Blessings and hell

1.2K 10 0
                                    


Update tiap Minggu, untuk cerita lain boleh kasih jejak sebanyak-banyaknya biar segera di update juga, terima kasih.

Selamat Membaca

Azell duduk diam dengan melirik penuh sesal pada sosok Maxi yang mengemudikan mobil saat ini, Kenan yang harus mengemudikan mobil Azell.

"Maafkan aku, tapi aku juga tidak tahu kau sangat mencintai Kenan, kalian serasi hmm tidak andai kau lurus aku tidak akan tertolak," Jelas Azell penuh prihatin melihat pantulan wajahnya dari kaca mobil yang tertutup.

Maxi yang sebelumnya meredakan amarah semakin mencengkram kuat kemudi mobilnya, Azell tak menyadari hal tersebut, gadis itu justru fokus dengan rasa sakit hatinya.

Bosan dengan mobil yang semakin melesat, Azell membuka ponselnya dan menuliskan pesan menyedihkan di room chatnya bersama Naura dan Laura, di luar nalar Maxi menolaknya karna pria itu telah memiliki tambatan hati.

Kenan.

Sialan, tapi jika di pikir, Kenan memang agak menarik.

TIDAK!

Maxi tak dapat menghindar ketika dengan tiba-tiba, Azell mencengkram lengan jasnya.

"Tidak yah, apa kau yakin menolak ku? Aku cantik, sedikit manja, agak cerewet, manis dan seksi, apa kau yakin hanya menggunakan anus Kenan?" Pekik Azell seperti rel kereta yang panjang, tiba-tiba menghantam Indra pendengar dan relung hati Maxi.

Sialan Nazellah.

Maxi menepikan mobil dengan batas emosinya, hingga Azell nyaris terbentur di dashboard mobil, beruntung Maxi segera menahan tubuh gadis itu setelah memutar kemudinya.

"Max!" Pekik Azell dengan takut, ponselnya terjatuh begitu saja sedangkan wajahnya pucat, tampak takut karena membuat pacuan jantungnya berdetak terlalu cepat.

Maxi menjauh, salah satu lengan besarnya yang menahan tubuh Azell mulai melepas cengkraman nya pada bahu polos gadis cantik itu.

"Turun!" Perintah Maxi, Azell yang sebelumnya menahan tangisannya segera melihat keluar jendela, menoleh kebelakang, gelap dan tak ada Kenan beserta mobilnya.

Azell tidak mau.

"Turun!" Perintah Maxi, lagi.

Azell menggeleng, wajah cantik itu akhirnya runtuh, menumpahkan tangisannya yang tertahan.

"Aku akan tetap di sini, bersamamu," Ucapan Azell, terdengar sedikit bergetar membuat Maxi mengernyitkan kening.

"Bersamaku berarti kau dalam bahaya!" Peringat Maxi dengan serius.

InsubordinateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang