He is untouchable

2.7K 17 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.














Mobil hitam melaju dengan cepat, Mercedes Amg itu berhenti hingga lampu jalan menginstruksikan untuk berhenti melaju.

Ting

Ting

"Morning My love," Sapaan itu terdengar cukup keras, ciuman jauh yang dari Bmw pinknya tepat di samping mobil hitam itu akhirnya berhenti di kedua bola mata hitam yang bergerak melirik sekejap.

"Si bodoh itu~" Suara samar yang mengeluh dari Kenan di sertai kepala yang sedikit menggeleng.

Azell, Gadis dengan jaket putih berbulunya di sebrang sana. Tersenyum centil dengan berfokus mengamati pria di samping Kenan.

"Manjauh darinya!" Titah Maxi, dengan kembali berfokus pada notebook nya.

Bagaimana Maxi bisa menyelesaikan proyeknya sesegera mungkin? Segala yang memungkinkan agar hilang dari bayangan Azell seolah tidak ada habisnya, Gadis sinting itu ibaratkan mahkluk halus yang bergentayangan di mana saja, gilanya ia selalu pindah di mana Maxi tinggal.

Penguntit.

Sayangnya Maxi belum mencoba untuk berpindah negara, proyek kantornya masih setengah tahun lamanya, proyek penting. Apalagi belum cukup setahun mereka lulus di universitas yang sama.

Dari awal bertemu di kampus Gadis sinting itu terus mengikuti Maxi!

Mobil hitam melaju lebih cepat, sedangkan Azell menghembuskan nafas dengan cukup keras, It's okey Azell Fine, Gwenchanaaaa Yoo.

Di saat mobil yang di kendarai kenan sudah jauh dengan melaju lurus, Azell memilih untuk ke tempat lain, menghamburkan uang Ayahnya Yang sangat dermawan dan pekerja keras.

"Huh, Hallo?"

"Kau tidak menyusulnya sampai di depan ruangannya lagi?" Suara cukup nyaring terdengar di sana membuat Azell tertawa pelan.

InsubordinateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang