Ikut Suami

12.7K 711 93
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, masyaallah tabarakallah.
Allahumma Shalli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aali sayyidina muhammad

Alhamdulillah, kalian telah bersholawat kepada nabi Muhammad maka Allah SWT akan mengangkat hamba-Nya yang bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa bersholawat satu kali saja, Allah akan memberi sepuluh rahmat sama dengan sepuluh derajat baginya."

Maaf jika ada kurang dan salah nya, karena kesempurnaan hanya milik Allah subhanahu wa ta'ala, dan kesalahan dari diri saya sendiri.

♡➳♡🌊 .·:*¨𝑯ศ𝓹𝙥վ ᴿ𝚎ꪖ𝕕ịꪦ𝓰¨*:·. 🌊♡➳♡

Siang hari yang panas serta matahari muncul dari sela-sela awan putih. Padatnya jalan raya membuat perjalanan sedikit lambat. Tak terasa mobil sudah memasuki rumah kembali. Humai dengan posisi duduknya ia terlelap sangat nyenyak.

"Kamu duluan saja, biar saya yang gendong Jannah," ucap gus Yusuf kepada Aiman.

"I-iya gus," jawab Aiman ragu.

Setelah mengatakan kalimat tersebut, Aiman langsung lari turun dari mobil. Sedangkan gus Yusuf pindah ke kursi belakang mobil, lalu merapihkan anak rambut Humai yang keluar tidak beraturan.

"Gadis kecil ini ternyata istri saya," ucap gus Yusuf.

"Rasa ingin aku makan kamu, Jannah ku sayang," lanjut gus Yusuf.

Tanpa membuang-buang waktu lagi Gus Yusuf menggendong Humai bagaikan bayi.

Disisi lain Aiman sedang berlinang air mata dan mengadu kepada sang bunda dan ayah.

"Huahh... Bundaaa... Humai bunda, Humai," adu Aiman.

"Humai kenapa nak?" Tanya abah Hamzah.

"Abah, Humai, Abah. Ayah, Humai, ayah," ucap Aiman.

"Humai kenapa sayang?" Tanya sang bunda.

"Hiks... Hiks... Humai, digendong Gus Yusuf," jawab Aiman pelan.

"Kenapa bisa digendong?" Tanya ayah Haidar.

"Humai tertidur jadi digendong, tapi kan biasanya Abang yang gendong ayah. Sekarang Gus Yusuf," jawab Aiman.

"Kenapa kamu panggil-panggil saya?" Tanya gus Yusuf yang baru memasuki ruang keluarga sembari menggendong Humai.

"Humai, ya Allah nak, pasti cape ya nak," ucap bunda Husna yang sudah berada di depan Humai.

"Iya bunda, kayanya Jannah kecapean menunggu di sekolah," jawab gus Yusuf.

"Maaf bunda, kalo boleh Yusuf izin masuk kamar Jannah," sambung gus Yusuf meminta izin.

"Boleh, boleh, ada di atas sebelah kanan dan pintu warna pink," jawab bunda Husna.

"Baik bunda, terimakasih," ucap gus Yusuf sembari pergi dari hadapan mereka dan menuju kearah kamar Humai.

Sesampainya dikamar Humai, Gus Yusuf kaget dengan kamar Humai. Yang dimana biasanya gadis berusia 10 tahun lagi gemar-gemar nya warna pink dan mainan, tapi tidak dengan Humai, Humai lebih suka membaca dari pada bermain.

Ditaruh lah Humai diatas kasur, namun saat gus Yusuf hendak pergi ada sebuah tangan memeluk perutnya.

"Jangan pergi gus," ucap Humai dengan mata terpejam.

"Sayang, saya disini," jawab gus Yusuf.

Dengan mata yang sangat berat untuk terbuka Humai berucap kembali, "Gus sini aja temani Jannah tidur,"

MasyaAllah, Gus PangeranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang