PROLOGUE

5 1 0
                                    

Hai, selamat datang.

Sebelum kalian menyelami setiap titik dari buku ini, aku mau nanya deh sama kalian. Pernah ngga sih, kalian ngerasain perasaan yang menyerupai cinta—yang bertahan dalam waktu lama, tapi kalian engga berani bilang ke orangnya karena takut kalo ternyata perasaan kalian itu cuma cinta sepihak yang lahir dari sebuah kesalahpahaman?

And here it is,

Laman ini ditulis oleh seorang perempuan yang hatinya terkunci di satu raga—yang bahkan dia sendiri engga tahu orangnya suka balik atau engga? HAHAHA

Semua bagian yang ada didalam sini, halaman per-halamannya adalah tentang 'dia' manusia paling baik sipemilik tatapan teduh dan senyum yang manis. Walaupun, aku engga akan menyebutkan namanya disini—tapi dia akan selalu abadi didalam setiap rangkaian tulisan-tulisanku.

Terbitnya laman ini, juga didasari oleh keinginanku untuk meluapkan semua perasaan yang kupunya. Tentang banyaknya hal yang sejujurnya ingin kubagi dengan dia, tapi aku ragu.

But, dear

'I will tell the world about me and all my misunderstandings about you, through this book.'

Walaupun mungkin, tulisan ini engga akan pernah sampai ke dia. Engga akan pernah terjamah sama mata dia, tapi seenggaknya aku akan merasa sedikit lebih lega karena semuanya udah aku tumpahin disini.

Menyampaikan semua perasaanku lewat tulisan, adalah jalan terbaik yang aku pilih untuk menghindari penolakan. Soalnya aku belum siap ditolak, wkwkwkwkwk. Dan, aku takut dia ternyata udah punya pasangan. Yaa, walaupun dia ngga pernah up about his realtionship, tapi—who know's ternyata dia calon laki orang, iyakan? Nah, seenggaknya kalau aku confess pake karya gini kan, dia engga perlu berantem sama pacarnya karena perasaanku.

Pokoknya, selamat menyelami setiap bab yang ditulis dengan penuh perasaan ini, ya wkwkwkwk.

See you in epilogue, love.

—urf

2124. hug me. love me.Where stories live. Discover now