26 - Ziel Alexander Dominic

20.2K 1.5K 46
                                    

aloo selamat malam ╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

aloo selamat malam ╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:

enjoy~

***

Matahari telah menampakkan diri, menandakan jika hari telah berganti pagi. Suasana di Mansion telah disibukkan oleh huru-hara para pekerja yang melaksanakan tugasnya.

Saat ini Aletta dan Dira sedang berada di kamar Ziel untuk membangunkan empunya. Setelah mengisi bathtup, Dira membuka gorden dan cahaya matahari masuk memenuhi kamar, membuat Ziel yang masih tertidur menjadi terganggu oleh sinarnya.

"Eugh..." Ziel menggeliat namun bukannya terbangun, si kecil malah berbalik dan menarik selimut, membungkus tubuhnya.

Aletta yang melihat itu tertawa kecil, lalu dengan lembut menepuk pelan punggung Ziel sambil memanggil namanya.

"Tuan kecil saatnya bangun."

Ziel tak memberikan respon, Dira pun ikut mendekat dan membuka pelan selimut yang menutupi tubuh tuan kecilnya itu, saat terbuka terlihat Ziel yang masih terpejam dan mulutnya sedikit terbuka mengeluarkan suara dengkuran halus, pertanda empunya kembali menyelam ke alam mimpi.

"Imutnya!" Pekik Dira. Perempuan itu melirik ke arah pintu setelah memastikan keadaan aman, ia mengeluarkan ponsel miliknya dan mulia mengambil gambar Ziel.

Aletta yang melihat itu melebarkan matanya dan dengan cepat menegur Dira, "Dira!"

"Apa mbak?"

"Hentikan, tindakanmu itu tidak sopan." Ucap Aletta, sebagai senior dari Dira, ia merasa harus memberikan teguran pada tingkah Dira yang sedikit lancang. Bagaimana pun Ziel adalah tuan di rumah ini, mereka sebagai seorang pekerja harus mengerti batasan.

Mendengar teguran dengan nada tidak bersahabat itu membuat Dira meringis, ia dengan cepat menyimpan kembali ponsel miliknya dan meminta maaf.

"Maaf mbak. " Ucapnya kikuk, Aletta dikenal sebagai senior yang baik dan lembut namun tegas. Hal itu lah yang membuat perempuan itu disegani oleh para pekerja lainnya.

"Baik, tapi jangan diulangi. Jika tuan Hendrick dan tuan muda tau, kau pasti akan menerima konsekuensinya."

Dira bergidik ngeri, mengutuk dirinya sendiri yang sudah bertindak seperti tadi.

"Iya mbak, makasih udah negur." Ucap Dira penuh sesal.

Sepertinya kedua babysitter ini melupakan cctv yang terletak di setiap sudut ruang kamar Ziel, tentunya tindakan dan interaksi keduanya terekam jelas di sana.

Aletta mengangguk dan tersenyum, lalu kembali membangunkan sosok kecil yang masih tertidur pulas di atas kasur.

"Tuan kecil." Aletta kembali menepuk punggung Ziel dengan sesekali mengguncang bahu empunya agar terbangun. Benar saja, Ziel mulai membuka mata, remaja manis itu merenggangkan tubuhnya dan menguap.

Ziel Alexander DominicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang