17.End (tambah gaje, karna ga nyambung)

2.7K 157 19
                                    


Happy Reading.

o0o

Saat Glen mengangkat tangannya, terlihat tangannya baik baik saja karena yg di angkat tangan kirinya.

"Satunya" Ujar Qexxie.

Dengan takut takut Glen mengangkat tangan kanannya, dan terlihatlah jari jarinya yg merah dan sedikit mengeluarkan darah.

"KENAPA BISA TERLUKA? " Teriak Vigro tak sadar karena panik.

Glen tersentak dan menarik kembali tangannya. Ia melihat semua orang yg menatap datar ke arah Qexxie, bukan dirinya.

"Hiks... Bukan salah abang.. Ini salah Glen hiks.. Huaaa" tangis Glen.

"T-tadi Glen kagetin a-abang sampe kepalanya berdarah banyak hiks... "

Semua kembali terkejut, Gildox yg berad di samping Qexxie, mengangkat tangannya untuk menyingkirkan poni yg menutupi jidatnya.

Setelah menyingkirkan poni Qexxie, semua orang dapat melihat memar ungu dan luka yg bisa di bilang parah juga bisa di bilang tidak.

Terkejut, itu yang Semua rasakan.

"Huhh, Glen lain kali kmu tidak boleh seperti itu lagi oke?.Abang terluka karena kamu dan kamu terluka karena apa hm? " tanya Vigro lembut.

"Huaa, hiks.. Pas abang tutup pintu Glen halang pake tangan hiks.. Maaf"

Selanjutnya yg terkejut adalah Qexxie. "Knp tidak beritahu abang?! " bentak Qexxie.

Glen bergetar takut"takut abang m-marah hiks... "

"Abang tidak akan marah kalau kau jujur Glen?! "

"Hiks m-maaf abang"

"Hoy, Bisakah kau berkata dengan lembut? " Ujar Wenxie datar.

"Wen, Obati tangan Baby dan Gil, obati Qexxie" Titah Daffxa Datar.

Mereka yg di suruh berjalan mencari kotak p3k dan Kembali.

"Diam oke jika tidak daddy tidak jadi membelikan mu boneka Pororo dan kawan kawannya" Bujuk Vigro, Glen langsung memberhentikan tangisnya dan tertinggal sesegukan nya.

Beralih ke Gildox dan Qexxie.

"Ck diamlah bodoh, Ini tidak akan sakit" Geram Gildox karena Qexxie terus menghindari kapas yg di pegang, padahal hanya alkohol.

"Ck " decak Qexxie.

Langsung saja Gildox menempelkan nya di dahi Qexxie yg memar. Lalu di lapisi kasar dan di tempel plaster.

Setelah selesai Gildox membereskan kotak tersebut.

"Abang....... " panggil Glen.

Qexxie menoleh dan mengangkat Glen kepangkuannya. "Ada apa hm? "

"Maaf Glen buat abang luka..." Lirih Glen.

"Hm jangan di ulang lagi, dan maaf abang buat baby terluka"

"Em" Glen mengangguk "Abang ndak salah kok kan Glen yg nahan pintu" lanjut Glen.

Semua yg melihat ke arah Qexxie dan Glen terharu, Padahal mereka adalah saudara angkat.

"Sudah selesai Pelukannya, Jadi pergi tidak? " Tanya Vigro.

"Kmn?" Tanya Qexxie.

"Glen mau beli boneka pololo sama temen temen nya " jawab Glen.

"Baiklah, abang boleh ikut? "

"Boleh" antusias Glen.

Setelah itu Vigro, Glen, dan Qexxie pergi ke mall besar dan membeli boneka Pororo. Sedangkan yg lain ada yg pergi ke perusahaan seperti Daffxa dan Wenxie, ke tempat teman seperti Gildox, Grifani, Dan Trifga. Sedangkan Xerci berada di rumah.

Sore hari

Di kamar Glen saat ini terdapat suatu benda tambahan, yaitu Lemari kaca yg digunakan untuk menyimpan boneka bonekanya.

"Wahhh boneka Glen banyak Daddy" Antusian Glen.

"Iya"

"Hm ayo mandi badanmu sdh banyak kuman"lanjut Vigro.

" otheyyy"

Selesai mandi Glen dan Vigro turun ke meja makan, terlihat di sana Grifani dan Trifga sangat rapi.

"Ayah? Ibu? Kalian mau ke mana? " tanya Vigro.

"Oh kami akan pulang karena Perusahaan di sana ada masalah, biasa kelalaian karyawan" ucap sang ayah sambil tersenyum manis.

"Opa sama. Oma mau pulang? Glen boleh ikut? "

"Hm? Tidak Sayang kan sebentar lagi dirimu sudah sekolah" Jawab sang Oma.

"Hm... Okee" ujar Glen sedih.

"Ayo makan terlebih dahulu. Setelah itu kita antar Oma. Dan Opa" Kata Daffxa.

Semua makan dengan tenang dan setelah itu mereka mengantar Oma dan Opa ke bandara, lalu Oma. Dan Opanya berangkat.

Mereka akhirnya menikmati hidup Dengan damai dan Tentram, Grifani dan Trifga juga sering berkunjung ke kediaman Vandrax.

Vigro tidak ada niatan untuk menikah lagi sampai ajak menjemput nya.

.
.
.
.
.
.
.
.

10 tahun kemudian, Saat ini Glen sedang berada di Sekolah menengah atas, yg bernama Diamond school.

Glen tumbuh dengan baik, Glen sekarang tengah berada di kantin dengan 2 temannya.

Glen asik bercanda ria dan Tertawa, Glen yg memiliki paras cantik, bibir merah, Pipi tembam, dan tinggi badan yg hanya sekitar 160cm. Sangat terlihat menggemaskan.

Tanpa Glen sadari ada 2 pasang mata yg melihat ke arah Glen dengan tatapan dingin dan mereka tiba tiba bersmirk

"Mine" ucap Mereka berdua.

Tamat

Makasih udah mau baca cerita tidak nyambung dan gaje ini, maaf kalo kalian ga nyaman bacanya, Saya baru pemula, awalnya saya tamatin sampe akhir, Tiba tiba saya berubah pikiran.

Silahkan Simpulkan ceritanya, terserah kalian mau bilang cerita ini kaya gimana.

Makasih







Glennio || Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang