Chapter 45

25.4K 1.5K 107
                                    

Jangan lupa untuk Vote+komentar
*Makasih buat yang udah👆

*Kasih tahu kalau ada typo yah:)

.
.
.

HAPPY READING

.
.
.

_____________________________

Libur tahunan telah tiba, semua pegawai kantor menikmati masa libur mereka bersama keluarga dan teman-teman mereka. semuanya menikmati masa libur mereka dengan riang gembira, terkecuali Kaiser Halehardt yang terus menghabiskan Hari-harinya di Mansion dengan wajah murung tanpa memiliki niat berlibur sama sekali. Yah tentunya bagaimana dia bisa berlibur saat dia terus memikirkan Helena dimanapun dia berada. Tidak sedetikpun dalam sehari yang dia habiskan seorang diri tanpa memikirkan dimana wanita itu berada. Dia ada dimana?, bersama siapa?, sedang apa? Dan kapan dia kembali?. Semua pertanyaan itu selalu kaiser ulangi setiap kali dia merenung di taman mansion.

Selama Helena pergi kaiser terus mengulangi aktivitas yang sama berkali-kali. Duduk di taman seorang diri dan Merenungkan semua kesalahan yang dia perbuat pada Helena. Kemudian mengambil koleksi Wine berkualitasnya dan duduk seorang diri, dia akan tetap berada di Taman Mansion sambil minum sampai dia mabuk dan tertidur disana sepanjang malam.

Kaiser sudah jarang tidur di kamarnya begitu Helena pergi dari Mansion, dia semakin tidak bisa tidur bahkan ketika dia sudah menyalakan aroma terapi milik Helena.

Para pelayan melihat Majikan mereka dengan tatapan menyedihkan, seolah mereka mengasihani Hewan peliharaan yang dibuang dari rumahnya. Mereka sendiri merasa Mansion sangat berbeda saat yang tinggal di tempat sebesar ini hanya Kaiser, tanpa keluarga dan istrinya.

Aura Mansion menjadi lebih dingin seolah tidak ditempati bertahun-tahun lamanya, Dan itu hanya sebulan sejak Helena, Giny dan kakek meninggalkan Mansion. Bagaimana kalau ketiga orang itu tidak kembali tiga bulan kedepannya? Pasti Mansion Halehardt ini, akan menjadi Kutub Utara.

Kaiser yang biasanya emosional berubah menjadi sosok dingin, seperti sifatnya sebelumnya. Tapi bedanya kaiser nyaris tidak pernah berbicara dengan mereka yang mengajaknya bicara, dia hanya diam dan hanya berkata 'Ya' atau 'Tidak' untuk pertanyaan yang diberikan kepadanya. selebihnya dia hanya akan diam, terus diam sampai para pelayan Melihatnya duduk seorang diri di taman dan bicara dengan dirinya sendiri seperti orang gila.

Menurut Sahabat-sahabatnya, Kaiser memang sudah gila. Kenapa mereka berpikir seperti itu, Karena mereka dengan sadar melihat kaiser yang bicara seorang diri bahkan tertawa sendiri, padahal tidak ada yang sedang memberikan lelucon di depannya. Bahkan mereka mendengar kaiser memanggil nama Helena berkali-kali dan bergumam banyak tentang Helena.

Helena tak suka itu.

Senyumannya sangat tulus.

Dia seperti mimpi, gadis tercantik yang tak pernah kulihat.

Aku menjilati ucapanku sendiri, tapi tak mengapa.

Itu hanya beberapa dari kalimat-kalimat yang diulangi kaiser yang di dengar oleh Hardin, Samuel dan Nichol. Mereka sendiri menggeleng-geleng kepala mereka, Begitu tidak percaya kalau Kaiser benar-benar telah dibuat gila karena kepergian Helena.

Helena's revenge: stay away from Kaiser Where stories live. Discover now