Tidak Ada Tawar Menawar

12K 681 101
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, masyaallah tabarakallah.
Allahumma Shalli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aali sayyidina muhammad

Alhamdulillah, kalian telah bersholawat kepada nabi Muhammad maka Allah SWT akan mengangkat hamba-Nya yang bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa bersholawat satu kali saja, Allah akan memberi sepuluh rahmat sama dengan sepuluh derajat baginya."

Maaf jika ada kurang dan salah nya, karena kesempurnaan hanya milik Allah subhanahu wa ta'ala, dan kesalahan dari diri saya sendiri.

♡➳♡🌊 .·:*¨𝑯ศ𝓹𝙥վ ᴿ𝚎ꪖ𝕕ịꪦ𝓰¨*:·. 🌊♡➳♡

***

Deru kendaraan saling beradu, pagi ini jalanan sudah dipenuhi kendaraan beroda dua dan beroda empat. Tidak hanya kendaraan, cuaca pagi ini terasa sejuk walaupun banyak kendaraan yang berlalu-lalang. Matahari tidak mau kalah oleh kendaraan, pagi ini matahari terasa hangat, menghangatkan tubuh manusia yang keluar rumah.

Humai kini hampir tiba di rumah ayah Haidar dan bunda Husna. Seperti biasa Humai selalu tertidur saat perjalanan jauh. Sesampainya di rumah, Humai belum juga membuka matanya, dengan perlahan Gus Yusuf memberi pilihan.

"Jannah, bangun sayang, kamu mau jalan sendiri atau digendong, hm?" Tanya gus Yusuf, sedangkan Humai masih pulas.

"Sayang, mau mas gendong? Ga takut dilihat ayah dan bunda?" Gus Yusuf bertanya kembali. Lagi, dan lagi, Humai hanya mendengarkan tanpa ada niat menjawab.

"Okey, mas gendong ya sayang," ucap gus Yusuf sembari keluar mobil.

Tok! Tok! Tok!

"Assalamualaikum ayah, bunda," ucap gus Yusuf saat didepan pintu rumah, dengan Humai yang berada dalam gendongannya.

"Waalaikumsalam," ucap bunda Husna dari dalam rumah.

Ceklek!

"Astaghfirullah, Humai kenapa nak?" Tanya bunda Husna khawatir.

"Jannah gapapa bunda, dia tidur, susah dibangunin," jawab gus Yusuf.

"Memang putri tidur, ya sudah langsung bawa kekamarnya saja," ucap bunda Husna.

"Yusuf iz—" kalimat gus Yusuf terpotong.

"Iya, ga usah minta izin, kamar Humai, kamar kamu juga," ucap bunda Husna.

"Na'am bunda, Yusuf permisi," jawab gus Yusuf sembari masuk kedalam rumah.

"Silakan nak," ucap bunda Husna saraya menutup pintu.

Saat masuk kedalam kamar Humai, Gus Yusuf terkejut dengan tampilan kamar Humai sekarang. Sudah tidak ada mainan, yang ada rak buku yang semakin banyak. Warna biru kini berubah menjadi warna pink, entah mengapa Humai menggantinya dengan warna pink. Tata letak kamar Humai berubah 90%, Gus Yusuf tidak tahu apa alasan Humai merombak semuanya. Dengan perlahan Gus Yusuf membaringkan Humai di ranjangnya. Setelah menyelimuti tubuh Humai, Gus Yusuf kembali ke bawah. Saat tiba dibawah, Gus Yusuf disambut dengan senyuman indah milih ayah mertuanya.

"Assalamualaikum ayah," ucap gus Yusuf.

"Waalaikumsalam nak, sini duduk," jawab ayah Haidar.

"Gimana semalam?" Sambung ayah Haidar.

"Gimana apa nya ayah?" Gus Yusuf kembali bertanya.

"Semalam lancar? Kalian di hotel kan?" Tanya ayah Haidar lagi.

MasyaAllah, Gus PangeranWhere stories live. Discover now