian.

Beberapa menit kemudian semua orang sudah berkumpul di depan rumah. Seperti anak sekolah yang akan karya wisata, mereka tengah berbaris dengan rapih di depan Rion dan Caine.

"Karena udah pada siap semua, nanti mobil keluarnya gantian. Pastiin gak ada yang ngebut atau ugal-ugalan. Kalau ada apa-apa bisa kabarin di grup, paham semuanya?" seru Rion menatap anak-anak.

"PAHAM!" serentak semuanya menjawab dengan bersemangat, senyuman tak pernah turun sejak mereka bangun tidur.

"Sekarang masuk mobil masing-masing, jangan lupa pake seatbeltnya" gantian Caine yang memberi peringatan bagi sekumpulan anak-anak anomali itu.

Kini giliran kedua orang tua itu memasuki mobil yang berada di paling belakang barisan. Rion membunyikan klakson dua kali sebagai perintah bagi mobil paling depan untuk mulai berjalan, tak lupa ia mengunci gerbang.

"Akhirnya bisa berduaan gini" ucap Rion sembari menggenggam tangan Caine. Sangat sulit bagi keduanya untuk bisa satu mobil ketika sedang turun aksi.

"Halah, kamu aja biasanya nolak kalo disuruh deket sama aku" ledek Caine sambil tertawa, bisa ia lihat wajah Rion berubah sedikit masam.

"Ya kalau itu kan aku- ah gatau lah" pasrah Rion, ia tak dapat mengelak. Dirinya memang selalu bersikap tegas di depan anak-anak, padahal ia ingin sekali terus menggandeng Caine kapanpun dan di manapun.

Keduanya lanjut berbincang, sesekali Caine akan berpura-pura ingin muntah saat Rion terus-terusan melontarkan gombalan mautnya.












Eak eak eak, sapa yang kangen ama mami papi? Seperti yang bisa kalian liat dari judul ya, bakal ada beberapa part lagi yeayyyyy💃🏻 bosenin gak sih ceritanya?😔 hopes y'all enjoy and see you on the next story byeeeeee 💋🦖

Keluarga Mapia [TNF] [RionCaine]Where stories live. Discover now