Kupeluk dirimu lewat bantal dulu, jauh.
Kulantunkan doa untukmu, selalu.
Juga Jangan lupa doamu untuku, selalu.Dan ketika tiba waktu yang kita tunggu , ketika itulah kan ku ambil lagi tabungan rinduku yang kau terima dulu.
Lalu kuberikan lagi langsung tepat didepan matamu. Agar kau tau sangatlah sungguh besarnya rinduku padamuOi, mau ga jadi teman hidupku, bisikku kedaun telingamu, khayalku.
Jika kau mau, naiklah kemotorku ayo cari penghuluLagi lagi kutulis ini dulu, maaf kujarang menghubungimu bulan lalu, ku sibuk dengan keadaanku
Akhir dari cerita kuserahkan ketuhanku juga tuhanmu, Allahku, Allahmu.
YOU ARE READING
Bukan Puisi
PoetryJika kau masih menganggap dirimu sebagai "aku" maka kita tidak akan ketemu.