Chapter 6

87 4 1
                                    

2 Weeks Later

Yoona menonton dirinya di depan sebuah cermin besar dan bisa memperlihatkan kaki hingga ujung rambutnya.

Menatap lesu pada kecantikan luar biasa pada gambaran dirinya di dalam cermin dan sedang dipeluk dress putih panjang yang membalut seluruh tubuhnya.

Rambut yang dibiarkan terurai untuk menghias punggungnya yang setengah terbuka. Veil di rambutnya yang memanjang hingga mata kakinya masih bertahan di sana. 

Aroma tubuhnya sedikit berubah, bercampur dengan aroma pria yang seharian ini terus bergandengan dengannya.

Ya, Yoona mulai menghafal aroma tubuh yang sangat memikat ini.

Dandanan wajahnya yang flawless natural itu sangat menarik bahkan setelah malam hari seperti ini. Dari telinga hingga lehernya, menempel permata kecil yang dihadiahkan keluarga barunya.

Lalu helaan Yoona sampai pada jari manisnya. Cincin berlian yang sebelumnya telah berpindah ke jari tengahnya, dan ada cincin baru di jari manis berwarna ke emas yang melingkar di sana.

Cincin yang dikenakan oleh Siwon beberapa jam lalu pada jari Yoona, disaksikan orang-orang, terutama Tuhan, yang menjadi validasi bahwa saat itu juga status Yoona berubah dari gadis menjadi istri.

Yoona tak lagi disebut Nona, melainkan Nyonya dari Choi Siwon yang sekarang sudah menjadi suaminya. Begitu juga sebaliknya, ia adalah istri dari Choi Siwon dimata siapapun.

Menyandang status baru sebagai istri dan sebelumnya adalah impian besar Yoona. Mengapa setelah ia dapatkan, justru membuat Yoona merasa menyedihkan dan kasihan pada diri sendiri?

Oh tentu saja, karena status baru yang Yoona terima bukan dari pria impiannya. Melainkan pria lain, yang juga tak mencintainya.

Sepahit itu hidup yang harus Yoona jalani hanya karena kekejaman semesta kepada orang-orang tidak beruntung secara finansial sepertinya.

Secantik ini, namun Yoona tak merasa bangga sedikitpun pada dirinya. Yang ada hanya rasa lelah setelah seharian ini disiksa dengan berpura-pura tersenyum, membiarkan tubuhnya dicekik sang dress dan kakinya sakit berjalan kesana kemari melanjutkan drama pura-pura bahagianya.

Dari mengasihani diri di cermin itu, Yoona membalik tubuhnya. Melihat ruang besar yang merupakan kamar pribadi dari suaminya, dan kini menjadi kamar barunya sekaligus.

Kamar yang seluas rumah orangtuanya dengan desain klasik dipadukan dengan modern bernuansa putih yang setiap sudutnya Yoona kagumi sebagai kamar impian semua manusia.

Kamar itu tentu terlalu besar untuk Siwon tempati seorang diri selama ini. Ini bahkan bukan rumah, mengapa pria ini harus memiliki kamar sebesar rumahnya?

Yoona mulai berjalan menuju ranjang di tengah ruangan. Ingin duduk di sana untuk menolong kakinya yang sudah memberontak marah karena lelah dan nyeri.

Berjalan lambat sebelum terkejut mendengar suara pintu berbunyi. Berdecit pertanda seseorang akan masuk ke dalam sana.

Benar saja, muncul Choi Siwon dari pintu setelah beberapa saat lalu ia tinggalkan di ruang keluarga saat berbincang sesuatu dengan ibunya.

Pria itu telah melepaskan jas berikut dengan dasi yang mencekik lehernya. Hanya ada kemeja putih mengkilap memeluk tubuh Siwon yang gagah dan masih dibuluskan ke dalam celana hitam pekat.

Siwon terlihat serius berjalan dari pintu dan melalui beberapa meter ke arah Yoona yang tiba-tiba bingung dan kikuk harus bagaimana menghadapi pria ini mulai sekarang. Setelah menjadi suaminya.

Siwon yang terlihat santai menatap Yoona heran, serius namun semakin ia mendekat, dilihatnya tatapan canggung sekaligus bingung dari Yoona.

"Kau mau mandi?" Tanya Siwon masih berjalan ke arah Yoona yang tiba-tiba mundur selangkah melihat Siwon mendekat dan seketika menghentikan langkah pria itu.

Walking On WaterWhere stories live. Discover now